Ending Jyushi (Part 1)

248 35 0
                                    

Jyushi POV

"Jyushi nani naiteru no?"

"Datte..."

Aku tidak tega melihat [Name]-san di sana.

Berdiri di tengah dengan banyak hujatan.

Padahal [Name]-san tidak salah huhu.

Kenapa harus begini?

"Miru yo Jyushi"

Aku mendongak dengan mata sembab begitu Hitoya-san bicara.

[Name]-san berdiri tegak, menatap hakim dan lainnya tanpa rasa takut, dan dia tidak eenunjukkan keraguan saat menyangkal gugatan.

Ah, [Name]-san sangat berani.

"Jika dia menangis sepertimu sekarang itu akan mempersulit sidang ini. Aku memberinya pesan, kalau kau tidak salah jangan takut!"

"Hitoya-san benar", aku menghapus air mataku.

Bisaku hanya menangis, sekarang aku tidak mau menangis dulu!

Aku akan balas!

🎑🎑🎑

Reader POV

Aku harus tenang.

Tenang.

Aku melirik ke arah meja mereka bertiga.

Jyushi tampak paling khawatir.

Aku melempar senyum padanya untuk menyakinkannya semua baik-baik saja.

Ya...aku harap begitu.

Tapi sebenarnya aku takut.

Tanganku yang terborgol tidak mau berhenti gemetar.

Tanganku berkeringat.

Aku tidak tahu bagaimana hasilnya.

Yang paling parah...

Aku mendekap di penjara atas tuduhan yang bahkan tidak aku lakukan.

Kowaii...

Kowaii yo...

Padahal hakim, jaksa, dan semua yang ada di sini tidak berbuat jahat padaku.

Apa yang kutakutkan?

Itu pertanyaan yang sangat sulit.

Ah, benar juga...

Aku takut tidak bisa bertemu mereka bertiga lagi.

Aku takut menjadi orang yang tidak berguna setelah keluar dari sini.

Orang tuaku pasti akan merasa menang jika aku begitu.

Maka dari itu jangan tunjukan rasa takut.

"Berhenti gemetar dong..."

Tanganku tidak mau berhenti gemetar.

Meski aku sudah memantapkan hatiku.

Otak dan hatiku tidak sejalan rupanya.

Tidak selaras haha.

Logika dan perasaanku tidak selaras.

Aku menjawab apa yanh ditanyakan hakim sesuai dengan kronologi sebenarnya.

Namun itu ditentang orang tuaku.

Hitoya selaku pemgacaraku membelaku.

Aku serasa seperti anak kecil yang terjebak di antara 2 kubu yang berselesih sengit di perang dunia.

Tinggal peluru siapa yang membunuhku atau malah salah satu dari kubu menyelamatkanku.

Yang mana pun itu aku masih belum tahu hasilnya.

Aku diambang kegalauan ini.

Sekalipun aku putus asa nantinya.

Jyushi dan yang lain pasti akan tetap membela.

Bahkan mungkin akan ada rap battle dadakan di sini karena Kuko.

Dia kan tidak sabaran dan bar-bar.

Tidak sebar-bar Yokohama sadboy.

Aku menutup mataku dan mengatur nafasku.

Menghilangkan segala kegugupan dan kekhawatiranku.

Menghilangkan semua yang memberatkanku.

Semua yang membuatku takut.

Semua yang aku rasa tidak perlu ditakutkan.

Dan yakin semua akan baik-baim saja.

Yakin aku akan menang.

Yakin aku akan lolos.

Yakin dengan semua yang akan terjadi padaku adalah cahaya terang.

Aku membuka mataku saat aku rasa tenang.

Tes.

Eh? Darah?

Kenapa bajuku berdarah?

Di depanku seseorang menodongkan pistolnya padaku.

Aku menoleh ke arah tempat pembelaku di kiriku.

"[Y/N]/[Y/N]-SAN!"

"Min...na"

Ah, kuroi na.

Semua menjadi gelap.

🎑🎑🎑

Halo :v

Apa kabar :v?

Kuko: LAMA AMAT!

Ngeng :v//kabur

Copy Cat Mic || Nagoya DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang