Extra part 2

4.9K 130 32
                                    

Sampai sejauh ini ending, masih belum FOLLOW dan VoMent..

Why? :(
Padahal itu apresiasi dukungan dari kalian..




Mitha

Kehidupanku berubah seolah aku tidak menyangka akan sejauh ini melewati banyak lika-liku hubunganku dengan Sena.

Aku tersenyum menatapnya saat ia merapatkan mantelku agar tidak kedinginan di tengah cuaca cukup ekstrim ini.

Setelah merayakan pernikahan kami secara sah, Sena membawaku berbulan madu untuk tur keliling dunia bersamanya. Mungkin tidak seluruh negara tapi ia mencoba mengunjungi setiap benua di bumi ini bersamaku.

Ia menepati janjinya yaitu memberikan seluruh dunianya padaku.

Dan aku bersyukur pada Sang Pencipta bahwasanya Sena White, sebagai suamiku sepenuhnya mencintaiku.

Kebencian di antara kami berubah menjadi kecintaan satu sama lain. Perasaan itu bertumbuh entah kapan tapi Sena benar-benar tidak ingin melepaskanku.

Sehabis berkunjung dari Turki dan Yunani, kami berkunjung ke negara bagian barat Eropa menikmati salju di beberapa negara. Saat ini kami sudah berada di Swiss, berada di pegunungan es dan segera bersiap mempelajari cara bermain ski.

Selagi berada di Swiss, para sepupu Sena juga ikut menemani kami dan mengajak kami mengunjungi banyak tempat.

Kami tidak lama berada di negara ini, padahal aku ingin menikmati pemandangan hijau di musim panas meski langit di sana seringkali terlihat mendung.

Sena tetap membawa para sepupunya untuk melakukan tur bersama bahkan ke Prancis, Jerman dan Belanda.

"Bonjour." Sapa seorang pegawai butik dari brand ternama di negeri asing ini.

"Bonjour." Balas Kina, adik sepupu Sena dan mengagumi tempat mewah di hadapan kami.

Aku terdecak kagum melihat pemandangan tas mewah di sekitar kami.

"Sayang." aku menoleh pada Sena yang memanggilku,"kau sudah banyak membeli ini."

Dia mengangkat beberapa kantung belanjaan di tangannya.

Aku tersenyum lalu mengabaikannya,"est-ce que vous pourriez me montrer le meilleure sac?"

"Oui, bien sur." Jawab pegawai itu.

"You speak French?" tanya satu sepupu Sena lainnya.

"Yaps." Jawabku sementara Kina terlihat kesal.

"Selama ini aku yang berbicara pada hampir separuh orang prancis dan kau hanya diam saja, Mitha." Kina menyilangkan kedua tangannya.

"Passez-moi le sac, s'il vous plait." Kina sedikit mengalihkan pandangannya kepada pegawai di sebelahnya yang ingin menunjukkan beberapa tas.

"Kau banyak berbicara, Kina." Aku membela diri dan Kina melihatku lagi dengan tidak senang,"sampai aku bahkan tidak bisa berbicara sedikitpun dan Sena tahu itu."

"T'es coq, Sena." cibir Kina menyebalkan dan tentu saja Kina sangat berbeda pada Indira.

Mulut wanita itu sangatlah ketus sampai kakak lelakinya mencubit bibir adiknya sendiri. Danny tahu beberapa kosa kata prancis tepatnya kata-kata kotor karena adiknya suka memakinya. Ia tahu berbahasa jerman dan tidak ingin memperdalam bahasa prancisnya karena rasanya kepalanya akan terbelah dua kalau memakai sekaligus tiga bahasa dalam kesehariannya belum termasuk bahasa ibu pada kedua orang tua mereka.

Berbeda dengan Kina, ia mampu banyak bahasa meski kelakuannya tidak selembut Indira.

"Keep polite, Kina." tegur Danny.

MITHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang