9. Mencari rahasia

1.6K 136 6
                                    




Hola! Apa kabar di hari sabtu manis ini?

Author up lagi dan selamat membaca :)

Mitha

Hari sudah berlalu. Axel datang kembali ke tempatku bekerja. Beberapa kali dia menyempatkan diri untuk berbincang denganku.

Sampai dimana ia tidak datang cukup lama, karena harus pergi ke luar negeri. Ia kembali lagi dan menemuiku. Seperti itulah. Kalau dalam rentang waktu lama, ia tidak datang ke tempat ini. Maka ia sedang sibuk mengurus pekerjaan baik di perusahaan lokalnya atau manca negara.

Aku selalu bertanya-tanya mengapa ia memilih tetap tinggal disini sementara ibunya sudah berada di Italia untuk bisnis restaurant dan import properti dari Indonesia. Dia selalu datang menemui ibunya dalam keadaan waktu kosong. Ibunya juga mengerti kalau Axel bekerja untuk perusahaan mereka.

Terkadang aku merindukan sosok Axel disini. Ia mengisi waktunya untuk berbincang denganku dan sosok hangatnya membuatku seolah dihargai. Dia adalah pria lembut.

Sepulang kerja, aku melihat Megan sudah berada di atas ranjang terlihat sangat lelah.

"Apa yang terjadi?" tanya ku.

Megan setengah bangun, bertanya balik,"apakah aku sebaiknya menemui Erlan Black untuk menjadi bintang iklannya?"

"Jangan coba-coba, Megan." Aku memperingatinya,"dia hanya akan menganggapmu wanita biasa yang bisa dipacari."

"Jujur harus aku katakan, dia hanya memanfaatkanmu kelak."

"Aku hanya menjadi bintang iklannya bukan pacarnya." koreksi Megan.

"Sepanjang daftar model iklan perusahaannya, dia sudah mengencani mereka semua." ujarku.

"What?!" Megan terkejut dan membaringkan tubuh lagi seolah tak percaya.

"Aku capek jadi pelayan separuh umur hidupku." Megan terlihat kesal,"bayangkan saja, sejak umur lima belas tahun aku sudah menjadi pelayan dan selagi aku masih muda berumur dua puluh tahun sekarang, aku ingin menjadi bintang."

Megan memang masih muda tapi sudah sangat dewasa karena kehidupannya memaksa ia terus berjuang untuk bertahan hidup.

"Apa kau tidak segera menikah, Mitha?" tanya Megan padaku.

"Apa kau harus menunggu lagi?"

Aku mengangkat bahu karena di umurku sekarang, seharusnya sudah menikah dan memiliki anak.

"Tapi bagaimanapun kau masih terlihat sangat cantik bahkan mengalahkanku." ucapnya, memandang langit-langit,"kau bahkan diantar oleh pria setampan Axel."

"Kenapa aku sulit sekali mencari pria tampan dan juga kaya?"

"Aku harus menjadi bintang."

Aku pun berkata untuk memperingatinya,"jaga dirimu baik-baik, Megan. Jangan sampai Erlan memperdayaimu."

"Oke." sahutnya dengan dua jari membulat.

"Aku sudah melarangmu dan jangan menyesal." Aku bergegas ke kamar mandi dan terpenting sudah mengingatkannya.

*******

Sena

Aku mendapatkan kabar lagi, kalau saja beberapa orang penting dalam perusahaanku mengetahui hubungan Axel dan Mitha.

Tanganku memijit kening, bingung harus bagaimana lagi. Pembangunan sudah mulai dilakukan dan dipercepat karena harus segera melakukan produksi.

Aku benar-benar terlihat kacau sekarang. Ingatanku kembali memutar tentang Axel yang mencium Mitha. Wanita itu sungguh ingin menghancurkanku.

MITHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang