[ 24 ] Menjauh

134 17 0
                                    

Hana POV

Gue kembali sendiri. Gue kembali kesepian. Gue kembali mendapat tatapan tak mengenakan dari orang orang yang berpapasan dengan gue .

Kenapa jadi gini?

Kenapa haechan dengan mudah nya menyimpulkan kalau gue ini jahat. Dan kenapa ga mau mendengarkan lanjutan dari buku diary yang dia tulis itu?

Air mata tanpa terasa mengalir dari kelopak mata gue . Rasa sesak mulai memenuhi rongga dada gue dan tubuh gue mulai bergetar karena menangis

" bisa nangis juga ya lo, gue kira cuma bisa bikin orang nangis doang "

Gue mendongak untuk melihat siapa yang berbicara. Dan ternyata dia adalah

Haechan

" maksud lo apa chan?"

" ga apa apa. Lupain aja " jawab haechan sembari duduk di samping gue. Masih ingat kan kalau kita ini teman sebangku. Aturan ya tetap aturan .

Akhirnya gue berhenti menangis dan memilih menyiapkan buku untuk pelajaran pertama

" ya ampun gue lupa bawa tugas "

Kata itu sontak keluar dari mulut gue setelah gue mengubek ngubek isi tas gue . Mampus dah

" mau nyuruh gue buatin? Sorry na. Gue ga mau lagi ditindas sama lo. " haechan

Gue menatap haechan tak percaya. Apakah ada gue ngomong nyuruh dia bikinin tugas gue?

Jujur gue tersinggung dengan ucapan dia.

" chan, gue harus bilang berapa kali sih hah? Gue bukanlah hana yang dulu. Tapi kenapa lo selalu aja mengungkit masa lalu haechan ?" Cengeng. Lagi lagi gue nangis gara gara haechan.

" lo tau pepatah ' karena nila setitik rusak susu sebelangga '? karena kesalahan lo dulu , susah bagi gue untuk menganggap lo sebagai orang baik na" haechan

" lo juga pasti tau kalau ' ga ada manusia yang sempurna' kan? Wajar gue salah karena gue manusia. Wajar gue pernah khilaf karena gue masih di dunia . Tapi gue udah berubah chan.  Tapi apa? tanggapan lo justru membuat gue terpuruk tau ga sih. "

" akhhhhh.... "

Haechan nampak memegangi kepalnya. Dan begonya gue jadi khawatir banget

" chan lo ga apa apa kan?"

" jangan sentuh haechan . Lo ga pantes berada di dekat malaikat seperti haechan " ji eun

Gue speechless

" chan kamu ga apa apa kan?" Ji eun

Haechan hanya menggeleng

....

Haechan POV

Entah kenapa saat melihat Hana menangis tadi , sebuah bayangan wanita terlintas dipikiran gue. Gue ga kenal dia siapa. Dia mirip Hana tapi versi dewasa.

Dan wanita itu, juga menangis dengan tatapan kecewa .

Setelah itu gue merasakan sakit kepala yang luar biasa.

Anehnya , setelah hana menyentuh bahu gue. Rasa sakit itu benar benar hilang . Ada apa ini ?

Disaat sedang asik berfikir tiba tiba pak Eunhyuk memasuki ruang kelas .

Para siswa segera berhamburan ke bangku masing masing. Termasuk Ji eun .

" selamat pagi anak anak "

" pagiiiiiii "

" silahkan kumpulkan tugas minggu lagi. Yang belum buat dipersilahkan maju kedepan "

Gue melirik Hana yang mulai tidak tenang. Kasihan sih, tapi dia harus bertanggung jawab atas kesalahannya

Setelah semua siswa mengumpulkan tugas . Hana melangkah maju ke depan seorang diri

" kamu ga buat tugas ? Tumben sekali "

" maaf pak . Bukunya ketinggalan"

" saya tidak menerima alasan. Silahkan pergi ke lantai 3 dan bersihkan seluruh toilet disana. Saya dengar toilet disana jarang terurus " perintah pak eunhyuk

Hana tanpa menolak ataupun marah segera pergi menuju ke lantai 3 untuk mejalani hukumannya.

Dan tentunya kepergiaannya mendapatkan tatapan aneh dari seluruh siswa di kelas

Seorang kim hana yang notabene nya anak pemilik sekolah , mau ngejalanin hukuman?

Ini serius hana?

🌱🌱🌱

Hana sedang menjalani hukuman . Dengan bersusah payah ia memasuki satu persatu kamar mandi di lantai tiga. Termasuk kamar mandi laki laki

Ga faham lagi , hana sebenarnya pintar guys , tapi entah kenapa saat ini otaknya lagi ketinggalan.

Ya masak kamar mandi cowo juga dibersihin. Kalau dia melihat hal yang ga seharusnya dia lihat kan bara bere

" ah akhirnya  kamar mandi terakhir. Gila banyak banget kamar mandinya mana kotor kotor lagi. Kelas apa sih yang ada di lantai 3 . Jorok semua " keluh hana

Ia pun melangkah masuk ke kamar mandi dan masuk ke bilik terakhir.

Hingga tak berselang lama ada beberapa orang yang juga masuk ke kamar mandi ini .

" kenapa harus di kamar mandi ini sih?"

" ya ini doang kamar mandi yang sepi dan jarang dipakek "

Hana tertegun mendengar percakapan tersebut. Jangan jangan mereka mau aneh aneh nih . Tapi itu suaranya cowo semua kayaknya .

Hana ga berani keluar dan ga berani bersuara. Dia hanya berdiam di bilik paling ujung dan berpura pura ga nampak .

" jadi lo mau ngomong apa ? To the point please "

" gue mau kita melancarkan aksi kita secepatnya. Kelulusan kita sebentar lagi. Dan sebelum pergi dari sekolah ini, kita sudah bisa menakhlukan primadona sekolah ini "

' primadona? Siapa ?' Pikir Hana

" tenang aja. Biar itu jadi urusan gue. "

Tak

mampus , hana merutuki sikat wc yang jatuh ga tau waktu

" No , cek setiap bilik. Gue rasa ada yang nguping dari tadi " jaemin

" kenapa gue sih?" Jeno

" karena lo yang paling deket sama bilik itu " renjun

" iya iya " jeno pun melangkah ke bilik pertama

Kosong

Begitu seterusnya

Hingga ia mencapai bilik terakhir

Hana merapalkan doa agar ia diberi keajaiban hingga

" permisi kak , kami mau ganti baju disini "

Jaemin jeno dan renjun menoleh dan mendapati segerombol siswa yang hendak mengganti seragam

" kita pergi aja. Lagian gue yakin siswa yang nguping tadi ga faham sama ucapan kita " renjun

Akhirnya mereka bertiga segera melangkah pergi dan setelah itu hana mulai keluar

Dan

" AAAAAAAAAA "

hana kabur sambil menutup mata , ga lupa nabrak pintu yang ternyata ditutup

Siswa kelas 10 itupun ga kalah heboh dan buru buru ngambil baju buat menutupi diri mereka yang half naked

Hana yang malang













Vote ⬇

DENDAM || NCT DREAM ( END ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang