[ 22 ] 12/3 part 2

107 15 3
                                    

" guys udah cukup . Gue capek sumpah " keluh renjun

Akhirnya mereka menghentikan kegiatan mereka

( chapter 1 )

" ah.. ini udah jam 12 malam. Sebentar lagi pagi . Sepertinya Kita harus membantunya " kata jeno

" kayaknya emang harus kita bantu " jawab renjun

" biar gue kesana " kata seorang laki laki yang memiliki tubuh tinggi nan proposional itu. Sebuah senyum kini tersungging di wajahnya. Dia adalah jaemin

Ia berjalan perlahan menuju ke arah laki laki yang sedang sekarat itu . Ya lee haechan adalah orang tersebut.

Ia kemudian tersenyum manis sambil berjongkok tepat dihadapannya .

" ah... kau pasti melalui hari yang sangat berat selama ini .. kau pasti sangat kesakitan bukan.. ?" Tanya jaemin

" ke.. ke..napa.. ka..u.. ah.. me...la..ku..kan.. ah .. ini .. pa.. pa..da..ku?" Kata si pria yang terbaring tak berdaya itu

Tangannya memegang perutnya yang terasa begitu nyeri . Tubuhnya begitu sulit digerakan akibat luka disekujur tubuhnya bahkan berbicarapun ia harus mengeluarkan tenaga ekstra .

" Aku datang bukan untuk kau tanyai, tapi aku datang untuk membantumu " katanya sambil tersenyum. Sebuah senyum yang sulit diartikan

" te.. ri...ma-"

" sttthhhh .. jangan ucapkan kata itu. Karena mungkin , kau akan menyesalinya " kata jaemin sambil membaringkan badan anak laki laki itu sehingga ia dalam posisi tidur menengadah

Ia kemudian mengambil sesuatu dari dalam tas ranselnya

Sebuah benda. Sebuah benda yang nampak berkilau dengan ujung yang tajam

" pisau ini , akan membantumu, kembali ke alam baka " kata jaemin sambil tertawa kencang

" ja.. jangan.. ah .. " kata haechan dengan lemah

Namun  jaemin sama sekali tidak perduli. Ia kemudian mengangkat pisau itu ke atas dan bersiap menancapkannya di perut laki laki yang terbaring di bawahnya

" hya.. " erangnya sambil mengayunkan pisau ke bawah

Jleb...

" akkkkhhhhh"

Haechan merasakan sakit yang teramat sakit di bagian perutnya.

Bahkan ia sampai terbatuk berkali kali

Ia merasakan deru nafasnya mulai memelan nan sesak . Sebentar lagi mungkin ia akan menemui ajalnya

" li...lihat.. a..ja akh.. aku.. a..kan .. membalas ..den...dam akh.. pa..da... ka.. lian..akh.. atas.. na.. ma.. ji.. eun.  Aaaakkkkkkkhh"

Haechan kehilangan kesadaran. Entah ia masih sekarat atau mungkin sudah meregang nyawa

" wah hebat banget kita. Dalam waktu kurang dari sehari udah berhasil bunuh 2 orang . " renjun

" jadi gimana sekarang? Jujur gue ga mau masuk penjara " ucap jeno sedikit khawatir

" ga usah jadi bego deh. Ayok kabur sebelum ada yang tau. Tapi sebelum itu , renjun tolong ambilin bubuk putih dan minyak kayu putih disana "

" lah buat apa ? Mau masak lo?" Jeno

" buat rusak tkp lah anjir "

" kok lo kayak berpengalaman min?" Renjun

" gue sering liat soalnya "


Akhirnya setelah kegiatan merusak tkp mereka bertiga segera kabur. Meningalkan haechan dan ji eun yang mungkin sudah tidak bernyawa itu.









" Ya Tuhan Haechannnn "













" halo pak polisi, saya saya ma- mau melaporkan kasus pembunuhan yang terjadi di SMA Hwanjong. Iya cepat ya pak  "


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA

Mau cerita nih, ceritanya ga pentinh sih.  Maret ini aku udah ujian sekolah. Jadi aku mau menamatkan cerita ini sebelum ujian. Jadi kemungkinan up nya bakal ngebut. Bisa double atau tripple up sih nantinya

Baru niat doang sih 😭

DENDAM || NCT DREAM ( END ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang