sorry

967 105 16
                                    

🌼







Brian membawa Jae pulang lebih cepat dari yang ia rencanakan sebelumnya.

Padahal setelah membeli beberapa kantung cemilan, ia berencana membelikan Jae beberapa stel pakaian baru.

Ia sebenarnya senang senang saja jika Jae memakai pakaian miliknya. Ia hanya khawatir pria kecilnya itu merasa risih jika harus memakai pakaian milik orang lain.

Namun rencana itu ia tinggalkan karena melihat Jae kerap kali meringis pelan saat berjalan.

Ia tau jika Jae sebenarnya jalan terpincang-pincang, namun semua itu Jae sembunyikan. Brian mengetahui satu fakta baru hari ini.

Ternyata Jae adalah tipikal yang tidak mau membuat orang di sekitarnya merasa kerepotan atau khawatir.

Sesampainya di apartemen, Jae langsung masuk ke dalam kamar. Brian pikir pria itu kelelahan dan langsung tidur.

Jam baru menunjukkan pukul delapan malam dan Brian belum mengantuk sama sekali.

Ia memutuskan untuk menonton serial action yang tayang di tv ruang tamunya. Dengan beberapa (banyak) cemilan mengelilingi tubuhnya.

Meskipun begitu, Brian memang tipikal yang cinta kebersihan. Ia selalu memungut remahan biskuit yang jatuh ke atas karpet bulu yang ia duduki.

“ Bri… “

Brian agak terkejut melihat Jae datang dari arah lorong.

“ Hey, kemarilah “
Brian menepuk sofa dan Jae pun langsung mendudukkan dirinya disana.

“ Ku kira kau sudah tidur, sunbae “

Jae melirik malas serial action yang Brian tonton. Ia tidak begitu suka film action.

“ Bri “

“ Hm? “

Jae merengut dengan telunjuk yang terangkat ke udara.

“ Aku mau ituuu “
Ujarnya seraya menunjuk cup pudding instant yang tengah Brian pegang.

Brian hanya bisa tersenyum gemas seraya memberikan Jae tiga cup pudding dengan rasa yang berbeda.

“ Ini, semuanya untuk mu “

Seketika wajah Jae berubah cerah. Ia menyeruput pudding langsung dari cup nya, tanpa perlu repot-repot menggunakan sendok yang Brian berikan.

“ Enak “
Begitulah katanya.

Brian menyodorkan satu bungkus biskuit rasa cokelat pada Jae.

“ Cobalah “

“ Hm? Ini enak juga? “

Brian tersenyum.

“ Tidak seenak buatan mu “

Senyum Brian makin lebar melihat rona kemerahan menyelimuti pipi dan telinga Jae.

Brian membiarkan Jae mengambil alih cemilannya. Ia senang melihat Jae makan dengan tenang di atas sofa.

Jae sama sekali tidak melirik ke arah tv yang menyala. Ia sibuk dengan makanannya. Dan Brian pun tidak keberatan sama sekali. Ia malah melarang Jae yang ingin duduk bersamanya di atas karpet.

Karena Brian pikir, Jae akan lebih nyaman jika duduk di atas sesuatu yang empuk untuk sementara ini.

Brian kembali fokus pada serial actionnya. Memunggungi Jae yang kini sudah berada posisi telentang di atas sofa dengan satu bungkus besar keripik kentang di atas perutnya.

Sweet Chaos | Day6 | JaehyungParkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang