Bagian tiga belas

1.2K 117 26
                                        

Yoshhh...

Hai semuamua... langsung aja lah ya...

Sesuai janji Mimi.

Boom up...ehehehehehhe

Happy reading

Pagi ini mood Jimin sangat jelek. Dirinya menatap Taehyung dengan tatapan super tajam. Seakan tatapan itu bisa melukai Taehyung. Sedang yang ditatap hanya bisa diam tak berani bertanya. karena ia berpikiran kalau mood Jimin yang naik turun itu karena pengaruh kehamilannya.

"Jimin-ssi sarapan dan susu mu sudah aku siapkan di meja.." Taehyung menatap perut Jimin.

"Appa berangkat sayang..." Ujar Taehyung dengan suara berbisik

Blam...

Ruangan apartemen itu kini sunyi, hanya ada Jimin saja. Wajahnya terlihat menahan kesal.

"Kenapa hanya mengucapkan itu saja...????" Ujar Jimin dengan nada kesal. Tapi tak lama dirinya seperti tersadar.

Apa yang aku harapkan???" Tanya Jimin lagi. Dan yeoja mungil itu memutuskan untuk menyantap sarapan yang sudah di buat oleh Taehyung.

******

Sepasang namja-yeoja duduk disebuah kursi panjang. Terlihat kalau si namja ingin berbicara namun ragu.

"Noon...aku mencintaimu" ujar namja itu aka Taehyung

"Aku tau dan itu memuakkan untuk aku dengar. Lagian aku sudah menolak mu..aku hanya mencintai Jungkook. Dan kau tau itu, Kim" jawab yeoja itu dengan ketus.

"Noona... bagaimana caranya agar perasaan aku ini hilang????" Tanya Taehyung

"Itu bukan urusanku..." Ujar Jimin ketus.

"Noona, aku lelah dengan perasaanku..bantu aku" Jimin menatap Taehyung lekat. Tak lama dirinya tersenyum

"Kau mau tau caranya??" Jimin melihat Taehyung mengangguk

"Kalau semisal kau mati, bisa saja perasaan menjijikkan itu ikut mati bersama mu, bagaimana kalau kau menjadi abu saja, aku kremasi.." perkataan Jimin sangat lah kejam. Namun Taehyung tersenyum sangat lembut.

"Noon, boleh aku menciummu???" Tanya Taehyung dan Jimin berdecih tak suka.

"Kau mau mencium ku..??? Dalam mimpi mu.. sialan!!" Seru Jimin

"Aku mohon, Noona. Aku janji ini kali terakhir.." tatapan Taehyung membuat Jimin mendengus kesal

"Baiklah, ini untuk terakhir kali" Taehyung tersenyum amat lembut, dan perlahan-lahan dirinya mengukir jarak wajah keduanya. Sampai bibir Taehyung berhasil meraih bibir plumpy milik Jimin. Di sesapnya dengan lembut dan penuh cinta. Seakan menyalurkan semua perasaan miliknya. Jimin dapat merasakan itu semua, dirinya terhanyut dalam ciuman lembut itu.

Sret...

"Gumawo Noona, aku harus pergi sekarang...Noona.. saranghae..." Perlahan tubuh Taehyung seakan menghilang bersama dengan angin. Dan seketika sekitar Jimin menjadi berwarna putih tanpa ujung, dirinya sendirian tanpa Taehyung dan rasa takut itu mulai menghantui dirinya.

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang