Joanna yang perutnya memang sudah membesar tidak bisa ikut naik ke lantai atas bersama beberapa orang yang berniat membawa suaminya dan menggeledah kamarnya."Kami dari BNN ditugaskan untuk memeriksa kediaman Bapak Jeffrey."
Joanna marah, tadi dari kepolisian. Tetapi tidak lama kemduan orang dari BNN datang dan membawa personil lebih banyak. Membuat Joanna semakin murka dan ingin mengusir mereka semua meskipun hanya memiliki ruang gerak terbatas karena sedang hamil besar.
"Jangan bawa suamiku! Di bersih! Pergi!"
Pekik Joanna setelah menatap suaminya sudah diborgol dan dipaksa turun oleh beberpa petugas kepolisian yang datang lebih awal tadi. Wajah Jeffrey tampak khawatir dan pucat pasi. Hingga membuat Joanna histeris dan tidak bisa membendung tangis.
Joanna berjalan mendekati Jeffrey yang sudah dipegangi oleh dua orang polisi. Sedangkan tiga polisi yang lain sedang berlari kecil menuruni tangga sembari membawa plastik bening yang berisi serbuk putih.
"Jangan bawa suamiku! Kurang ajar kalian! Akan kutuntut kalian semua!"
Joanna masih berusaha menarik Jeffrey yang saat ini sudah memasang wajah sedih. Dia juga sesekali mengatakan agar Joanna diam saja di rumah saat ini.
"Jangan banyak gerak. Aku baik-baik saja. Jangan menangis."
Ucap Jeffrey lirih sekali ketika Joanna menarik bagian depan kaosnya dan menangis histeris.
"Jangan pergi! Jangan bawa suamiku pergi!"
Joanna sudah memeluk Jeffrey. Dari depan, meskipun kedua tangan Jeffrey sudah diborgol ke belakang dengan dua polisi yang sudah memegangi pundak di sisi kanan kiri.
Jeffrey berusaha manahan air mata. Dia merasa terluka ketika melihat istrinya menangis seperti sekarang. Padahal, selama ini dia sudah berusaha mati-matian menjaganya dan tidak ingin membuatnya terluka.
"Jangan menangis, aku janji akan pulang cepat!"
Jessica tampak shock dan hanya bisa diam di tempat dengan Tamara yang sudah memegangi tubuhnya yang hampir tumbang. Joanna, saat ini dia masih menangis sembari memeluk suaminya. Berniat menahannya agar tidak dibawa mereka.
"Maaf, Bu. Pak Jeffrey harus segera kami periksa."
Beberapa petugas BNN mulai menjauhkan tubuh Joanna dari tubuh suaminya. Membuat Jeffrey memberontak dan berteriak kencang setelah menatap tubuh istrinya yang hampir terjungkal kalau saja tidak sigap berpegangan pada pilar.
"KURANG AJAR KALIAN! JANGAN SENTUH ISTRIKU!"
Pekik Jeffrey sembari mencoba melepaskan diri dan beringsut mendekati Joanna yang masih menangis dan memegangi perutnya sendiri.
"Kamu janji tidak akan lama, kan? Aku tunggu di rumah. Akan kuhubungi Lucas dan Johnny sekarang!"
Jeffrey mengangguk cepat, namun tidak lama kemudian tubuhnya digelandang pergi bersama beberapa orang yang baru saja datang.
Sembari menahan nyeri dan tangis, Joanna mulai menaiki tangga. Berniat mengambil ponsel di kamar guna menghubungi Johnny dan Lucas.
Sedangakan Tamara, kini dia sudah memanggil ambulan karena Jessica sudah pingsan dan Joanna pendarahan namun tidak sadar namun tidak bergeming ketika diteriaki olehnya. Para pekerja yang mencoba menahannya menuju kamar juga sudah ditolak mentah-mentah. Membuat mereka tidak berani memaksa dan hanya mengikuti dari belakang saja.
