Chapter 30 - I'm Sick of You

1K 123 40
                                    

Maaf kalo ada typo..

~~~~~

Lukas mendekatkan tubuhnya ke arah Jennie. Dan kini wajah Lukas dan Jennie hanya tinggal beberapa senti lagi.

Lukas mengecup bibir Jennie perlahan, karena takut Jennie akan terbangun. Sementara tangannya sudah menggerayangi bagian depan Jennie, tepat di dada milik Jennie.

Semakin lama, Lukas semakin melumat bibir Jennie. Dengan tangannya tidak berhenti bekerja di dada Jennie, bahkan kini 3 kancing atas kemeja putih Jennie telah terlepas.

Tanpa Lukas sadari ada tatapan mata yang melihatnya, tatapan seorang yang tanpa sengaja memergoki Lukas yang berada di atas Jennie. Ya, Lukas tidak menutup pintu kamar Jennie dengan benar sehingga terbuka setengah dan aksinya pun terlihat dari luar.

Sosok itu baru saja tiba di depan kamar Jennie. Lalu terkejut melihat pelakuan Lukas kepada Jennie. Matanya menatap Lukas dengan tatapan yang sulit diartikan. Hatinya kini menyimpan kekecewaan yang mendalam.

Tak ingin lama-lama melihat kejadian yang menjijikkan baginya. Sosok itu lantas kembali ke kamar. Dia menutup pintu dengan kencang lantas tubuhnya melorot ke bawah di depan pintu. Ia menangis tersedu.

"Abang... Kenapa abang lakuin ini ke momma? Oca kecewa sama abang" Isaknya.

Sebelumnya, Rose baru saja menghabiskan waktunya membaca buku-buku di perpustakaan rumahnya yang berada di lantai 2 paling ujung, dekat kamar Jisoo.

Dia baru akan kembali ke kamarnya. Saat berjalan melewati lorong kamar Jisoo, refleks matanya menatap ke arah dalam. Lantas terkejut mulutnya menganga seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Abangnya tengah menyetubuhi sang momma.

Rose masih terus menangis terisak. Mengingat kejadian yang baru saja dilihatnya.

Teringat dengan sang papi Rose menghapus air matanya, lantas mengambil handphonenya di nakas dekat ranjang tidur untuk menghubungi sang papi.

"Papi dimana?" Tanya Rose kala telepon sudah tersambung.

"Papi lagi belanja di indoapril dekat kantor sayang, ada apa?"

"Belanja apa pi di indoapril? Berarti papi masih lama ya pulangnya?" Tanya Rose.

"Belanja snack sama buah buat momma, soalnya momma kalo bangun malam suka pengen ngemil katanya. Makanya papi beliin snack dan buah buat stock di dalam kamar.
Mungkin papi masih lama pulangnya, tapi papi usahain sebelum jam 10 sampai rumah." Ucap Jisoo.

Rose menghela nafas lega mendengar ucapan Jisoo baru saja.

"Kamu mau nitip sesuatu?" Tanya Jisoo.

"Hmm ga usah pi.. Hati-hati ya pi nyetirnya"

"Siap sayang"

"Oca tutup teleponnya yaa.." Ucap Rose.

"Iyaaa sayang.."

Rose menutup telepon dengan tatapan kosongnya.

'Papi ga boleh tahu perbuatan abang... Gue harus berhentiin abang.' Batin Rose.

'Tapi gimana caranyaaaa???' Batin Rose yang membuat air matanya kembali jatuh.

Rose menangis terisak, memori perbuatan menjijikkan Lukas seolah selalu terputar di kepalanya. Membuat hati Rose kian merana.

"By... Aku butuh kamu sekarang.. Aku pengen peluk kamu, aku pengen cerita semuanya ke kamu. Karena cuma ngadu ke kamu yang bisa bikin aku tenang saat ada masalah." Ucap Rose yang ia tujukan pada Dion di sela tangisannya.

My Step Mother's My Ex (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang