What Day? 04.14

488 70 25
                                    

Jyuushi POV

Hah~

Sekolah memang tidak menyenangkan.

Padahal ini tahun terakhirku.

Mereka masih saja menjahiliku.

Memang salah ya jadi anak band?

Huft! Tidak boleh murung!

Nanti [Name]-san ikut sedih!

"Aku harus semangat!"

Aku melihat dua orang yang aku kenal ada di depan gerbang sekolahku.

"Yo,  Jyuushi!"

"Kuuko-san, Hitoya-san ada apa??Tumben sekali"

Biasanya salah satu di antara keduanya, paling sering [Name]-san.

"Ayo, ayo"

"Eh, ke mana?"

Aku duduk di motor Hitoya-san yang sudah dimodif.

Jadi,  disambung seperti hm...aku tidak tahu namanya.

Seperti mobil tapi kecil.

Agak sempit tapi tidak apa hehe.

Sedikit sesak karena ada bungkusnn ukuran sedang dan besar di sini.

Ada 3 buah.

Ini apa ya?

Sampailah kami di restoran keluarga.

Aku ditarik masuk oleh mereka dengan mata tertutup sebelum kakiku masuk ke dalam restoran.

Aku tidak tahu kenapa aku diginiin.

Sret.

Plop!

"Otanjoubi omedetou!"

Eh, hari ini aku ultah?

Hahaha, aku sampai lupa.

Pancake! Wah,  Amanda-sannya lucu!

Aku membuka bingkisan kado yang ternyata dari mereka.

Aku menyisakan satu yang tidak aku buka.

Itu dari [Name]-san.

Bukannya aku tidak mau tapi...aku buka nanti saja.

"Oi, Jyuushi nani sono kao?"

"Eh? Gomen, Hitoya-san"

Ini kan hari ulang tahunku!

Aku tidak boleh murung!

"Maaf soal...[Name],  itu salahku"

"Tidak, ini bukan salah Hitoya-san. Ini juga bukan salah Kuuko-san juga"

Bukan salah mereka.

Tidak ada yang salah atas kejadian itu.

Sorenya aku diantar pulang oleh keduanya.

Aku menunggu sampai mereka pergi dan tidak terlihat lagi.

Aku mengambil sepedaku dan mengayuhnya menuju tujuanku.

Ke tempatnya.

Ke sangkar yang mengurungnya.

Aku menunggunya datang,  kalau sore agak sepi memang.

"Jyuushi, apa kabar?"

Aku mendongak begitu suara lembutnya menyapaku.

Aku bisa melihatnya namin tidak bisa menyentuhnya karena terhalang kaca.

Copy Cat Mic || Nagoya DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang