Bagian dua

1.1K 130 28
                                    

Yoshhhh

Langsung aja.lah ya....

******

"Tae... sudahlah, tak semua rasa cinta itu terbalaskan. Aku akan bantu ngomong sama Jimin...ya" Rose menenangkan Taehyung. Saat ini mereka sedang berada di apartemen milik Jungkook.

"Tapi Rose...tadi Jimin mengatakan pada kami, kalau saja ada salah satu dari kami mempunyai rasa padanya. Dia....dia tak akan sudi berteman lagi..." Ujar Mingyu

Dan perkataan namja Kim itu semakin membuat hati Taehyung hancur berkeping.

"Tae..." Rose mengelus bahu Taehyung

"Hemm... gwenchana noona...aku yang salah. Aku salah mengartikan perasaan Jimin noona padaku. Harusnya aku mendengar kan semua perkataanmu. Harusnya aku bisa mencerna kegelisahan mu, noon.. maaf kan aku" Taehyung menatap Rose dengan tatapan tanpa binar ceria seperti biasa. Namja kim itu hancur..

*****

Taehyung menghubungi sang ibu, mengatakan kalau dirinya akan menginap di rumah Jungkook. Dia tak ingin membuat ibunya itu khawatir jika dia melihat keadaannya yang sekarang.

Rose sudah pulang setelah dirinya dijemput supir keluarga nya. Tinggal mereka bertiga yang saling diam.

"Tae... bagaimana dengan esok???" Jungkook buka suara. Terlihat Taehyung menghela nafas lelah.

"Aku akan terima semua resikonya, hyung...aku terlalu bodoh dan terlalu percaya diri.." Jungkook dan Mingyu saling tatap. Tak lama, mereka memeluk Taehyung erat.

"Kau harus kuat. Kami selalu ada disamping mu..oke" bisik Mingyu

"Emm.. gumawo hyung-deul.." Taehyung berusaha bangkit dari retak hati yang ia rasakan.

******

Dan resikonya sangat menyakitkan bagi Taehyung. Yeoja yang biasanya selalu menyambut kedatangan nya dengan senyum dari bibir plumpy itu. Kini berganti dengan decakan marah dan terlihat merendahkan Taehyung.

Binar cerah yang biasa di dapatkan dari manik bulan sabit, kini malah berganti menjadi tatapan remeh dengan aura gelap juga benci yang tertuju padanya.

Ketiga sahabat mereka tak bisa banyak membantu.

Kejadian semalam ditaman tak luput dari satu mahasiswa pun, mereka merasa kasihan pada Taehyung. Tapi tak juga bisa menyalahkan Jimin. Karena perasaan itu tak bisa dipaksa ataupun diatur sesuka kita, bukan.

******

Kejadian itu sudah berlalu enam hari dan tatapan penuh kebencian Jimin yang tertuju pada Taehyung semakin menjadi. Bahkan Jimin tak lagi ingin berdekatan dengan namja Kim itu.

At kantin

Rose duduk didepan Taehyung, hanya dipisahkan oleh meja. Yeoja itu menatap Taehyung jengah. Sudah enam hari dan tingkah Taehyung semakin gak jelas. Dan karena tingkah nya itu, Rose harus menjelaskan semuanya pada Ny. Kim yang merasa was-was karena Taehyung bak mayat hidup. Rose tak menyebut siapa yeoja itu saat bercerita pada Ny. Kim

"Tae..enggak bosan meng-gembel??? Lihatlah, wajahmu kucel.. penampilan mu bahkan sudah sama seperti pengangguran yang bahkan tak punya uang satu sen pun.." ujar Rose, tapi tak di gubris oleh namja Kim itu. Dan Rose bukan yeoja yang punya tingkat kesabaran yang tinggi.

Brak...

"Park chaeryoung!!!" Jungkook

"Kim Taehyung!!!!, jangan hanya karena seorang yeoja kau lantas seperti ini... Kau itu namja kan???? Hah...!!!! Kenapa kelakuan mu malah tak mencerminkan namja...atau kau ganti saja kelamin mu itu dengan kelamin Yeoja... memalukan, kau tak mungkin mati hanya karena ditolak sekali!!!! Bangsat!!!!" Bahkan Rose mengumpat untuk yang pertama kalinya.

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang