8. Unwanted

1.6K 150 9
                                    




Mitha

Aku melakukan pekerjaanku seperti biasanya dan tiba-tiba mendapat sapaan seseorang,"hallo Mitha."

Tanpa ku duga, aku bertemu dengan seorang pria yang sudah lama tidak terlihat. Dia Axel.

"Kenapa kau bisa ada disini?" tanyaku.

"Aku justru yang bertanya bagaimana bisa disini dan berpakaian seperti..."

"Aku bekerja disini." sahutku dan berkata,"kau butuh sesuatu?"

"Ya."

"Apa itu?" tanyaku.

"Dirimu." jawab Axel.

"Aku sedang tidak bercanda."

"Aku juga sedang tidak bercanda, Mitha." balas Axel, meremas kedua tangannya dan menatapku dengan serius,"kebetulan aku bertemu dengan mu disini, aku ingin mengajakmu datang ke pesta salah satu klienku. Dia memintaku datang, dan membawa partner pastinya."

"Kau bisa mengajak sekretarismu." ucapku, mengingat dia adalah seorang bos.

"Kau pasti bisa membedakan sekretaris dengan partner dating." balasnya.

"Baiklah. Aku tidak akan basa-basi lagi." Axel menatapku lebih dekat dari kursi duduknya,"aku akan membayarmu, anggap itu adalah upahmu. Jangan berpikir aku menganggapmu perempuan seperti..."

Dia tidak ingin melanjutkan dan mengganti topik,"aku hanya ingin mengajakmu. Itu saja. Bukan maksud menjadikanmu wanita bayaran."

"Aku tidak bisa." Aku menolaknya dengan senyum dan bertanya,"apa ada pesanan lagi, Mr Axel?"

"Apa karena kau sudah bertunangan dengan Sena?" tanya Axel secara tidak diduga,"aku tidak melihatmu menjadi seorang tunangan orang kaya sekarang ini."

"Dia mencampakkanku." Alisku terangkat dengan senyum paksaan.

"Aku tebak dia tidak straight." Axel menggaruk dagu dan berpikir sejenak,"aku rasa kau tidak punya alasan lagi."

"Aku tidak mau, Axel." Aku berusaha menolaknya lagi.

"Apa kau sedang menolak tawaranku atau ajakanku?" tanya Axel, memaksaku untuk ikut,"aku akan memberimu senilai upahmu tiga bulan disini untuk satu kunjungan pesta besok."

Aku hanya diam, dan merasa tertarik untuk menemaninya karena upah darinya sangatlah besar hanya untuk sehari bersamanya.

"Sudah ku duga, kau tidak akan menolak tawaranku. Ambilkan aku tequilla." suruh Axel dan aku menyediakan cepat minumannya.

Dia mengambil gelas itu lalu meminumnya sambil menatapku.

"Aku akan menjemputmu besok." Dia mengedipkan satu matanya lalu turun dari kursi, dan melenggang pergi dengan santai.

Tenanglah, Mitha. Ini adalah kesempatanmu untuk mengumpulkan uang. Axel memiliki banyak uang. Dia pasti akan memberimu upah sesuai perkataannya.

Satu hari berlalu, aku sedang bekerja seperti kegiatanku dan hendak menyelesaikan pesanan terakhir lalu temanku menggantikan shift milikku. Axel sudah menunggu di luar gedung dan memintaku segera keluar.

Dia mengajakku pergi ke mobil miliknya dan menuju ke sebuah salon, ia juga sudah mempersiapkan pakaian yang aku akan kenakan.

Selesai berdandan dan memakai gaun merah pas mengikuti lekuk tubuhku, aku bercermin dan melihat diriku yang lama seperti kembali.

Bagaimana bisa aku merindukan penampilan elegan ini.

Kau bahkan sangat cantik, Mitha. Lalu kenapa Sena tidak pernah melihatmu selama ini. Apakah dia terlalu buta melihatmu. Bahkan dia menutup mata hatinya untuk mencari tahu siapa yang telah menyelamatkan hidupnya.

MITHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang