Ending Jyushi (Part 3)

237 38 6
                                    

Jyushi POV

"Wuah!"

Aku melihat ke arah lait.

Sepi sih di pantai.

Memang di desa jadi sepi.

"Oi, Jyushi! Kuko! Ck, kuso gaki ga"

"Hitoya-san! Sini!"

"Oi, ossan! Sini!"

Hitoya-san lamban.

Iya sih makkum sudah berumur.

Tapi bukan karena itu juga sih.

Dia berbicara pada seseorang di kursi penumpang sebelah supir.

Bukan, lebih ke membujuknya.

Hitoya-san kesulitan, terlihat dari beberapa kali dia menggaruk tengkuknya.

"Kuko-san, aku ke Hitoya-san sebentar"

"Hm, jangan lama-lama"

"Jangan masuk ke laut Kuko-san! Nanti kau ke seret soalnya pendek!"

"URUSAI!"

Aku menghampiri keduanya.

"Hitoya-san, biar aku saja"

"Ou, tanomu...susah sekali dibujuk dia"

Aku sedikit menunduk mengintipnya dari kaca mobil yang tidak dibuka.

Pintunya dia kunci.

Aku mengetuk kacanya.

Tidak mau dibuka.

Aku masuk ke dalam mobil lagi tapi di kursi supir.

"[Name]-san, mitte", aku membiarkan pintunya terbuka. "Kirei deshou? Umi"

Dia memalingkan mukanya dan mengeratkan sabuk pengamannya.

Ini terjadi karena...insiden itu.

Kami kalah dalam sidang dan [Name]-san terpaksa terkurung dalam jeruji besi padahal dia tidak bersalah sama sekali.

Setelah bebas, orang-orang mengenalinya sebagai anak durhaka yang tidak tahu diri ingin membunuh keluarganya.

Dilempari batu sampai kotoran dia pernah.

Dia takut keluar rumah dan hanya mengurung diri di kamar.

Entah darimana berita tidak benar itu menyebar begitu saja.

"Di sini aman kok, kan ada kami", harus bisa membujuknya! "Kan ada...aku"

Malunya mau tenggelamin diri!

Uhh...awkward.

Aku harus apa?

Mengajaknya keluar rumah saja menguras tenaga.

Dia berhasil keluar saja digotong Kuko-san sampai membuatnya menangis di mobil.

"[Name]-san anone...aku berpikir kalau [Name]-san itu kuat", sangat kuat. "Berkat [Name]-san, aku jadi berani sekarang meski masih suka nangis sih hehe"

Aku mengagumi orang di tim rapku ini.

Mereka selalu melindungiku sama sepertimu [Name]-san.

"Sekarang aku...ingin melindungi [Name]-san, sebagai seorang pria"

"Naze?"

Dia mau bicara! "[Name]-san wa...boku no daisetsu na hito dakara"

"Watashi wa hito koroshita"

"Chigau!"

"Warui onna...warui no musume...wa--"

"[Name]-san wa [Name]-san da!", berhenti berpikir begitu! "[Name]-san baik! Pekerja keras! Mereka hanya tau dari berita bohong saja! Mereka tidak tahu [Name]-san yang sebenaenya!"

Uhh, mataku panas mau nangis.

Tahan Jyushi! Tahan!

Jangan cengeng!

"Naze?"

Kenapa terus tanya? "Suki dakara! Boku wa [Name]-san no koto suki dakara!"

"Ne Jyushi"

Tangan pucat menggenggam tanganku.

Maniknya bertubrukkan padaku.

Tangannya yang lain mengusap pipiku.

Senyumnya terlihat lagi.

"Arigatou..."

"[Name]-san uhh...huhuhu"

"Mattaku..."

Aku menggenggam tangannya yang ada di pipiku.

Sudah lama sekali aku tidak mendengarnya bicara.

Sudah lama sekali aku tidak melihat mukanya.

Senyumnya.

Rasa rindu menguar seketika di dalam dada.

"Ayo kita lihat laut, ditunggu mereka berdua"

"Uhn! Uhn! Huhuhu"

"Jyushi, masih cengeng ya"

"Datte!"

"Ya sudah di sini dulu sampai kau berhenti menangis"

"Nggak! Ayo!"

Dry your tears with love.

🎑🎑🎑

Hm...

Tadinya sih mau kubuat pas keluar mobil terus si [Name] ketabrak truk-kun :v

Nggak jadi soalnya Jyushi imut :v

Copy Cat Mic || Nagoya DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang