the end of the day

1.6K 89 14
                                    

🌼








Keesokan harinya, pagi pagi sekali mereka pergi untuk pindah ke penginapan lain. Chris, Brian dan Dowoon memutuskan untuk menyewa rumah yang lebih besar dengan tiga kamar.


Demi kenyamanan bersama, begitulah kira kira alasannya.


Semalaman suntuk mereka berenam tidak tidur. Mau tidur pun segan karena hanya ada dua kamar di rumah itu. Padahal bisa saja para top satu kamar dengan sejenisnya, begitupun para bottom.


Tapi----ah ya sudahlah, mereka semua sama saja. Seperti surat dan perangko, sulit dipisahkan jika sudah berdua.


“ Kau tidak bawa apapun? Pakaian atau….yang lain? “


Jae bertanya begitu mereka sudah memasuki kamar. Kamar mereka berdua.


Berdua saja, Jae banyak banyak berdoa dalam hati mengingat ia selalu berakhir acak acakan saat berada di dalam kamar yang sama dengan Brian.


“ Mana sempat, aku panik “


“ Kita harus beli pakaian “


“ Punya mu kan ada “


“ Bri, ukuran dalaman kita berbeda jauh “


Brian spontan tertawa mendengar penuturan terlampau jujur dari kekasihnya itu.


“ Setelah makan siang kita beli pakaian. Ck, merepotkan sekali lihat Dowoon dan Wonpil! Mereka saja bawa pakaian “


“ Niat mereka itu gladi resik bulan madu Jae, sedangkan niat ku kan mencari mu sudahlah yang penting ada ini “


Brian menunjukkan beberapa kartu kredit dari dalam dompetnya.


“ Hm ya ya, dasar orang kaya “


“ Hahaha, itu bagus! Kau tidak akan hidup sengsara dengan ku karena aku orang kaya “


Jae mencebik mendengarnya.


“ Percaya diri sekali, siapa yang mau hidup dengan mu? “


Brian mendorong tubuh Jae hingga telentang di atas ranjang. Jae terkejut bukan main.


“ GILA KAU YA?! “


“ Sssttt…berisik sayang ruangan ini tidak kedap suara “


Brian menelusuri rahang Jae dengan pangkal hidungnya.


“ Ngghh Briii, menjauh dari ku! “


“ Kalau kau tidak hidup dengan ku----lantas dengan siapa hm? “


Satu tangan Brian masuk ke dalam sweater yang Jae kenakan. Mengabsen permukaan perut Jae dengan begitu lembut.


Jae tidak menjawab, matanya terpejam dan bibir bawahnya sengaja ia gigit kuat kuat. Ia tidak mau orang lain mendengar desahannya.


“ Jangan gigit bibir kesukaan ku nanti lecet “


Brian menyapu permukaan bibir Jae dengan bibirnya sendiri. Menuntun Jae agar mengimbangi permainannya.


Tangan kedua bergabung menjelajah bagian tubuh Jae yang lain. Brian meraba ini dan itu. Jae tidak menolak, ia menyukainya.


Semua yang Brian lakukan pada tubuhnya, Jae selalu suka. Jae selalu ingin lebih.


“ Brii…aannhh “


Sweet Chaos | Day6 | JaehyungParkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang