Seno berdiri dihadapanku dengan memegang kembang gula berwarna merah muda, dibelakangnya para penjaga taman hiburan berlalu lalang ...
ketika mesin Carousel berjalan, Seno segera melompat ke atas kuda berwarna hitam tepat di sebelahku.
Wajahnya mendekat dan kami pun berciuman, wajahku memerah dan melepas pelukannya
" kenapa harus khawatir? tidak akan ada yang berani memperhatikan aku "
aku tertawa sembari melihat sekeliling, mana mungkin tidak ada yang memperhatikan??
dan ya, ketika aku menoleh semua penjaga menundukan kepala mereka.
seturunnya dari carousel, mataku tertuju pada roller coaster yang terlihat dari kejauhan, aku masih menyadari tidak ada pengunjung lain selain kami, sedangkan waktu sudah menunjukan pukul 1 siang.
" ini satu theme park kamu sewa apa gimana sih? "
" hm? " Seno berjalan tanpa menunjukan ekspresi apapun.
" ya ini lhooo, sepi banget gak ada orang lain " lanjutku sembari menunjuk segala arah
" lha itu apa? " kata Seno menunjuk karyawan yang berdiri mematung dimasing masing wahana
" ya bukan, maksudku pengunjung lhooo, sepi banget "
Seno hanya menaikan bahunya enggan menjawab.
lalu dari kejauhan aku mendengar nama Seno dipanggil
" Seno...!!! "
suara itu terdengar lembut dan menggema memekakkan telinga, seperti seseorang berteriak tepat ditelingamu namun suaranya semerdu suara klenting yang dimainkan dewi surgawi.
Aku menoleh mencari cari sumber suara itu, sedang Seno...
Seno menghentikan langkahnya, terpaku.
matanya terus menatap kearah depan, sedang aku bolak balik memperhatikan seantero taman.
" kayak ada yang manggil kamu gak sih? "
masih mencari...
lalu dari kejauhan aku melihat sesosok wanita, rambut hitam panjang terurai hingga pinggang, aku dapat melihat lekukan tubuhnya yang lentik bak model profesional yang kau lihat di layar kaca.
wanita itu mengenakan gaun pantai berwarna merah menyala, melenggokan tubuhnya berjalan kearah kami.
semakin mendekat, aku dapat melihat wajahnya yang sangaaaaaat cantik, hidung nya mancung mata nya bulat bercahaya sedang bibirnya berwarna merah muda... entah menggunakan lipstik atau tidak.
Wanita itu melambaikan tangan nya kepada kami... atau kepada Seno lebih tepatnya?
aku melirik Seno yang masih diam terpaku.
" kenal? " tanyaku sembari menggoyangkan bahunya.
Wajah Seno yang sedari tadi terlihat tegang nampak terkejut dan merubah ekspresinya kembali tenang.
dia menolehkan wajahnya padaku dan tersenyum
" teman lamaku. "
*********************************************
" kutunggu janjimu, tapi kau masih belum juga datang mengunjungiku karna manusia satu ini? "
tersenyum wanita itu menatap wajahku dengan matanya yang tajam, paras cantiknya tidak berubah meski kini senyumnya nampak seperti menyeringai.
aku bersumpah aku dapat melihat taring diantara gigi nya yang putih bak selebgram indonesia.
" Sudah kubilang aku bukan orang yang suka ingkar dan aku tidak ada urusan untuk bertemu denganmu hari ini "
sahut Seno yang kemudian mendekatkan wajahnya ketelingaku.
" kembalilah ke Hotel, aku akan menyusulmu secepatnya. "
" terburu-buru sekali, setidaknya kenalkan aku pada wanita ini? " Suara wanita itu melantang.
bulu kudukku meremang.
Wanita itu mengulurkan tangannya, lalu tersenyum kembali padaku
" sudah bertemu dengan orang tua Seno rupanya, gelang yang bagus... jangan sampai kau melepasnya. "
kata wanita itu lagi sembari memandangi gelang yang diberikan ibu Seno, aku mengangguk dan tersenyum.
lalu pamit pulang kehotel lebih dulu.
ketika aku berjalan menuju supir golfcart diujung gerbang, aku kembali menoleh kearah mereka namun mereka sudah hilang.
sepanjang perjalananku menuju hotel kami, aku hanya bisa mengingat wajah wanita itu
lalu fabian menelfonku
" aku di bali Nik "
KAMU SEDANG MEMBACA
bercinta kepada malam
RomanceKarnika baru saja tiba di jakarta berniat untuk melanjutkan pendidikan nya, namun dia tidak mengira bahwa ada sosok lain yang mengagguminya sejak lama, memaksanya masuk ke kehidupan yang lain, kehidupan yang dirasa lebih mudah untuk dijalani.