Yoshhh...
Happy reading
*****
Grek....
Sret....
Perlahan beban yang dirasakan oleh ranjang berukuran king size itu semakin bertambah, karena satu orang yang baru saja menaikinya dan..
Grep....
Orang itu memberanikan diri untuk memeluk seseorang yang membelakangi dirinya.
"Jimin-ssi, apa benar perkataan mu saat di mobil tadi??" Tanya namja bermarga Kim tersebut, pada sang istri yang tampaknya tak menjawab dan berusaha untuk tertidur, atau paling tidak pura-pura tidur.
"Aku tau kau belum tidur, Jimin-ssi..aku mohon, jawab pertanyaan ku..aku hanya ingin tau saja" ujar Taehyung dengan lembut.
Perlahan yeoja yang sudah memiliki satu putra itu membalikkan tubuhnya menjadi telentang dan tangan Taehyung masih anteng berada di pinggang ramping seorang Jimin.
"Siapa juga yang mau dengan aku. Yeoja yang sudah memiliki anak, yang pasti tubuhnya tak lagi bagus dan paling hanya membuat malu jika dibawa jalan.." ujar Jimin dengan ketus, tapi percayalah kalau sebenarnya jantung Jimin bertali amat kuat didalam sana. Apalagi Taehyung yang tanpa sadar mengelus-elus perutnya.
"Siapa bilang?? Kau bahkan masih terlihat seperti yeoja lajang diluar sana. Dan menjadi seorang ibu itu anugrah, banyak yang memiliki tubuh bak model tapi dia tak bisa merasakan hakikatnya sebagai seorang ibu.. Jimin-ssi.." ujar Taehyung dengan tatapan lembut
"Aku malah berpikiran kalau kau yang akan meninggalkan aku juga Taemin.. seperti yang dikatakan Lisa, kau memiliki banyak pengagum di perusahaan itu.." Jimin menatap Taehyung lekat. Ada kecemasan dimabuk bulan sabit itu.
"Aku tak mungkin melakukan hal itu, disaat yang aku inginkan hanya dirimu juga Taemin, anak kita. Aku tak perduli dengan mereka yang mengaku sebagai pengagum ku, aku tak mengenal mereka. Mereka juga tak mengenalku sebelumnya. Hanya sebatas kagum tak menjadi jawaban apapun, Jimin-ssi...bagiku, kehadiran mu dan Taemin adalah segalanya bagiku..lelah aku hilang jika sudah menginjak kaki dimana ada kau dan Taemin yang menungguku. Amarah juga kesal aku akan hilang, saat aku mendengar suaramu yang bernyanyi untuk Taemin, lalu..apa lagi yang aku cari??? Aku akan katakan padamu, aku minta maaf karena sampai kapanpun aku tak akan meninggalkan mu atau membiarkan mu pergi meninggalkan ku. Aku akan memaksa kau dan juga Taemin untuk terus bersamaku..." Ujar Taehyung dengan jujur.
Jimin menatap Taehyung dengan jelas, setelah tubuhnya ia bawa menghadap namja Kim tersebut.
"Tae.. a-aku ingin belajar.." ujar Jimin wajah memerah samar, serta bibirnya nya yang ia gigit.
"Hah??? Belajar??? Ooohh..oh iya, kemarin kan Jimin-ssi cuti karena hamil ya, baiklah..aku akan mengusahakan untuk biaya kuliah kita, juga untuk kebutuhan sehari-hari.." jawab Taehyung polos. Dan itu membuat Jimin menatap dengan manik berkedip.
"Bu-bukan, bukan itu maksud ku..aku i-ingin belajar me-mencitaimu.." ujar Jimin dengan keberanian yang datang entah dari mana. Taehyung menatap lekat, telinga nya tak salah dengar..dia yakin itu, dia tak salah dengar.
"Jimin-ssi, jangan terlalu dipaksa, aku tau kau masih sedikit enggan akan keadaan kita.. perlahan saja, jangan kau paksakan. Aku takut kau akan merasa sesak..aku tak ingin kau merasa terkekang.." ujar Taehyung dengan penuh kasih. Tapi tatapan mata Jimin terlihat sedikit tajam
![](https://img.wattpad.com/cover/246318672-288-k693543.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona
FanfictionTaehyung yang jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Dengan sangat percaya diri. Namja Kim itu menyatakan perasaannya dan berakhir dengan penolakan juga tatapan penuh kebencian, membuat dirinya menyesal akan perkataan nya sendiri Dihindari oleh 'dirin...