Jeffrey hampir terjungkal dari duduknya setelah membaca dokumen yang baru saja Johnny berikan padanya. Dokumen berisi gugatan perceraian yang ternyata sudah Joanna siapkan tanpa sepengetahuan dirinya.
"Apa-apaan ini!?"
Tanya Jeffrey sembari membanting dokumen tadi pada meja tempat makanan Joanna tersaji. Begitu juga dengan Johnny yang sudah undur diri karena tidak mau ikut campur urusan si bos besar kali ini.
"Aku mau bercerai."
Ucap Joanna santai, kemudian mengemasi kotak bekal ke dalam tote bag tadi sebelum akhirnya berlalu menuju kamar mandi. Guna mencuci tangan dan menggosok gigi. Tentu saja diikuti oleh Jeffrey yang kini sudah menatapnya dengan raut pucat pasi. Karena dia benar-benar takut ditinggalkan Joanna sendiri. Takut tidak bisa hidup dengan baik jika tidak ada Joanna di hidupnya lagi. Karena, alasan terbesar yang membuat Jeffrey semangat berjuang di tempat rehabilitasi adalah istrinya sendiri.
"Kamu bercanda, kan? Kamu hanya mau menggodaku, kan? Itu tidak lucu sama sekali!"
Joanna tidak bergeming, saat ini dia masih menggosok gigi dan sesekali melirik keranjang bayi yang kini ditinggal Jeffrey.
"Memang tidak lucu. Karena aku tidak sedang bercanda. Aku mau bercerai, segera. Aku tidak mau hidup dengan pecandu narkoba!"
Ucap Joanna setelah berkumur singkat, lalu mencuci tangan dan mengelap area bibir dengan tisu kering yang telah disiapkan di sana.
Kedua mata Jeffrey sudah berkaca. Iya, dia cengeng memang. Hingga membuat Joanna muak dan ingin pergi sekarang juga.
"Joanna----kita bisa memperbaiki ini. Kita bisa---"
Jeffrey sudah memeluk Joanna dari belakang. Mendekapnya kuat-kuat dengan air mata yang sudah mengalir pelan. Dia tidak peduli kalau nanti pintu terbuka dan para pekerjanya melihat. Toh, dia sudah benar-benar berada di titik terendah sekarang. Akan diceraikan si istri tercinta. Mana bisa Jeffrey kuat!
"Aku sudah menyukai laki-laki lain. Johnny, aku akan menikahi dia setelah ini. Laki-laki baik, bersih dan---"
"BAJINGAN ITU!"
Jeffrey langsung melepas pelukan. Berniat menghajar Johnny sekarang juga. Sebenarnya, Jeffrey juga sempat curiga. Kenapa istrinya sampai mau menggantikan dirinya. Dan ternyata ini alasannya, karena laki-laki penggoda yang telah menjadi sekretarisnya.
"Mau ke mana, hah!?"
Joanna menarik tangan Jeffrey. Menahan tubuhnya agar tidak keluar ruangan kali ini.
"AKAN KUHABISI DIA! LAKI-LAKI PENGGODA! BAJINGAN!"
Plak...
Jeffrey mendapat tamparan dari istrinya. Membuat darahnya semakin mendidih sekarang. Tentu saja dengan kedua tangan yang sudah mengepal karena sedang menahan ledakan amarah.