Revan Ben Griffin

5.3K 582 3
                                    

Revan Ben Griffin

Happy Reading 🌻❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 🌻❤️

***

Seorang pria tengah berdiri melamun di atas balkon kamarnya. Tangannya bertumpu pada besi penyangga balkon. Pria tampan itu adalah Revan. Sahabat kecil Agam.

Sungguh. Revan tidak pernah menyangka sahabat nya sedari kecil sudah pergi untuk selama-lamanya. Hanya meninggalkan raganya yang sekarang diisi oleh jiwa orang asing.Sebenarnya Revan sedikit tidak percaya. Tapi kala dia memandang mata Agam. Revan tau tidak ada kebohongan disana.

Jadi, mau tidak mau Revan harus menerima kenyataan bahwa Agam yang sekarang didepannya bukan Agam sahabat kecilnya.

***

Setelah makan malam bersama keluarga Revan, Agam pamit pulang kerumahnya.

Setelah Agam pulang Revan berjalan ke kasur nya. Ia duduk dan tangannya mengambil fas foto yang berisi foto dirinya dan Agam saat kelas satu SMA.

Sebenarnya Agam tidak suka di foto tapi Revan terus memaksa sehingga mau tak mau Agam menurut. Terlihat Agam memandang kamera dengan datar, Sedangkan Revan tersenyum sambil merangkul bahu Agam yang disampingnya. Mengingat itu Revan tersenyum masam.

Ia mengembalikan fas foto itu ke nakas dan berbaring dengan kedua tangan ditekuk dibelakang kepalanya. Ia memejamkan matanya dan flashback ke hari dimana Revan terakhir kali bicara dengan Agam.

Flashback on

Setelah balap selesai dan dimenangkan oleh Lano, musuh bebuyutan Agam. Revan dan Agam berjalan ke mobil Revan dengan kesal. Lebih tepatnya cuman Revan yang kesal. Agam hanya menunjukkan muka datar nya.

Revan menyetir mobil sedangkan Agam disampingnya memandang jalanan dengan datar.

"Kenapa bro?" tanya Revan. Tapi Agam tidak pertanyaan Revan.

"Ck ck! Kalo orang nanya tuh di jawab atuh pak." Revan mencibir kesal ke arah Agam.

"Dan. kok tumben banget Lo kalah? Gak biasanya!" Revan terkekeh di akhir kalimatnya.

"Ada masalah?" Revan bertanya lagi tanpa menoleh ke Agam.

"Mama!" Revan menyerngit bingung mendengar ucapan yang dilontarkan Agam.

"Mama?" tanya Revan memastikan. Agam mengangguk malas.

"Tadi di depan garis finis Gue liat mama!"

"Oh pantas aja. Dan karena itu Lo kurang fokus dan akhirnya kalah!"Revan paham sekarang. Sepertinya saat menuju garis finis, sahabatnya itu melihat Arwah mamanya. Hal ini tidak sering terjadi.

"Mama ngajak gue ikut bersamanya!" Lirih Agam.

Mendengar ucapan konyol Agam, Revan dengan segera menginjak rem mobil nya. Membuat dua orang  didalamnya terkejut dan untungnya mereka pakai sabuk pengaman.

Jiwa yang Tertukar [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang