Mau double update? Ramein ya! Kalo udah rame sebelum jam 7. 00 Nanti aku update lagi sebelum jam 10.00. See you ~Lucas tampak menahan tawa di pojok ruangan. Bukannya apa-apa, ini karena tiba-tiba saja Jeffrey menampilkan wajah girang, padahal sebelumnya mereka sedang membahas hal yang menyangkut masa depan mereka.
"Tumben kamu telepon aku terlebih dahulu. Biasanya aku terus. Kamu sudah di rumah?"
Sudah, kamu di mana? Tas kerja kenapa tidak disimpan di kamar?
"Aku di tempat Lucas. Ada sesuatu yang mau kita diskusikan, setelah ini aku pasti langsung pulang."
Ya, sudah. Aku mandi sekarang. Jangan pulang malam-malam!
"Siap, Sayang!"
Oke, dahhh!
"Daahhh!"
Setalah panggilan dimatikan, Jeffrey segera menatap Lucas sebentar sebelum akhirnya menyimpan kotak hitam tadi pada sakunya.
"Aku pulang sekarang. Untuk satu minggu ke depan, tolong handle perusahaan. Jangan lupa cari orang yang menurutmu cocok untuk menggantikan kamu dan Luna."
"Siap, Pak!"
***
Setelah tiba di rumah, Jeffrey bergegas menuju kamar. Berniat menemui istrinya yang sepertinya masih berkutat di kamar mandi sekarang. Padahal, ini sudah hampir satu jam dia pamit mandi dengannya.
"Aku kira masih mandi. Hemm, wangi sekali."
Jeffrey langsung memeluk Joanna dari belakang dan mengendusi lehernya. Sesekali di aja mengecupi rahangnya hingga mengenai bibir tipis istrinya.
"Kamu merokok?"
Pandangan Jeffrey dan Joanna bertemu melalui cermin rias di depan mereka. Karena saat ini Joanna sedang duduk di depan meja rias.
"T-tidak."
Jawab Jeffrey terbata, hingga membuat Joanna semakin curiga dan mulai melepas pelukan suaminya.