"Kamu kenapa Pop? Kok senyum? Kirain bakalan sebel si Galih gak lanjutin cerita" tanyaku.
"Karena Galih gak Lanjutin ceritanya, gimana kalo aku cerita masa SMA aku ke kamu? Tapi aku mau kita ngobrol Cuma berduaan, kamu mau tau kan Ron?"
Part 35
Setelah Popi berkata demikian, aku terdiam berpikir untuk beberapa saat. Bukannya aku tidak ingin tahu masa SMA Popi yang notabene ternyata dia satu SMA denganku, tapi aku hanya merasa aneh karena tiba-tiba dia menawarkan diri untuk bercerita.
"Hei Ron, kok diem?"
Popi bertanya sambil menoleh kearahku dengan badannya yang sedikit membungkuk kearah depan, rambutnya yang tidak diikat menggantung meski tidak sepanjang rambut Ayu namun Popi terlihat sangat manis.
"Eh apa Pop?" jawabku kaku.
Mendengar jawabanku kupikir dia akan cemberut,marah atau sejenisnya, namun dia malah memberikan senyuman yang sangat manis. Senyuman yang menurutku membuat dia terlihat cantik berlipat-lipat, bibirnya yang tipis berwarna merah muda, matanya yang sedikit menyipit karena sedang tersenyum, kepalanya yang miring sedikit memandangku, dan juga tangannya yang sedang memegang cangkir dengan kedua tangannya membuatnya dia terlihat sangat MANIS.
"Tadi aku kan bilang, Galih kan gak jadi cerita. Jadi kalo aku cerita masa SMA aku, kamu mau dengerinnya gak?" ujarnya dengan wajah yang terlihat tersipu.
"Cerita masa SMA kamu? Beneran Pop?"
Popi hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya dengan pelan, pertanda mengiyakan. Anehnya aku merasa tidak karuan, antara senang karena akhirnya dia mau cerita tentang masa lalunya yang membuatku penasaran, dan antara merasa heran kenapa dia tiba-tiba ingin bercerita.
"Iya Pop boleh deh" jawabku kaku.
"Tapi kamu yakin mau tau cerita masa SMA aku?"
"Iya Yakin Pop"
"jadi beneran mau tau nih?"
"Iya Mau"
"Mau tau apa mau tau banget?" ujar Popi dengan nada menggoda.
"Iya Popi sayang aku mau tau!"
Karena merasa greget aku tidak sadar berucap dengan suara agak keras, dan juga aku mengucapkan perkataan yang biasa kuucapkan kepada adikku ditambahi sayang. Kutoleh Kearah Popi, dia tersenyum lebar lalu tak lama menutup mulutnya dengan tangan kirinya dan terlihat sangat senang.
Rupanya perkataanku menarik perhatian yang lain, tatapan mereka semua tertuju kepadaku. Galih dan Ratna menatapku dengan tersenyum, sedangkan Yana dan Ipin malah terlihat keheranan sementara Ayu menatapku dengan ekspresi wajahnya yang datar.
Aku merasa malu sendiri, tapi aku berusaha bersikap "cool" dan tersenyum kepada mereka semua dengan senyuman ala sales yang biasa keliling kompleks. Kuraih dan kupegang tangan kiri Popi yang sedang menutupi mulutnya, kugenggam tangannya layaknya seorang kekasih.
"Ciuw Ciuw ada yang lagi lope-lopean lagi nih, kirain pas dirumah gue udah cukup" goda Galih kepadaku dan Popi.
"Emang Bang Ron sama Mba Popi jadian?" Tanya Yana dengan wajahnya yang sangat ingin tahu.
"Belum sih, tapi kayaknya sih bakalan tuh" Kali ini Ratna yang menggoda.
Semua terlihat penasaran dan juga mendukung tentang apa yang sedang terjadi dihadapan mereka, mereka semua tersenyum terutama Galih dan Ratna. Kualihkan pandangan kearah Ayu yang menatapku dengan tatapan kosongnya seperti orang benci, namun hanya beberapa detik saja karena tak lama dia juga tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/152465506-288-k122307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Batin They Among Us
HorrorCerita Horor Real-Fiksi yang diangkat dari berbagai pengalaman nyata Penulis dan kerabat Penulis yang kemudian dirangkai menjadi sebuah jalan cerita. Kisah seorang penulis yang membuka Mata Batin demi materi Buku Novelnya, awalnya tak ada masalah se...