9. 20 PM
Johnny dan Lucas sudah berada di kantor polisi. Tentu saja bersama pengacara yang telah mereka bawa untuk menolong Jeffrey. Namun sayang, kenyataan pahit tentang Jeffrey terbukti dan membuat mereka tidak bisa berkutik lagi.
Joanna dan Jessica sudah di rumah sakit. Mereka sudah sama-sama siuman dan menangis setelah anak kembar yang Joanna kandung hampir tidak selamat kalau saja pendarahan yang Joanna alami tidak segera diatasi.
"Maaf, Ma."
Ucap Joanna ketika Jessica memeluknya. Karena wajahnya benar-benar sudah memucat karena kehabisan darah. Kedua tangannya juga sudah dipasang dua jarum tajam. Satu untuk selang infus dan satu lagi untuk transfusi darah.
"Kamu jangan sampai stress. Jeffrey anak baik-baik. Dia tidak mungkin memakai narkoba dan membuat malu keluarga."
Joanna mengangguk mengiyakan, dalam hati dia juga berharap demikian. Karena dia benar-benar takut kehilangan suaminya, apalagi jika harus melahirkan sendirian.
10. 20 PM
Satu jam setelah transfusi darah. Joanna, Tamara dan Jessica didatangi oleh orang kepolisian. Mereka diminta untuk melakukan pemeriksaan juga karena Jeffrey sudah terbukti positif memakai obat-obatan terlarang.
"Pak Jeffrey terbukti sebagai pemakai. Dia juga menyimpan serbuk kokain di dalam brankas kecil yang ditanam pada lantai kamar mandi."
Jessica hampir pingsan lagi, sedangkan Joanna langsung memegangi perut kali ini. Karena si kembar kembali berkontraksi sama seperti ketika dia mengalami pendarahan seperti tadi.
Setelah satu jam melakukan tes urine dan darah. Jessica, Tamara dan Joanna dinayatakan bersih dari apa yang dituduhkan. Namun mereka tetap harus mendatangi kepolisian guna memberikan keterangan.
"Jeffrey di mana?"
Tanya Tamara pada Lucas yang juga baru saja diperiksa dan memberi keterangan pada pihak kepolisian. Sedangkan Johnny, dia sudah berbincang dengan si pengacara yang saat ini tampak kebingungan sekarang.
"Saya tidak tahu sama sekali tentang kokain yang disimpan di lantai kamar mandi."
Joanna tampak menyedihkan sekarang. Perut besar, rambut diikat asal, wajah pucat, tubuh bergetar dan air mata yang tidak kunjung berhenti mengalir di pelupuk mata. Dia ketakutan, namun dia harus tegar karena tidak lagi memiliki orang yang bisa dibuat bersandar.
Karena tidak tega, polisi yang sedang menginterogasi Joanna langsung mengakhiri sesi pembicaraan. Namun hal itu tidak kunjung membuat Joanna berhenti menangis sekarang.
"Di mana istrinya?"
Justin yang baru saja datang dari luar kota karena ingin mengusut kasus temannya, kini mulai mencari keberadaan Joanna setelah berbicara dengan Jeffrey sebelumnya.
"Joanna---mau masuk ke dalam? Jeffrey ingin berbicara denganmu sebentar."
Joanna menggeleng pelan. Kedua tangan gemetarnya mulai menghapus jejak air mata yang tersisa di wajahnya.
"Katakan padanya. A---ku akan memberikan gugatan perceraian segera!"
Setelah berkata demikian, Joanna langsung pingsan. Darah juga kembali keluar dari selangkangannya. Padahal, dia sudah memakai pembalut berukuran besar dari rumah sakit sebelumnya.
Kalo jadi Joanna, apa yang bakalan kalian lakuin sekarang?
Ada yang inget Joanna hamil berapa bulan sekarang?
Tbc...