🎤9🎑

518 92 24
                                    

Author POV

Alunan rap keluar dari bibirmu.

Kenapa?

Tanyalah pada ketiga orang yang sedang kau lawan :v

Ketiganya mencari gara-gara dengan kalian yang lagi enak-enak jalan eh malah Kuuko dipukul.

Kuuko yang terdiam melihatmu rap dengan hypmic miliknya terlihat keren di mata pemuda tersebut.

"Haha, nani? Bibite no ka? Hah? Omaera wa kuzu da!", Kuuko pun ikut duet denganmu.

Kekuatan hypmic jadi 10 kali lipat!

Wow :v

Orang-orang tidak tahu bahwa hypmic 1+1 sama dengan dewa kematian :v//dikira iklan bi*nomo :'v

Tiga orang itu pun kalah dan lari sambil manggil emak mereka :v

"Haha! Rasakan itu!", Kuuko meledek dengan menujulurkan lidahnya dan jari tengah.

Bruk.

Dirimu terduduk lemas di aspal.

"Oi, [Name] daijoubu ka?"

"Daijoubu..."

Kuuko berjongkok di depanmu, melelahkan tangan kanannya di dahimu.

"Hm...yosh! Tidak demam! Apa kau terluka?"

Kepalamu tergeleng pelan, "aku hanya kaget saja"

Tangan kananmu berada di pipi kanan Kuuko yang sedikit merah karena dipukul.

"Daijoubu ka oi? Nanda yo kono kuzu somo!?"

Mata Kuuko mengerjap beberapa kali karena gaya bicaramu yang berbeda.

Kok kayak lagi ngaca gua?, kata hatinya pun heran :v

"Ittakunai no ka?"

"Kau pikir aku lemah hah? Siapa yang membelamu dan menghajar anak-anak nakal dulu?", disentilnya dahimu dengan pelan.

"Ittai!"

"Hahaha! Kaeroze!"

Kuuko POV

Efeknya gini ya?

Si pengacara itu tidak bohong rupanya.

Berasa punya kloning.

"Kuuko, mampir ke situ"

Hm, minimarket?

Aku mengikuti saja.

Eh, btw, kok tanganku anget rasanya?

Bau lagi.

ANJRIT! TAI KUCING!

"[Name] teme! Kemari kau!"

"Kyahahaha!"

Gini ya punya kembaran laknat!

Ok, aku akui sifat jahilku meresahkan banyak orang.

Ternyata parah juga!

Aku mencuci tanganku di keran parkiran minimarket.

"Hora yo~"

Sabun? "Ke minimarket beli ini doang? Sengaja ya"

"Haha, warui ne Kuuko"

Huh! Untung sayang!

"Nih es krim"

"Bentar tanganku masih kotor dan bau"

Ukh! Ini yang buat sayang!

"Butuh sapu tangan?"

"Nggak usah", aku menerima es krimnya.

Kami duduk di bangku taman.

Aku tidak bisa berhenti meliriknya dari samping.

Aku menelan ludahku beberapa kali ketika dia menjilat es krim.

Uhuk! Singkirkan pikiran kotor!

Dewa maafkan aku.

Tak!

Anjrit! Nyeri njir! Tiba-tiba tu es krim dipotek ujungnya!

"Ukh, dingin gigiku nggak kuat"

"Gi-gigimu kan sensitif!"

"Kuuko"

"Hm?"

"*lick* es krimmu leleh"

BJIR! INI ANAK SUDAH TUMBUH KELEWAT DEWASA DARI GUA!;!

DIAJARI SIAPA SIH!?

"Ukh!"

"Kuuko daijoubu ka?!"

Kokoro ga! AGH! SAKIT GUA!

Waktu mengubah segalanya ya (T▽T)

Dulu dia cewek polos nan cengeng, sekarang...

Hah, entah apa yang kau hadapi selama ini, [Name].

"Kuuko?"

"Biarkan aku memelukmu begini sebentar"

Seharusnya aku tetap di sampingmu.

Tetap melindungimu.

"Kau tidak memikirkan yang aneh-aneh kan?"

"Apa sih? Aku bukan Hitoya-san!"

Hah, aku belum jawaban yang tadi.

"[Name]..."

"Hm?"

"Mau...jadi pacarku?"

Buk!

Dia langsung mendorongku.

Ah, aku ditolak ya?

"Kuuko...maaf aku mendorongmu begitu, bukan berarti aku menolakmu ta-tapi juga bukan menerima", eh lah terus? "Aku masih bingung..."

Terlalu mendadak? Atau jangan-jangan dia sudah punya!?

"Ka-kau sudah punya--"

"Belum...i-ini pertama bagiku ada yang menyatakan perasaannya padaku, apalagi kau orangnya temanku dari kecil"

Just friend kah :')?

Am i joke to you?

Tidak boleh sedih!

"Tidak apa...", aku menepuk kepalanya pelan. "Kalau kau sudah pastikan hatimu...katakan saja"

Meski sekalipun aku tertolak sekalipun.

"Tapi...aku boleh memelukmu kan?"

"Kenapa jadi canggung sih?", tawamu sangat merdu di telingaku. "Sini, Kuuko! Duku juga sering kan?"

Dirimu membentangkan tanganmu begitu kan jadi ingin nyerang.

"Kebalik tahu!"

Aku menarik tanganmu dan menenggelamkan wajahmu di dadaku.

Dadaku bidang lho!

Dulu, tinggi kita sama jadi kalau pelukan pipi kita nempel satu sama lain.

Sekarang sih agak menyebalkan, kau lebih tinggi dariku!

Kau makan apa sih?

Selama sekolah ikut apa sih?

Jadi tiang begini menyebalkan!

Huh!

Apapun itu, aku suka padamu.

Copy Cat Mic || Nagoya DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang