Chapter 1 - Death and Wishes

10.5K 480 114
                                    

William POV

"Bukannya itu William Vincent?"

Yap, itu memang namaku, William Vincent.

"Orang yang dirumorkan lebih menakutkan daripada Mafia?"

Itu hanya anggapan kalian saja! Seenaknya menentukan seseorang dari sampulnya!

"Gak, itu lebih mirip dia memiliki Mafia dibelakangnya"

"Matanya menakutkan"

Kalian dari tadi berisik! Aku bisa denger tau!? Bisa diem gak!?

Aku langsung menatap kedua siswa yang daritadi membicarakanku...

"Hii– ma–maafkan kami" ucap mereka sambil berlari.

"Heh! Aku gak ngapa-ngapain juga"

Aku kembali melanjutkan perjalananku pulang dari sekolah.

Mereka selalu seperti itu walaupun aku sudah berusaha sebaik mungkin. Mungkin ini karena mataku...

Mataku berbeda dari kebanyakan orang sejak aku lahir. Mataku ini terlihat seperti mata hewan buas daripada mata manusia, terlebih lagi rambutku yang memiliki warna pirang bercampur warna hitam.

Dan ini mungkin terkait dengan beberapa insiden dimana aku memukuli beberapa berandalan.

Saat itu aku tidak berniat mencari masalah, tapi mereka mulai mengejekku, dan memanggilku pengecut, jadi bagaimana bisa aku diam?

Yah, aku sudah tidak peduli dengan itu, dan sudah menyerah untuk mencari seseorang yang bisa aku sebut 'teman'.

Aku tidak pernah bosan meskipun aku sendirian, karena aku selalu terhibur oleh anime.

Ya, anime, yang orang-orang normal sebut 'tontonan untuk bocah', tapi aku tidak menganggapnya seperti itu.

"Aku sedang berbicara kepada siapa sih?" Batinku.

William POV End

Saat William berjalan di pinggir trotoar, tiba-tiba ada bola yang melintas di depannya dan seorang anak kecil sedang mengejarnya.

William melihat hal itu, dan menyadari ada truck yang sedang melaju dengan cepat.

"WOI! BOCAH! BERHENTI!!" Teriak William.

Tapi itu sepertinya percuma, karena anak kecil itu tidak mendengarnya.

William mengigit bibirnya dan lari sekecang-kencangnya untuk melindungi anak itu.

Dia langsung memeluk anak itu untuk melindunginya, dan kecelakaanpun tidak dapat dihindari.

*BRUKKK

William mental beberapa meter jauhnya dari tempat asalnya sambil terus memeluk anak itu.

William mengalami luka parah, terlebih lagi tulang rusuknya yang patah menembus paru-parunya.

William melepaskan anak itu yang langsung menangis...

William memastikan kalau anak itu tidak kenapa-napa. William berusaha keras untuk menggerakkan tangannya, dan mengelus kepala anak itu.

"Sudah, semuanya baik-baik saja" ucap William.

Setelah itu, banyak orang yang menghampirinya menanyakan keadaannya, tapi itu terlambat.

William sudah meninggal setelah dia selesai mengatakan kalimat terakhirnya...

. . . . . .

Di tempat yang tidak diketahui...

God Of SovereignTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang