[ 21 ] 12 Maret 2020

102 17 5
                                    


12 Maret 2020

Biarkan aku menulis berita duka ini. Air mata masih belum berhenti mengalir dari pipiku tat kala aku mengingat kejadian itu.

Kejadian tragis , yang sayangnya harus kulihat dengan mata kepalaku.

Kejadian menyayat hati yang sialnya menimpa dirinya. Si gadis berhati malaikat itu.

Jika saja aku bisa meminta, akan lebih baik bila aku yang menggantikannya . Lebih baik aku yang pergi dari pada aku terus hidup dalam bayang bayang dirinya .

🌱🌱🌱

( chapter 4 )

Bodoh

Benar benar bodoh. Kenapa bisa gue ngelupain buku tugas di kelas.

Mau ga mau gue harus menembus gelapnya malam untuk ngambil buku tersebut .

Alasan kenapa gue nekat masuk ke sekolah , karena buku ini harus dikumpul besok dan gue belum ngerjain semua tugasnya. Ngerjain besok? Mana sempat. Gue aja bangun sering kesiangan

Kebetulan masih ada ekstra basket . Persiapan untuk lomba . Jadi sekolah belum tutup dan gue jadi punya sedikit keberanian untuk memasuki gedung besar ini

Tapi sial banget dah nasib gue

Baru mau masuk lift , sebuah kertas yang tertempel disana membuat gue jadi menggerutu kesal

" yah lift nya rusak lagi. Masa gue kudu naik tangga darurat sampai lantai 4 "

Akhirnya gue memilih untuk menaiki satu persatu anak tangga menuju ke kelas gue.

Ya sekolah gue emang elit banget. Gue masuk sini karena bantuan kepala sekolahnya yang merupakan pelanggan setia di kedai tempat emak gue kerja. Entah sejak kapan mereka kenal, gue baru tau fakta itu beberapa hari lalu.

" gila, baru aja lantai 3 gue udah mau mati. Mana penerangan remang banget. Sekolah gue belom bayar listrik apa gimana dah ini" kata gue sambil mengatur nafas

" aaaaakkkkkkhhhhhhhhh "

Gue diam mematung di tempat gue berada sekarang. Gue masih terlalu kaget dan terheran setelah mendengar suara tadi

" itu suara apa ya? Jangan jangan-"

Gue segera menggeleng . Ga mungkin itu suara makhluk halus karena setelahnya , gue mendengar suara beberapa orang yang berbicara di ujung lorong sana.

Kini rasa penasaran begitu menyelimuti perasaan gue. Entah bagaimana hati gue mendorong gue untuk menuju sebuah kelas yang berada di ujung lorong lantai 3 ini.

"Heh lo bego apa gimana sih? Gue nyuruh mukul biar dia pingsan . Kenapa lo bikin dia ga bernyawa anjir "

" ya jangan salahin gue lah sat, gue dorongnya juga pelan kok "

" pelan pala lo bulet . Itu kepala orang sampai bocor gitu. "

" ya udh ga usah ribut. Ini kesalahan kita semua. Ayo cepet kita beresin kelas ini . "

" sayang banget , belom juga menikmati malam "

" udah mati aja ji eun tetep cantik "

Deg

Mata gue membulat setelah mendengar perkataan tadi .

Ji eun ? Mungkinkah itu adalah..

Brukkkk...

Bangsat gue ke gap . Badan gue nyungsruk ke depan setelah pintu terbuka tanpa gue sadari

Dan ..

Pemandangan di hadapan gue adalah

Darah dimana mana dengan 3 orang laki laki dan mayat seorang gadis yang tergeletak dengan baju seragam yang sobek dimana mana

" ji eunnnnnnnn... "

Tangisan gue seketika pecah. Gadis yang teramat gue cintai. Satu satunya orang yang perduli dan tulus sama gue, kini tergeletak tak bernyawa di hadapan gue .

Kenapa harus ji eun yang menerima semua ini . Kenapa gadis bak malaikat ini yang harus mengalami nasib seperti ini. Tangisan gue semakin menjadi jadi . Tanpa gue sadar 3 pria ini menatap tajam ke arah gue

" lo udah berani masuk kesini dan melihat apa yang terjadi. Jadi sekarang , lo harus membayar semuanya " jaemin

" eksekusi dia " jeno

Gue seketika merinding. Mampus , gue ga pinter berkelahi. Gue kan anak mama .

Akhirnya di sela isakan gue, gue berdiri dan berlari keluar , mencoba kabur dan berteriak meminta bantuan

Tapi , ini gedung yang dasarnya udah sepi dan remang bikin gue kesusahan.

Woy gue berasa lagi main temple run ini. Dikejar monyet gila

" woy jangan kabur lo "

Entah siapa yang berteriak gue ga perduli. Karena yang gue mau adalah kabur dan melaporkan kelakuan bejad dari 3 manusia ini

Tapi, nasib ga berpihak sama gue

Gue malah tersadung tali sepatu saat berlari. Padahal sedikit lagi gue sampai di tangga

Sial, kaki gue keseleo . Sakit banget njir

" mau kabur kemana sih hm?" Jamein

" jangan buang buang waktu lah. Habisin aja " renjun

" kENAPA HAH.. KENAPA KALIAN LAKUIN HAL INI KE JI EUN. DIA SALAH APA SAMA KALIAN ?" gue udah ga bisa menahan emosi yang memuncak dalam diri gue

" gue ga punya waktu buat jawab "

" banyak bacot buru habisin!"

Bugh..

Jeno yang sudah bosan dengan situasi mulai memukul pipi gue

Rasanya? Ya sakitlah bego. Gue langsung terhuyung dan detik berikutnya semakin banyak pukulan maupun tendangan yang gue terima

" akh.. sakit hentikan ... " ringis gue

Tubuh gue terasa sakit dimana mana dan tanpa terasa air mata mulai mengalir dari pelupuk mata gue

'ibu sakittttt'

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Part 2
Scroll !!!

DENDAM || NCT DREAM ( END ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang