Langsung saja lah ya....
Happy reading
Jam menunjukkan pukul dua dini hari, dan manik bulan sabit itu terbuka disaat semua mata saat ini sedang terlelap. Dirinya berusaha bangun dan melihat sekitar kamarnya.
"Baby...eomma merindukan appa, kita kekamar appa ya..." Jimin mengelus perutnya dan perlahan dirinya berjalan keluar menuju kamar Taehyung. Pintu kamar namja Kim itu tak pernah di kunci, dan itu memudahkan Jimin untuk masuk kedalam.
Cklek...
Di sebuah kasur lipat, terdapat seorang namja yang tidur terlentang dengan selimut yang membungkus tubuhnya. Jimin perlahan berjalan dan duduk disamping namja Kim itu.
Beberapa menit, Jimin menatap paras tampan seorang Kim Taehyung, ingin Jimin menyentuh kulit Tan milik Taehyung tapi ia urungkan, takut Taehyung terbangun.
"Napeun Taetae...kau nakal sekali...kenapa kau malah diam saja saat appa ingin kita berpisah..kau berbohong padaku. Kau mengatakan kau mencintaiku, tapi kenapa kau diam saat appa marah-marah, apa kau juga ingin kita berpisah..apa kau tak mencintai ku lagi, apa aku terlambat..kenapa semua ini terjadi disaat aku mulai mencintaimu, Tae..aku sadar aku bersalah, aku egois..aku terlambat menyadari arti kehadiranmu..aku tak mungkin berpisah denganmu dan anak kita, Tae. Aku harus apa...aku mencintaimu Tae, saranghae.. jeongmal..." Jimin mengecup bibir Taehyung lalu berdiri dari duduknya.
"Baby kajja, nanti appa bangun, eomma akan mati malu.." Jimin ingin berjalan sampai dirinya melihat sebuah Hoodie kesayangan Taehyung.
Sret..
"Baby, eomma masih sangat merindukan appamu, Jangan bilang pada appa nde baby, kalau eomma mengambil Hoodienya..." Jimin keluar dari kamar Taehyung dan kembali kekamar miliknya dengan memeluk Hoodie milik Taehyung.
********
Kriiing....
Alarm berbunyi membuat satu tubuh yang terlelap menggeliat kan tubuhnya dan manik onixnya terlihat mulai terbuka.
Setelah manik onix itu terbuka dengan sempurna, si pemilik manik menatap langit-langit kamarnya. Dirinya melamun kan satu hal.
"Jimin Noona, maaf kan aku. Aku tak perduli kalau kau membenciku, aku akan tetap mengikatmu didalam pernikahan ini...aku akan mengurung mu didalam pelukan ku, aku tak perduli kau mengatakan aku egois dan plin plan. Aku hanya mau dirimu dan anak kita..." Taehyung berujar dengan nada tegas dan serius nya.
Lalu dirinya keluar dari kamar dan berjalan menuju kamar mandi melewati dapur, ia melihat meja makan sudah terdapat sarapan yang pasti buatan Jimin. Dirinya dengan cepat menyelesaikan mandi pagi, berpakaian lalu sebelum dia menyentuh sarapannya, dia membuatkan susu untuk Jimin.
Tok..tok..tok...
"Jimin-ssi..." Taehyung mengetuk kamar Jimin. Disaat tak ada sahutan, namja Kim itu memegang handle pintu dan ternyata.pimtunya tak terkunci.
"Jimin-ssi, aku masuk ya.." daun pintu didorong dan namja Kim itu disambut dengan kamar kosong. Hati Taehyung mulai tak tenang. Diletakkan nya susu yang dia buat di meja balas, lalu melihat sekitar kamar, tersusun rapi tapi terlalu rapi.. tak ada chimmy, boneka kesayangan Jimin. Photo-photo yeoja mungil itu juga tak ada. Dengan kaki bergetar dan takut yang sangat terlihat dirinya perlahan mendekati lemari pakaian Jimin, dan hati yang terus-menerus berdoa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Noona
FanfictionTaehyung yang jatuh cinta pada sahabatnya sendiri. Dengan sangat percaya diri. Namja Kim itu menyatakan perasaannya dan berakhir dengan penolakan juga tatapan penuh kebencian, membuat dirinya menyesal akan perkataan nya sendiri Dihindari oleh 'dirin...