2. Buka Mata Batin

2.4K 61 7
                                    

Aku terbelalak ketika menyadari sosok hantu wanita yang melayang didepanku berwujud Linda, mantan pacarku yang sudah lama meninggal. Perasaanku menjadi campur aduk antara ngeri dan senang, disatu sisi aku merasa senang karena bisa berjumpa kembali dengan Linda.

Disisi lain aku merasa khawatir jika dia hanya Jin yang menyerupai Linda. Untuk beberapa saat kami berdua saling terdiam menatap satu sama lain, wajah dari sosok yang kulihat sekarang benar-benar mirip sekali dengan Linda.

"Linda ?"

Aku memberanikan diri bertanya kepadanya, sosok tersebut diam tak merespon ucapanku. Dia hanya tersenyum, aku tidak mengerti kenapa dia memberikan senyum kepadaku.

Mulutnya terbuka dan tampak seperti mengucapkan sesuatu namun aku tidak mendengar suara apapun, sesaat kemudian dia menghilang perlahan dari pandangan.

Aku tidak sempat membaca gerakan bibirnya karena itu terjadi dengan sangat cepat. Tiba-tiba dari luar terdengar suara adzan subuh, aku terkejut karena ketika aku melakukan ritual aku yakin sekali saat itu baru pukul satu dini hari dan sekarang sudah terdengar adzan subuh.

Jam menunjukkan pukul 04.30, sepertinya aku masuk ke dimensi tempat Linda berada untuk beberapa saat, mungkin waktu yang berputar didunia kami berbeda.

Badanku terasa sangat lemas seperti sudah melakukan olahraga berat, rasanya begitu pegal setiap sendi yang ada ditubuhku, kemudian aku mulai tak sadarkan diri lagi.

"Allahu akbar allahu akbar"

Terdengar suara adzan dari mesjid yang tak jauh dari rumahku berada. Aku membuka mata perlahan, sepertinya aku tidur dilantai lagi untuk kedua kalinya, kepalaku terasa sangat berat.

Aku bangkit dari lantai menuju ketempat tidurku dan merebahkan badan, kutoleh kesamping kanan tempat tidur nampak sisa lilin dan bahan-bahan ritual semalam. Aku mencoba mengingat apa yang terjadi denganku semalam namun aku tidak mengingat apapun, yang kuingat hanyalah bertemu dengan Linda

Sepertinya aku bermimpi, dia seperti berkata kepadaku namun aku tidak dapat mendengar suaranya. Meskipun aku merasakan seluruh badanku terasa sakit, aku mencoba untuk kekamar mandi dan mengambil air wudhu untuk shalat karena subuh tadi aku tidak shalat maka jangan sampai saat dzuhurpun aku lewatkan.

Usai shalat dzuhur aku menuju ruangan tengah, tidak nampak siapapun diruangan tengah. Suatu benda menyita perhatianku, benda berwarna putih yang menempel dikulkas, rupanya memo dari Sheril.

"Kak aku ada perlu kesekolah buat ngelengkapin kekurangan data, didapur aku udah masak tongkol bumbu cabe kesukaan kakak, aku kayaknya pulang sore mau main ke Mall dulu"

Aku mengecek kedapur dan benar memang ada Tongkol bumbu Cabe, aku menyempatkan diri untuk sarapan agar tenaga dalam tubuhku pulih.

Selesai makan aku mulai berusaha mengingat-ngingat apa yang terjadi semalam. Yang kuingat hanyalah aku melakukan ritual namun Nihil dan bermimpi bertemu Linda, tapi aku merasa itu terasa sangat nyata.

Apa jangan-jangan itu semua memang nyata ? Aku kehabisan akal untuk berpikir dan mengabaikan hal tersebut.

Aku kembali kekamar dan duduk di meja kerjaku, disana aku melanjutkan bacaan tentang membuka matabatin. Pilihan yang tersisa tinggal dua saja, yakni membuka mata batin ke dukun atau membuka mata batin sendiri dengan mengusapkan tanah kuburan.

"Kalo ke dukun mesti bayar, udah gitu ga asik kalo gue tulis dibuku, rasanya mendingan nekat ngusapin tanah kuburan ke mata, elain bisa jadi bahan tulisan juga berasa sensasinya"

Aku bergumam sendiri didalam kamar sambil menggigit pulpenku.

Aku teringat dengan teman SMA ku Arif, jika tidak salah dia hobi dengan hal-hal mistis. Dengan sigap kutelfon nomer nya dan tak berapa lama terdengar suara dari ujung telfon.

Mata Batin They Among UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang