Bagian 09|

6.6K 692 19
                                    


Happy reading❤️🌻

9. Ada apa dengan Arthur?
.
.
.

Hari ini adalah hari pertama Agam ke sekolah, setelah satu minggu libur. Dan yah! Seperti dugaan Silpa, Agam itu cowok populer entah Silpa beruntung atau tidak, yang pasti dia tau bukan secara kebetulan jiwanya bisa masuk ketubuh seorang cowo kasar,dingin, dan tidak berperasaan seperti Agam!

Mau bagaimana lagi? Mungkin ini adalah takdirnya. Silpa harus bisa menyesuaikan diri kedepannya.

"Gam, lo kenapa?" Revan yang melihat sahabat nya melamun, bertanya heran. Tidak biasanya Agam melamun seperti sekarang ini!

"E-eh ga gapapa kok hehe!" jawaban Agam membuat Revan menyerngit,

"Dih kaya cewe aja lo bro!"

"Emang gue cewe!" batinnya teriak

"Pengumuman! XII IPS 1 hari ini free class," anak kelas duabelas ips satu yang mendengar kabar dari ketua kelas bersorak heboh.

"yeayy, Jamkos Kantin skuyy!"

"cari cewe yok!"

"yang mau ikut gue, yo kita cuss," dan banyak lagi celotehan anak-anak XII IPS 1.

"Gam, lo ga ke kantin?" Agam menggeleng.

"Nunggu yang lain aja!" Revan mengangguk heran mendengar jawaban Agam.

"AGAM!!!" Agam dan Revan tersentak mendengar teriakan dari luar pintu kelas mereka.

" Agam kemana aja sih? Syela nungguin Agam dari minggu lalu lho byy!" siswi cantik dengan dandanan agak berlebihan berjalan dengan gaya centil menuju meja Agam dan Revan, jangan lupakan dua siswi mengekor di belakangnya.

Silpa menoleh, menyerngit bingung kearah tiga siswi yang berjalan ke arahnya dan Revan.

"Mereka siapa?" batinnya bertanya-tanya.

"Agam kata Revan lo keluar negeri ya, kok ga bilang-bilang sih, kan Syela pengen ikut!"

"Syela! Agam gamau diganggu, mending lo pergi aja deh sebelum tuh singa ngamuk!" usir Revan geram. Pasalnya Syela dkk selalu mengganggu ketenangan Agam.

"Dih apansih van! Mending lo aja sana yang pergi, gue mau sama pacar gue!"

"Pacar? Jadi Agam punya pacar?" lagi Silpa bertanya dalam hati. "Kalau begitu Gue harus bertindak!" lanjutnya dalam hati.

"Ekhem, maaf ya sayang Aku lupa ngasih kabar," Silpa berkata sambil tersenyum menatap Syela.

Sedangkan Revan sudah membulatkan matanya terkejut, begitu juga tiga siswi di depannya.

"H-haa," Syela dan kedua temannya hanya bisa menganga, tentu saja mereka terkejut mendengar ucapan yang di lontarkan Agam, cowok yang di kejar-kejar Syela dari satu tahun yang lalu.

"K-kalau gitu, Syela pergi dulu ya byy, see you!" Syela berjalan cepat ke luar dari kelas Agam, diikuti dua temannya.

"Gue ga salah denger kan? Tadi Agam manggil gue sayang kan? Huwaa Bunda cinta anakmu sudah terbalas!" setelah sampai di luar kelas Syela menjerit senang, dan memeluk kedua temannya dengan erat.

Syela tidak perduli, meski Agam tadi hanya pura-pura saja di depannya. Tapi yang penting Agam tidak berlaku kasar lagi seperti sebelum-sebelumnya.

Syela meng-elap air mata yang keluar dari sudut mata lentiknya.

"Selamat Syel Lo udah di notice kak Agam kita ikut senang!"

"G-gue gatau mau ngomong apa," Syela melepas pelukannya.

Jiwa yang Tertukar [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang