foundi

951 99 35
                                    

🌼








“ Jadi bisa jelaskan mengapa kau bisa ada di apartemen Brian? “


Jae ingin menjawab pertanyaan Wonpil namun ujung lidahnya terasa begitu kelu. Matanya menatap Brian, meminta pertolongan.


“ Dia hanya menginap, kami kebetulan bertemu di club dan aku membawanya kemari karena ia mabuk berat “


Dengan begitu santai Brian menjawab. Diam-diam Jae menghela nafas lega mendengarnya.


“ Apa sulitnya mengangkat telfon dari ku? Kau tidak tau aku hampir gila ketika tidak melihat mu di sekolah “


Nada bicara Wonpil terdengar begitu dingin.


“ Aku--- “


“ Bisa bisanya kau bolos tapi tidak memberitau ku dimana keberadaan mu sedangkan kau beralasan pada ibu mu sedang menginap di rumah ku “


Wonpil tidak memberi Jae berucap barang satu kalimat pun.


“ Bagaimana jika ibu mu menelfon? Aku harus bilang apa? Aku sampai ikut bolos sekolah hanya untuk mencari mu“


Jae menunduk karena ia tau Wonpil sedang memarahinya. Meski nada bicara Wonpil pelan namun tetap saja Jae merasa tidak enak.


“ Aku kemari karena Dowoon bilang mungkin Brian bisa membantu “


Dowoon yang merasa namanya terpanggil  hanya diam di pojok ruang tamu sembari memainkan game di ponselnya. Mengabaikan apa yang sedang terjadi.


“ Sudahlah, jangan memarahinya lihat dia sampai ciut begitu “
Tegur Brian. Ia kasihan melihat Jae yang menunduk terus seperti itu.


Jae terlihat seperti seorang anak yang sedang dimarahi oleh ibunya di mata Brian. Bagaimana tidak?


Wonpil berdiri sambil bertolak pinggang di hadapan Jae yang hanya bisa terduduk lesu di atas sofa.


“ Aku hanya khawatir, dia sudah seperti saudara kandung ku sendiri “


Perkataan Wonpil membuat suasana hati Jae memburuk. Rasanya ia ingin menangis dan memeluk Wonpil.


Ia menyesal karena sudah menghindari semua panggilan masuk dan pesan dari Wonpil.


“ Ma-af… “
Hanya itu yang bisa terucap dari bibir Jae.


“ Hmmhh, hyung ini nakal sekali “


Wonpil maju selangkah dan mengusap-usap kepala Jae, seolah ia lah yang lebih tua.


“ Lain kali jangan begitu, tetap beri kabar, ok? “


Jae mengangguk lesu.


“ Sudah sudah aku tidak marah, mau peluk tidak? “


Wonpil merentangkan kedua tangannya dan Jae pun berhampur ke pelukan Wonpil. Tanpa tau Brian dan Dowoon meringis gemas melihatnya.








🌼






Wonpil mengantar Jae untuk mengambil barang barangnya di hotel. Jae bahkan hampir lupa jika ia sudah memesan hotel untuk dua hari.


Mereka kembali ke apartemen Brian karena memang Jae memilih untuk check out dari hotel tersebut.


“ Jadi menginap di rumah ku atau tidak? “


Sweet Chaos | Day6 | JaehyungParkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang