Besok manggung dan sekarang gue masih belum bisa tidur padahal udah jam dua pagi. Semua gara-gara Hendery sialan. Tadi setelah acara confess Dery yang nggak ada lembut-lembutnya karena itu bocah ngegas terus. Gue kira situasinya akan canggung tapi ternyata nggak cuma canggung FAK CANGGUNG DAN MALU BANGET.
Setelah Dery mengatakan 'Makan tuh friendzone' Maraka dan para pengikutnya buka pintu studio dengan membawa satu plastik berisi cemilan. Gue nggak tau harus bersyukur atau malah marah karena bisa-bisanya mereka bertiga baru datang.
Coba kalau mereka datang lebih awal, kejadian kayak tadi nggak akan terjadi. HISYAM JUGA BRENGSEK TOPIK RADIO NGGAK MUTU!
“Hm, gue mencium aroma kegoblokan dan kebucinan disini”
Anjir. Gue merinding waktu Lukas berdiri di samping gue dan membisikan kalimat menjijikkan itu. Saat itu gue langsung reflek melirik Dery yang langsung stand by di balik drum kesayangannya.
“Apa sih anying!” Gue mengacak rambut gue frustasi dan langsung bangun dari acara rebahan yang nggak tau kapan ngantuknya datang.
“MAKAN TUH FRIENDZONE. Dih, mana kenyang tolol!” Gerutu gue kesal dengan ucapan Dery tadi. Apasih gitu loh? Selama ini gue nggak ngajakin masuk ke lingkaran friendzone.
Jadi salah gue dimana?
Padahal dia sendiri yang bilang kalau gue udah kayak adiknya sendiri. Halah dasar mulut lelaki. Ck, gue rasa ini nggak akan selesai kakau cuma gue pendem sendiri.
Berakhir mencari tempat menampung cerita nggak jelas ini.
“Kas—”
“Tidur monyet!” Gue mendengus mendengar balasan kurang ajar dari Lukas.
“Kagak bisa sat”
Lukas tertawa. “Kenapa? Habis di tembak Dery lo?” Tuh kan, cenayang. Curiga gue si Lukas punya ilmu hitam.
“Nggak tau. Dia cuma bilang suka doang sama gue” kata gue membuat Lukas mendecak dan mengumpat pelan.
“Besok dia berangkat”
“Tau”
“Ldr dong?”
Gue mendelik panik. “APAAN SIH TOLOL?!” pekik gue yang di balas tawa bahak Lukas.
“Kurang jelas apa sih Yer?” Gue diam mendengarkan suara Lukas yang mulai serius. “Dia udah ngaku kalau dia suka sama lo. Lebih dari temen ya nyet, lo aja tolol nggak peka. Emosi gue”
“Lah, dia nggak pernah bilang mana gue tau”
“YA LO MASIH MENEL SAMA AJUN MARAKA ANYING”
“DIA JUGA GENIT SAMA HIRA TAI!”
Helaan nafas Lukas terdengar frustasi. “Dosa apa gue punya dua temen bego begini. Jujur, lo suka nggak sama Dery?” tanyanya membuat gue terdiam.
“Nggak tau....”
“GIMANA SIH SETANNNNN”
“Ah tau dah gue mau tidur aja” kata Gue langsung mematikan sambungan telefon. Nggak perduli Lukas disana yang sudah misuh-musuh.
Bukannya ngantuk, mata gue malah makin susah di ajak tidur. Pertanyaan Lukas benar-benar membuat gue makin bingung. Gue nggak tau perasaan gue gimana. Lagian Dery kan cuma bilang suka, nggak ngajak pacaran.
Iya, nggak ngajak pacaran.
Tadinya.