| 21 |

3.9K 412 12
                                    




GADIS itu terbaring di ranjang rumah sakit dengan mata yang masih tertutup. Kepalanya di balut oleh perban dan beberapa bagian tubuhnya terlihat memar. Ia tak bisa meninggalkan ruangan ini sejak kemarin mereka sampai di rumah sakit ini. Ia sudah bertemu dengan keluarga Jisoo dan meminta maaf atas semua yang sudah terjadi. Jauh dari dugaan Taehyung, keluarganya sama sekali tidak memperpanjang masalah nya, karena semua itu sudah terjadi. Tak ada gunanya jika mereka marah-marah kepada Taehyung sampai membuat pria itu bersujud, karena nyatanya semuanya tidak akan mengembalikan semuanya kepada awal lagi.

Jimin dan Seulgi pun tak pergi dari rumah sakit itu sejak pertama mereka sampai. Mereka seakan lupa dengan pekerjaan mereka. Bahkan Seulgi rela meninggalkan pekerjaannya hanya untuk menunggu Jisoo. Sementara Jimin dan Taehyung sedikit bebas, karena sejak skandal itu keluar grup mereka memutuskan tak menerima apapun pekerjaan selama beberapa Minggu kedepan.

"Seul, kau tak ingin pulang dulu? Bukan kah kau memiliki pekerjaan?" Kakak perempuan Jisoo berjalan menghampiri Seulgi yang masih saja setia duduk di depan ruangan Jisoo menatap kosong kedalam ruangan Jisoo.

Seulgi tersenyum tipis dan menggeleng, "tidak eonni. Aku ingin menunggu sampai Sooyaa sadar" jawab Seulgi.

"Kalian berdua juga, bukan kah kalian sibuk? Aku akan menghubungi kalian jika Jisoo sadar" ia beralih menatap Jimin dan Taehyung.

Tentu saja Taehyung menolaknya. Ia akan selalu berada di sisi gadis itu. Ia tak akan meninggalkannya sampai gadis itu benar benar pulih.

"Tidak Noona, kebetulan kami libur untuk beberapa waktu" Taehyung mengangguk menyetujui ucapan Jimin.

"Yasudah, kalian istirahat dulu. Sejak kemarin kalian tidak istirahat. Biar Sooyaa, aku dan oppa nya yang menjaga"

Mereka bertiga mengangguk dan kembali duduk di ruang tunggu. Memang sejak kemarin mereka belum istirahat dengan benar. Selama itu juga Jisoo tak sadarkan diri di ruangannya.

"mianhe Jisoo. Ini salah ku, jika skandal ini tidak keluar kau tak mungkin pergi ke Busan" batinnya menatap kosong kepada gadis yang terbaring lemah itu.

Jimin menepuk pundak Taehyung memberikan semangat kepada Taehyung, "dia akan baik-baik saja. Percayalah, tuhan tak akan setega itu membiarkan semua orang bersedih"

***

Jinyoung menatap koper hitam yang sengaja ia bawa. Ia membongkar semua koper milik mantan kekasih nya itu. Ia tak sengaja mendengar percakapan Seulgi, Taehyung dan Jimin saat pria itu menghampiri Jisoo yang ada di apartemennya. Namun, nyatanya sang gadis sudah pergi menuju Busan. Mendengar itu ia mengikuti Taehyung dan yang lain menuju Busan.

Ia meraih kotak yang ada di dalam koper itu. Ia terkekeh pelan melihat isi kotak itu, jam tangan dengan map coklat berisi foto-foto kebersamaan Taehyung dan Jisoo. Ia tak akan membiarkan barang-barang ini kembali ke tangan mantan kekasih nya itu. Bagaimana pun juga, ia harus kembali mendapatkannya.

"Jangan harap kau akan mendapatkannya, Kim Taehyung" gumam Jinyoung yang meletakan barang itu di dalam lemari laci miliknya kemudian membereskan barang-barang milik Jisoo untuk diberikan kepada gadis nya. Ia sudah mendapatkan alamat rumah sakit tempat Jisoo di rawat.

Di hari ketiga inilah ia baru berani menghampiri Jisoo. Ia menggunakan jaket nya dan memasukan kopernya kedalam bagasi mobil milik nya.

***

Jisoo mengerjapkan matanya beberapa kali. Langit-langit rumah sakit menjadi hal pertama yang ia lihat. Pandangannya masih samar-samar. Ia melirik kesebelah kanannya, kedua kakak dan orang tuanya ada disana. Sementara di sebelah kirinya ia melihat Seulgi, Jinyoung dan dua orang laki-laki lain.

Idol In Love | VSoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang