Jiwa yang Tertukar [SELESAI]

Bagian 05|

Happy Reading 🌻❤️

5. Kehidupan baru Silpa

                                                            Bandung.

Revan menatap tajam mata Agam yang sekarang terpojok di dinding. "Jawab gue! Lo siapa?" Revan semakin mempersempit jarak mereka, sehingga membuat Silpa gelagapan!

"G-gue Agam!"

"Bohong!"

"Lo bukan Agam. Brengsek!"

"Gue kenal Agam dari kecil! Dan gue tahu kalau Agam yang didepan gue sekarang bukan Agam yang gue kenal dulu!"

"Jadi bilang! Lo siapa?"

"G-gue Silpa!"

Revan menyerngit nama itu terdengar asing di telinganya. "Kenapa lo ada ditubuh sahabat gue?"

"G-gue nggak tau! Tiba-tiba aja pas gue bangun udah ada ditubuh cowok ini!"

Revan mencekik leher Agam dengan kuat setelah mendengar penjelasan nya "Tempat lo bukan disini! Gue harus bunuh lo supaya Agam balik lagi ketubuh nya!"

Agam~Silpa yang dicekik tiba-tiba berusaha melepas cekalan tangan Revan di lehernya "L-Lepass"

Nafas Silpa sudah tidak teratur,  Sepertinya dia kehabisan nafas karena cekalan tangan kekar Revan yang tak kunjung lepas membuat nya sesak nafas!

Silpa memandang mata Revan yang menggelap! Dia marah karna orang asing memasuki tubuh sahabat nya.

Pandangan Silpa mengabur. Gawat! Silpa kehabisan nafas! Dan-

Deru nafas tersengal-sengal tak beraturan terdengar di  malam yang sunyi!

Silpa bangkit duduk bersamaan degup jantungnya dengan ritme kencang "Hufttt...T-Ternyata Silpa hanya mimpi!"

Silpa yang sekarang berada di tubuh Agam memandangi seluruh isi ruangan yang sekarang menjadi tempat tidur nya!

Iya! Benar! Sekarang Agam~Silpa berada di kediaman Sebastian! tepatnya di kamar Megah milik si pemilik tubuh! Agam.

Setelah Agam meminta pulang! Tanpa banyak tanya anggota inti the Augeas itu membawa Silpa ke kediaman keluarga Agam!

Pertama kali masuk ke- kediaman Sebastian, entah mengapa Silpa merinding! mungkin karena rumah megah itu sepi seperti tidak berpenghuni.

Silpa hanya melihat beberapa pelayan dan tidak menemukan satupun  keluarga Agam! Dia mengedikkan bahu acuh. Mungkin keluarga kerajinan! pikirnya

Silpa meneliti setiap inci rumah megah tersebut dengan pandangan kagum! Rumahnya kalah mewah dari rumah Agam.

Di Jakarta rumah Silpa dan keluarganya memang di desain modern serta kekinian dan tidak terlalu besar juga!

Karena mereka hanya ber-enam disana bersama sepasang suami istri paru baya yang bekerja di rumah itu sebagai satpam dan pembantu rumah tangga~Pak Bagus dan Bik Lala-Istrinya.