Bersemayam

299 26 3
                                    

Kalian semua pasti pernah mengalami masalah terberat dalam hidup kalian kan?

tapi... pernahkan kalian berurusan dengan mahluk tak kasat mata, penguasa pulau jawa bertubuh sebesar gunung-gunung di luar sana... dan, ini semua kalian hadapi di umur 19?

enggak?

great.

Aku mencoba memahami perasaan Seno, aku tau dia mencintaiku tapi yang aku tidak tau dan tidak akan bisa tau adalah, apakah dia menginginkan aku pergi keduniannya atau apakah aku sanggup untuk pergi meninggalkannya.

dua-duanya bukan pilihan yang membuat aku bahagia.

kini aku hanya bisa terpaku di pinggir kasur berukuran king size dalam gedung kosong tak berpenghuni kecuali aku sendiri.

Aku baru menyadari warna dinding yang putih bersih membuat kulit seno nampak lebih gelap dari yang seharusnya.

Aku melihat beberapa detil dari tubuh dan perawakan Seno yang aku rasa sulit untuk dimiliki manusia pada umumnya.

bagaimana dia memiliki tubuh yang kekar dengan kulit sawo matang yang mengkilat padahal yang dia makan hanya burung gagak dan ayam cemani. tulang pipinya membingkai sempurna menyatu dengan hidung nya yang mancung dan...

matanya tajam memperlihatkan warna coklat yang memerah hampir seperti warna kayu agathis, terlihat sangat cantik... seperti bukan orang indonesia pada umumnya. 

Padahal sebelumnya matanya berwarna coklat kekuningan dan lagi berwarna hitam pekat.

kecuali matamu minus dan menggunakan kontak lensa, mana ada manusia yang bisa berubah-ubah seperti itu?

aku terus menelusuri setiap lekuk dari tubuh laki-laki yang tampak muda dihadapanku ini... pula bekas luka sayatan dari bagian punggung ke arah lengan panjang yang kini justru membuatnya semakin... hm? apakah mungkin sayatan itu diberikan oleh Gautri kemarin? aku belum pernah melihat bekas luka itu sebelumnya?

dan lagi... sesaat setelah kau melihatnya sosok ini, kau akan terkesima. seperti terhipnotis oleh dalamnya tatapan yang dia berikan padamu.

meskipun dia hanya mentapmu tanpa ekspresi.

meskipun tatapan yang dia berikan hanya melalui mimpi.

Seno mengangguk dan tersenyum.

"worth the price" bisiknya pelan sembari menunjukan punggung nya lagi dan menunjukan gigi nya yang berbaris sempurna.

Seno berpaling menatap jendela yang kini dimasuki oleh cahaya berwarna oranye, langit nampak begitu cerah di hiasi awan dan semburat warna merah muda bergradasi serasi dengan matahari yang kian memerah.

"baiklah, sepertinya sudah saatnya aku mengantarmu pulang" sahutnya lagi

ting...

bunyi whatsappku berbunyi

take your time and let me know if you need me.  - Fabian

great.

tertawa kecil Seno mengangkat tasku dan mengulurkan tangannya untuk membantuku bangun dari tempat tidur.

aku fikir kami akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama hari ini, sadarlah Karnika.. kau baru saja sampai dari perjalanan mistismu yang panjang. kowe ki... bener bener wes kehilangan akal sehatmu nik!

aku menyambut tangan Seno merapihkan atasanku yang kusut dan bergegas untuk pulang.

"aku tau aku egois" Seno memecahkan keheningan dalam mobil yang kini sudah setengah jalan memasuki kawasan lenteng agung.

aku masih terus menatap lurus kehadapan jalan, hari sudah mulai malam saat aku mendengar kumandang adzan maghrib dan lampu-lampu jalan yang sudah mulai dinyalakan.

tidak tau reaksi apa yang harus kuberikan pada Seno pada pernyataan tadi, lalu Seno menambahkan.

"aku berjanji untuk tidak muncul dihadapanmu, tidak sampai kamu memanggilku."

"kau berhak untuk menjalani masa mudamu selayaknya manusia-manusia lain"

Aku bisa melihat dari wajahnya bahwa dia tidak membutuhkan jawaban apapun dariku, ini adalah murni tindakan yang dia lakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang sudah dia perbuat pada hubungan kami.

"aku akan tetap meminta kanak untuk menjagamu, agar aku tau jika sesuatu yang buruk terjadi padamu. dia akan menjadi telinga dan mataku"

"kanak?" tanyaku.

Seno tersenyum lalu menunjuk kearah kursi belakang mobil.

aku menoleh dan disitulah si anak kecil yang biasa mengikutiku sedang duduk, respon nya begitu cepat ketika aku menolah dia melompat dan bersembunyi di balik kursi.

"anaknya memang pemalu, tapi sangat bisa di percaya" tambah Seno lagi.

"aku tau kamu pasti ndak suka sama kata-kataku ini tapi, tolong jangan ganggu dan mengikut campurkan Fabian dalam hubungan kita"

"dia yang mau ikut campur kan??" suara Seno berubah menjadi lebih agresif.

ia menghela nafas melanjutkan.

"gak bakal aku ganggu, selagi dia tau diri. dan, aku rasa kamu perlu tau isi hatimu sebelum kamu menemuiku lagi nanti"

Seno memarkirkan mobilnya tepat di depan pintu gerbang kosku.

memelukku erat untuk berpamitan lalu mobilnya melaju cepat hilang dalam kegelapan di ujung jalan. 





bercinta kepada malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang