Happy Reading 🌻❤️
25. Hadiah apa?
Saat ini Agam dan Silpa sedang berada di kediaman Zlota. Revan sendiri sudah kembali ke Bandung, karena pria itu ada urusan.
"Jadi hari ini ulangtahun Artha?" Tanya Agam, tangannya meraih Snack di depannya dan mengunyahnya cepat.
"Hm, iya."
"Kok gue curiga ya? Em.. maksud gue, Silpa sama Artha itu gak akrab, bahkan semua orang juga tahu kalo Silpa itu benci banget sama Artha. Jadi kok bisa tuh anak ngundang Silpa? Bahkan sahabat gue juga?" Tanya Agam penasaran.
"Eum.. sebenarnya sama kayak lo. Kehidupan lo juga banyak berubah!" Ujar Silpa memandang Agam, Agam juga memandang nya penasaran, sambil mulutnya terus mengunyah keripik pedas.
"Salah satunya, Silpa sama Arthur pernah pacaran." Tambahnya.
"Ohh." Agam mengangguk cuek, sebelum otaknya mencerna kata-kata yang di lontarkan Silpa Barusan.
"APAAA???" Teriak Agam sambil melotot horor. Tangannya refleks melempar Snack yang ada di genggaman nya ke muka tak bersalah Silpa.
"Aww."
"Iww." Agam menirukan gaya bicara Silpa dengan kesal. "Lo gila ya?"
"Apa sih? Sakit tau!!!"
"Bodo! Intinya gue kesel sama Lo huh.."
"Tenang aja sih.. Silpa sama Arthur itu cuman pura-pura jadian!" Ucap Silpa cepat, karena melihat muka tak senang Agam.
"Maksudnya?" tanya Agam penasaran.
"Mau gue kasih tau satu rahasia?" Pertanyaan Silpa membuat Agam menggeser tubuhnya mendekat, dan memandang Silpa serius. "Apa?" tanya Agam pelan.
Silpa mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga Agam, membuat sang empu telinga merinding.
"H-haa!"
***
Malam-nya sesuai kesepakatan Silpa dan kedua sahabatnya, mereka akan berangkat ke birthday party Artha bersama-sama.
Dengan gaun malam yang indah Silpa turun dari anak tangga, matanya melirik sekitar dan tidak menemukan seseorang disana. Mengabaikan itu, dirinya berjalan cepat ke arah tempat sepatu-sepatu milik Silpa. Silpa mengambil sepatu putih Silpa dan memakai nya cepat.
Ia melangkah ke arah pintu, dan terkejut melihat Agam di depannya. Agam kelihatan berbeda, ia yang dulu hanya memakai kaos dan jaket geng, hari ini Agam memakai kemeja dan celana bahan hitam, rambutnya juga di sisir rapi.
Di depannya Agam tak kalah terkejut melihat penampilan Silpa. Tapi bedanya ia terkejut bukan karena kecantikan Silpa. Tapi karena penampilan Silpa yang sekarang. Membuat Agam geleng-geleng.
"Ck.ck.ck. Lo mau kemana, pakai gaun tapi bawahannya sepatu olahraga? Mau dansa sambil jogging lo?" Tanya Agam sarkas.
Silpa memandang penampilannya, dan memandang Agam tak mengerti. "Apa sih? Lo ngapain kesini, lo lupa gue mau pergi kemana?!" Tanya Silpa kesal, dia memandang jam yang ada di tangannya. "Minggir! Gue udah telat.." lanjutnya.
"Tunggu! Ikut gue..." Agam menarik tangan Silpa agar mengikuti langkahnya. Silpa yang di tarik, berusaha menyesuaikan langkah mereka.
Duk.
Agam mendorong tubuh Silpa agar duduk di kursi meja rias. Sebelum Silpa protes pria itu lebih dulu meletakkan satu jari nya tepat di bibir Silpa.
"Lo diem aja. Gue bakal bantu dandanin lo! semua orang bakal terpesona.." Ujar Agam, tangannya mengambil kotak yang isinya peralatan makeup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang Tertukar [SELESAI]
Teen FictionJiwa yang Tertukar WARNING📌 TYPO BERTEBARAN! *__________________* Bercerita tentang dua sosok yang tidak saling mengenal sebelumnya, menjadi akrab karena mereka memiliki misi yang sama. Misi mereka adalah kembali ke raga masing-masing, setelah insi...