| 01 |

16.3K 748 10
                                    

"Biarkan aku memulai hal baru bersama mu"

***

MUSIM dingin sudah tiba dan menyelimuti Seoul. Angin malam ini pun bertiup lebih kencang. Shin Jisoo mengibaskan rambut panjangnya kebelakang agar tak menutupi pandangannya. Sementara dirinya terus berjalan melewati jalanan sepi menuju gedung apartemennya. Rasanya ia ingin segera sampai di apartemennya mengingat tubuhnya sudah di serang udara yang sangat dingin. Bahkan jaket dan sweater nya saja tak bisa menahan udara itu. Berjalan sembari memikirkan apa yang akan ia lakukan di apartemennya nanti tak sering membuatnya tersenyum. Menikmati coklat panas di temani semangkuk ramen rasanya akan menambah kenikmatan malam itu.

"Yak! Shin Jisoo! Kau dari mana saja?!"

Suara melengking saat ia berjalan menuju kamarnya membuat perempuan itu menghentikan langkahnya. Ia membalikan badannya dan mencoba melihat siapa yang memanggil dengan teriakannya itu. Lagian siapa yang tak mendengar teriakan keras seperti itu disaat dirinya berada 10 meter di depan nya.

"Bisakah kau kecilkan suara mu itu, Han Seulgi?" Tanya nya sembari mendesah kesal.

Ini bukan lah pertama kalinya ia dibuat kesal oleh perempuan ini karena teriakannya yang selalu membuat telinganya berdenging. Suara yang sangat keras itu tak sering juga membuatnya terlonjak kaget.

Seulgi mengangguk cepat dan berjalan beriringan dengan Jisoo. Perempuan ini selalu saja khawatir dengannya.

"Aku tau kau khawatir kepada ku, jangan seperti itu juga. Kau bisa membangunkan semua orang" jawab Jisoo sembari terkekeh dan berjalan mendahului Seulgi. Tubuhnya seakan mau beku di tempat.

Seulgi kembali menghela nafas atas perlakuan perempuan yang bahkan lebih muda darinya itu.

"Jadi apa alasan mu pulang larut malam hari ini, Sooyaa?" Seulgi melangkahkan kakinya besar guna menyamai langkahnya dengan Jisoo.

Mendadak Jisoo menghentikan langkahnya dan membuat Seulgi hampir menabrak tubuh Jisoo, untung saja ia sempat menghentikan langkahnya.

"Yak! Dasar! Untuk apa kau berhenti mendadak seperti itu?!" Seulgi kembali mengeluarkan suaranya.

Jisoo memasukan tangannya kedalam tas dan mengeluarkan dua buku di tangannya, "kau tau ini adalah buku keluaran terbaru, baru datang hari ini. Dan aku menjadi orang pertama yang membaca nya" jawabnya senang sembari menunjukan buku yang dimaksud.

Lagi dan lagi. Perempuan ini menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk menunggu buku baru. Ia sudah kesal dengan tingkah sahabatnya ini. Jika ini bukan di musim dingin ia sama sekali tak masalah. Namun, ia memilih menunggu di perpustakaan hanya demi buku series terbaru! Bahkan ia menunggu setelah bekerja.

Ia bekerja di salah satu butik terkenal di Seoul. Ia hanya membantu-bantu saja. Ia juga bekerja hanya untuk mengisi waktunya sebagai mahasiswi yang baru saja menyelesaikan skripsinya. Tinggal menunggu wisuda.

"Mau membaca?" Tawar Jisoo menyodorkan dua bukunya kepada Seulgi.

Perempuan itu mengangkat sudut bibirnya sembari terkekeh sinis, "kau menghinaku Shin Jisoo?! Sejak kapan aku tertarik pada buku tebal seperti itu ditambah lagi..." Seulgi menghentikan kata - katanya dan menatap judul buku yang di pegang oleh Jisoo.

"...apa apaan?! Buku bahasa Inggris? Bahkan aku hanya mengetahui how are you? Nice to meet you, i love you otak ku belum mencapai buku buku mu. Aku lebih paham dengan apapun yang berkaitan dengan idol K-Pop, apalagi jika itu... BTS!"

Jisoo terkekeh dan memasukan kembali bukunya kedalam tas. Memang benar, sejak kapan Seulgi menyukai buku - buku yang tebal nya bukan main. Berbeda dengan Jisoo yang sudah menyukai hal seperti itu sejak lama. Bahkan cita - citanya dulu ingin menjadi seorang penulis.

Idol In Love | VSoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang