🎤18🎑

379 73 4
                                    

Kuuko POV

"Kuuko, aku mau tindik"

Hah? Apa?

APA!?

KOK!? DIA KESAMBET APAAN!?

"Kau tindik di mana?"

"Kenapa tiba-tiba? Aku tindik sendiri"

[Name] yang polos dan manis minta di tindik.

"Kau kan kasih aku anting, sayang kalau nggak dipakai"

Eh, benar juga sih.

Aku kasih tapi dia tidak punya lubang tindik.

"Selain itu Jyuushi dan Hitoya juga kasih"

"Hah? Kapan?"

"Hitoya saat kami di Shinjuku, Jyuushi kemarin"

Pasti kasihnya yang bagus!

Aku cuma bisa kasih anting seperti milikku walau warnanya silver.

"Aku ambilkan alatnya"

Kalau tidak salah ada di kamarku.

Anting ya...waktu aku pindah dulu, aku memberinya jepit rambut.

Masih dipakai tidak ya?

Jepit rambut bunga dsitu itu cocok kalau dia pakai.

"Kuuko-chan! Mata aimashou! Mata asobi yo!"

Ah, dulu aku cengeng sekali!

Aku jadi teringat kalimat terakhirnya saat aku pindah.

Begitu saja aku menangis dulu dan berontak tidak mau pindah.

Memalukan sekali kalau diingat.

"Oh, ada", kupikir sudah hilang.

Untung tidak ketahuan si pak tua itu -ayah-

Harus dipanasin dulu kan ya? Ambil lilin juga kalau gitu.

Pakai lotion tidak ya? Ah, nggak mempan! Nanti juga kena besi panasnya bakal hilang lotionya~

Aku kembali ke ruang tengah, untungnya ayah sedang sibuk di kuil.

Lihat dia sepertinya bingung mau pakai anting apa.

Ada tiga pasang anting di sana.

Salah satu anting itu dariku.

"Kau mau ditindik berapa?", tanyaku duduk berhadapan dengannya.

"Cuma satu di masing-masing telingaku"

"Hm~ padahal bisa tiga sekaligus kan jadinya kau bisa pakai semua anting itu"

Ah, sial ketara sekali kalau aku cemburu.

"Ti-tidak, aku dengar ditindik itu sakit"

"Sakit sekali lho kau masih mau?"

"Mau! Mau!"

Antusias sekali dia, "biar aku lakukan"

Panaskan dengan api dulu, terus aku tiup sedikit.

Aku lirik dia sepertinya agak takut.

"Aku tahu cara biar tidak terasa sakit lho [Name]"

Author POV

Perkataan teman masa kecilmu membuat matamu mengerjap beberapa kali.

Semburat merah tipis di pipi teman masa kecilmu itu.

Kepalamu miring sedikit minta penjelasan dari biksu muda bandel itu.

"Tutup matamu dulu", katanya.

"Eh, harus ya?"

"Ck, lakukan saja!", Kuuko agak geram dengan kepolosanmu.

"Ha'i, ha'i", kaupun menutup matamu.

"Jangan mengintip!"

"Aku tidak sepertimu"

Kotak kecil dengan jarum ia dekatkan ke telingamu.

Di mulai dari telinga kananmu.

Daun telingamu berada di sela-sela kotak tersebut.

"Aku mulai nih, jangan teriak kalau masih sakit", katanya.

Deheman saja sebagai jawaban darimu.

Kuuko menelan ludahnya sendiri dengan susah payah.

Jemarinya akan mengklik dengan Kuuko mendekatkan mukanya.

Jarum menjepit daun telingamu melubangnya.

Kau merasakan sedikit panas dan agak sakit di sana juga merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirmu.

Perlahan netramu mulai nampak dari balik kelopakmu dan melebar.

Kuuko menjauhkan dirinya darimu sedikit.

"Tidak sakit kan?", tanyanya mengalihkan tatap mata denganmu.

Pipinya semakin merah ia tutupi dengan punggung tangannya.

Jepitan jarum itu lepas setelah Kuuko merasa cukup dan memberimu kapas.

Sangking shock nan kabarnya rasa sakit itu hilang seketika.

"Jangan melihatku terus kenapa sih?", Kuuko curi-curi pandang :v

"Ka-kau juga melakukannya pada Jyuushi?"

"Hah?", Kuuko langsung menoleh padamu.

"Jyuushi bilang dia tindik juga berkat bantuanmu, kau menjadi biksu malah--"

"NGGAK! JANGAN BERPIKIR ANEH-ANEH! AKU MENYUKAI PEREMPUAN! AKU SUKA PADAMU! AKU NORMAL!", tegasnya.

"Bercanda..."

"Ck, tidak lucu!", mukanya memerah sadar akan ucapannya. "Baka..."

Eh, kok lucu tsundere gitu :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eh, kok lucu tsundere gitu :v

"A-apa aku bisa langsung pakai anting?", tanyamu.

"Belum...tunggu sampai kering dan lukanya menutup", Kuuko mengangkat kotak kecil itu. "Ayo satu lagi"

"Ehm, nanti saja"

"Nggak! Sekarang!"

Balas dendam Kuuko :v

Melakukan hal yang sama di telinga kiri tapi tidak dengan cara tadi :v

"Ittai! Ittai!", keluhmu.

"Tahan sedikit!"

"Ini sakit Kuuko! Lepas aku tidak tahan!"

"Belum! Tahan sedikit!"

Copy Cat Mic || Nagoya DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang