Aku merasakan kehangatan luar biasa saat membuka mataku, Aku tertidur dipangkuan Seno yang saat ini masih menatapku dan membelai rambutku lembut.
ganteng banget cuk.
" udah enakan? " Seno memecahkan kesunyian menyadarkanku dari lamunan dan tampang ku yang sudah pasti melongo menatap wajahnya.
" makan yuk? udah aku angetin makanannya " Seno tersenyum dan membantuku duduk, mengambilkan segelas air putih dan sepiring nasi dengan isi rawon, perkedel dan capcay.
wuidiiih ... rawon
" makan yang bayak Nik, badanmu udah enakan belum? "
Aku mengangguk menghabiskan air putih sambil menatap wajahnya yang tampan, Seno terlihat sedang meniup nasi yang disendoknya, tersenyum kearahku dan menawarkan untuk menyuapi
" hehe.. Aku makan sendiri aja Sen, makasih lho ni maaf ngerepotin "
Seno tersenyum dan masih memperhatikanku makan, Aku merasa kikuk karna belum pernah berduaan dengan cowok selain bapakku jadi ...
" gamau ngadep sana? " aku mengarahkan wajahku menghadap laptop yang terbuka di atas meja, memberikan arahan supaya Seno tidak perlu memperhatikan caraku makan dengan bibirku yang megap megap karna nasi nya panas mennn!! Seno tertawa kecil dan berbalik arah
" boleh mainin laptopnya? " tanyanya masih membelakangi.
" he eh pake aja password nya satu sampe lapan "
Aku berusaha menghabiskan makananku dengan cepat, menelan suapan terakhir dengan lahap dan menghabiskan segelas air saat Seno berpaling padaku dan tersenyum.
Seno bangkit dari tempat duduknya dan membelai pipiku, tangan nya terasa dingin sekali... cepat cepat aku menggelengkan wajahku.
" kamu kok cantik banget sih? "
lagi lagi aku cuma bisa melongo mendengar ucapannya yang spontan, Seno hanya tersenyum dan merebahkan setengah badannya ke kasurku... kakinya yang panjang di rentangkan dilantai
mungkin dia capek
" rumahmu dimana? "
" hmmm, deket kok dari sini "
" iya, dimana? "
" dua block dari sini "
" hoo... ngekos juga? "
" iya "
Wajah Seno kini tampak datar, dia memalingkan wajahnya menghadap langit langit kamar.
" nanti Aku ajak ya main kerumahku "
lagi lagi pernyataan spontan Seno mengaggetkanku.
" main kerumahmu terus ketemu ibu bapakmu gitu? "
" berani emang? "
" ndak "
Seno tertawa mendengar jawaban singkatku.
" yaudah nik, aku pulang ya.. cepet sembuh dan sampai ketemu besok. "
Seno bangkit dari tidurnya dan mendekatkan wajahnya kearahku, hembusan nafasnya menelusuri permukaan pipiku, meninggalkan semburat merah muda.
Aku mengangguk dan menemani dia hingga depan pintu.
malam itu... aku semakin tidak bisa berhenti memikirkan Seno.
KAMU SEDANG MEMBACA
bercinta kepada malam
RomanceKarnika baru saja tiba di jakarta berniat untuk melanjutkan pendidikan nya, namun dia tidak mengira bahwa ada sosok lain yang mengagguminya sejak lama, memaksanya masuk ke kehidupan yang lain, kehidupan yang dirasa lebih mudah untuk dijalani.