Sweet Chaos | Day6 | JaehyungParkian

and i swear that is true...

🌼

TOK TOK TOK TOK

“ BRIAN!!! INI AYAH! BUKA PINTUNYA! “

Baik Brian maupun Jae refleks menatap satu sama lain dengan wajah panik.

“ Brian! Itu ayah mu?! “

“ A-aku, aarrghh bagaimana bisa ayah ada disini?! “

Brian bangkit dan memunguti pakaian mereka yang berceceran di lantai. Memakai dalaman dan jeans nya asal lalu bergegas membuka pintu.

Sedangkan Jae masih terlalu shock dengan apa yang terjadi. Ia hanya diam dan sedikit menyembulkan kepala dari balik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

KLEK

“ A---yah? Bagaimana ayah bisa ada disini? “

Sang ayah malah mengerutkan keningnya.

“ Ayah kan bilang akan datang ke Seoul tapi apartemen mu kosong “

Aahhh ya, Brian lupa soal itu.

“ Dasar anak nakal! Tidak satupun telfon ku kau jawab ternyata sedang memperkosa Jaehyung! “

Sang ayah memukul Brian dengan jengkel karena begitu kepalanya melongok sedikit saja ke dalam kamar ia bisa melihat sepasang mata kecil Jae dari balik selimut.

Disaat seperti ini rasanya Jae ingin melebur saja bersama udara. Ia malu sekali sampai mau mati rasanya.

“ Awh! Aawhhh ayah! Sudah sudah! Lagipula ayah---tau darimana aku ada disini awh! “

“ Ck! Dari saudara mu Chris! Aku rela jauh jauh datang kemari karena takut kalian saling membunuh ternyata kau malah enak enakan menjebol anak orang! “

Disaat ayahnya sibuk memukulinya, Brian bisa melihat Chris dengan sengaja berjalan melewatinya tanpa suara. Dengan wajah jelek yang menyebalkan plus lidah yang dijulur julurkan.

Mati saja si Chris itu!
Batin Brian.

“ Hey nak, kau tak apa apa kan? Apa Brian bermain kasar pada mu? “

Ujar ayah Brian seraya mendadah dadahi Jae.

Astaga Tuhaannn….aku ingin menyublim saja rasanya

Begitulah kira kira isi pikiran Jae.

Jae bahkan tidak punya sisa harga diri untuk menjawab pertanyaan ayah Brian.

🌼

“ Kau tau aku sangat malu sampai mau mati rasanya! “

Brian hanya tertawa mendengar omelan Jae. Bukannya ia tidak malu juga, tapi sudah terlanjur tertangkap basah. Jadi… ya sudah, mau diapakan lagi?

“ Lalu ayah mu bagaimana? Kita harus membeli makanan untuknya ia pasti lelah diperjalanan “

“ Tidak perlu, ayah akan pulang sebentar lagi “

Tadi Brian sempat keluar dan menemui ayahnya. Melihat kedua anaknya babak belur sempat membuat sang ayah khawatir.

Namun sepertinya kedua anaknya itu sudah tumbuh menjadi pria dewasa. Tak ada lagi tatapan dendam dan ucapan kasar. Keduanya berinteraksi layaknya adik dan kakak.