[ 9 ] Pembunuhan Berantai

187 21 3
                                    

Selamat membaca :v

🌱

" eh .. kalian udah tau belum sih , kalau di daerah kita ini sering terjadi kasus pembunuhan?" Tanya Chenle membuka obrolan

" kemarin sih gue sempet liat beritanya di tv . Korbannya itu rata rata perempuan " ji eun

" permisi , ini pesanannya " kata seorang pelayan menyela pembicaraan mereka

Saat ini , Haechan , Hana , Ji Eun , serta Chenle sedang berada di sebuah restoran yang letaknya tak jauh dari taman yang mereka kunjungi.

Pada awalnya mereka ingin makan di warung atau stand stand makan yang tersedia di dalam taman . Namun chenle menolak hal itu dengan sangat tegas.

Ia tidak terbiasa makan di sembarang tempat. Akhirnya setelah diimingimingi traktiran, mereka semua setuju untuk makan di restoran ini.

" pembunuhan berantai gitu? Gila serem banget ya. Kudu hati hati nih " Hana

" pelakunya pasti hebat banget. Katanya sih ini udah korban ke 7 , tapi sampai saat ini polisi belum bisa menemukan siapa pelakunya. " haechan

" tapi berita terbaru , polisi sudah mengantongi identitas pelaku. Bocorannya , dia bermarga Na " chenle

" kok kamu bisa tau ? Bukannya tv ga merilis berita itu ya?" Hana

" soalnya om aku itu polisi sayang. Jadi dia sempet cerita  cerita gitu sama bokap. Ya kebetulan gue lewat jadinya gue tau

Kata chenle. Padahal kenyataannya ia memang sengaja menguping.

" tapi orang yang bermarga Na kan bejibun elah. Tapi untung deh kalau polisi udah tau pelakunya. Tinggal tangkep terus penjarain " haechan

" tapi gue rasa itu ga akan gampang. Karena pelaku itu , pasti udah punya rencana  cadangan kalau dia sampai ketahuan " ji eun

" ya udahlah ya , moga aja cepat ketangkep dan yang pasti kita harus hati hati. Karena gue yakin , pelakunya pasti masih berkeliaran di sekitaran sini " Hana

" iya "

" ho oh "

Akhirnya mereka meninggalkan obrolan serius itu dan beralih ke topik yang lebih ringan.

🌱🌱🌱

" Haechan pulang " teriak haechan sambil melangkah masuk ke rumahnya.

" stttthhh " isyarat sang bunda agar haechan diam .

Haechan begitu kaget setelah melihat seorang laki laki kini terbaring di sebuah sofa panjang dengan selimut tebal menutupi tubuhnya . Selimut itu , adalah milik haechan.

" buk itu kan selimut aku" bisik haechan dengan nada protes

" udah kasih pinjem dulu. Kasian orang ini ibu temuin di pinggir jalan . Kondisinya luka luka gitu " jelas ibunya sambil berbisik juga

Haechan hanya menghela nafas . Meski ibunya suka marah marah , namun ia adalah sosok wanita yang baik dan perhatian.

" eunghhh "

Pria itu kini membuka mata dan sedikit kaget melihat keberadaan haechan

" ah perkenalkan tuan , ini anakku , lee haechan " nyonya lee

" halo om " sapa haechan

" ah.. halo. Senang bertemu dengannmu " kata si pria sambil berusaha mengambil posisi duduk

" pelan pelan tuan " kata nyonya lee sambil membantu youngmin

Haechan menatap tak percaya pada apa yang ia lihat tadi . Ibunya begitu perhatian kepada pria itu. Bahkan mereka terlihat seperti suami istri.

" oh iya haechan, kamu masih sekolah?" Tanya
Youngmin

" masih om. Sekarang udah kelas 3 SMA " jawab haechan dengan sopan

" oh ya? Anak om juga kelas 3 SMA . Sepertinya kalian seumuran " kata youngmin

" tapi sayang , dia tidak seperti kamu. Ia begitu nakal dan harus diancam dulu baru mau diperintah. Semua ini , terjadi semenjak kepergian ibunya " youngmin

" om mengurus dia sendiri? " tanya haechan

" ya.. kami hanya hidup berdua "

" kita juga cuma hidup berdua , dari kecil haechan ga pernah lihat ayah. " haechan

" memangnya suami kamu dimana?" Tanya youngmin pada hyejin

" dia sudah berpulang saat usia haechan baru 2 tahun kurang " jelas hyejin

" kalau gitu, haechan boleh anggep om sebagai ayah kamu " kata youngnim dengan senyum tulus di wajahnya

" Beneran om? Wah ayah aku ganteng banget " kata haechan yang membuat yojngnim dan hye jin tergelak

" tapi, kenapa om bisa babak belur gini?" Kini haechan mengganti topiknya

" ah... tadi saya baru saja pulang dari bekerja. Hingga tiba tiba saya di rampok oleh seseorang  tentu saja saya berusaha melawan . Saya mengejar mereka hingga ke gang itu. Namun naas. Saya masuk ke jebakan mereka. Saya terkepung di tempat itu dan.. saya berakhir dengan kondisi tadi " kata youngmin

" wah.. benar benar dunia ini sudah ga aman. Kayaknya kita harus berhati hati , kasus pembunuhan terus terjadi dan kini ditambah kasus penjambretan " hyejin

" benar. Sekarang kewaspadaan memang harus kita tingkatkan " youngmin

" tapi kalau om masih disini , anak om gimana? Nanti dia sendirian ? Eh bukan saya ngusir ya om " haechan

" saya akan pulang sekarang. Tubuh saya sudah lebih baik setelah diobati " kata youngmin sambil berusaha berdiri

" apa tidak sebaiknya pergi ke rumah sakit?" Tanya hyejin

" tidak usah. Saya akan beristirahat di rumah saja "

Kini youngmin melangkah ke pintu keluar dan mengucapkan terimakasih pada keluarga lee .

Ia berjalan menuju ke rumahnya. Dipakainya topi hoddie yang ia kenakan.

Dengan langkah panjangnya , ia menembus gelapnya malam menuju ke kediamannya.

Dalam perjalanan ia tak pernah berhenti tersenyum . Sebuah senyum manis yang memancarkan ketampanan wajahnya.

DENDAM || NCT DREAM ( END ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang