🎤8🎑

530 87 0
                                    

Kuuko POV

"[Name]~"

Dih, sudah satu jam aku teriak-teriak di depan kamarnya.

Jangankan dijawab, nongol saja tidak.

"[Name]! Bangun! Kau janji kan kau jalan-jalan?! Oi, [Name]!"

Masa dia diculik semalam!?

Pikiranmu terlalu jauh Kuuko!

Jangan-jangan...Hitoya-san di dalam terus--

"[NAME] BUKA! OI!"

Tenang, tenang, tenang!

Tidak mungkin lah ya, haha.

Srak!

"URUSAI KUUKO TEME!"

"GYAAAAA! YUREI!"

Ja nai, hahaha.

"Aku panggil dari tadi tahu, aku nangis janjimu nih"

"Ukh...iya aku tahu, ini jam berapa menurutmu?"

"Jam 9 pagi (。・ω・。)"

"Semalam aku susah tidur...teman pengacaramu itu memberiku kerja ekstra...aku mau tidur agak lama lagi"

Kampret, Hitoya-san!

"Lagian janjian kita kan tepat jam makan siang"

"Hehehe, habis sudah lama sekali aku tidak jalan denganmu berdua saja"

Malu aku!

Terakhir jalan itu pun sehari sebelum aku pindah dulu.

Kan sudah lama sekali, mumpung dia libur juga.

Ukh, senyum muka bantalnya membuatku berdebar!

"Dasar kau ini...masih saja seperti bocah", tanganmu itu selalu mengusap kepalaku dengan lembut.

Padahal dulu, aku yang sering lakukan untukmu.

Dikala kau sedih dan menangis karena diganggu.

Sekarang aku yang dapat darimu.

"Hoam~ sudah ya, aku mau tidur lagi"

"Kalau begitu! Aku juga tidur denganmu sambil menunggumu ba--"

Srak!

Hiks aku kuat ಥ⌣ಥ

Kita sudah bukan anak kecil lagi jadi aku mengerti ಥ⌣ಥ

Kruyuuuk~

Suara nyaring apaan tadi?

Srak!

"Ohayou, [Name]!"

"Aku tidak bisa tidur lagi karena lapar"

"Asa gohan dekitazo iko!"

Reader POV

Apa ini bisa disebut kencan ya?

Aku dan Kuuko kan cuma sahabat dari kecil.

Saranku ke dia naik bus Meguru saja tapi dia tidak mau.

"Tidak bisa bebas! Aku tidak suka!", katanya.

Iya juga sih.

Entah angin apa dia mengajakku jalan lagi tanpa ditemani dua temannya.

Kebanyakan ke kuil sih, tapi tidak masalah untukku.

Ke kuil membuatku damai.

Suasananya sangat damai.

"[Name]!"

Aku membuka mataku begitu namaku terpanggil.

Dekat! Wajahmu terlalu dekat Kuuko!

"Kita keluar bukan buat rebahan atau tiduran lho"

"Ah, gomen ne...habis rasanya nyaman sekali, cobalah berbaring sebentar saja"

"Perjalanan kita masih banyak lho"

"Sebentar saja, sini berbaringlah" aku menepuk karpet rumput sebelah kiriku.

Bluk!

Iya sih aku menyuruhmu berbaring di sebelahku...tapi ya tidak usah nyempil juga kali!

Kan masih luas!

"Kau benar rasanya nyaman..."

"Bisa agak jauh tidak?", masih luas bambank.

"Nggak mau...aku maunya dekat denganmu"

Ukh, andai kau bercermin sekarang Kuuko.

Ekspresimu manis sekali!

Mi-mirip bocil kalau ngambek!

Kawai!

"Ne [Name]!"

"Hm?"

"A-apa kau punya pacaran?"

Jleb!

Anjir nusuk (T▽T)!

"Sama sekali belum! Kau sendiri? Pasti banyak ya, kau kan populer hahaha"

SD sih iya, aku tidak tahu lagi masa remaja labilmu itu -SMP-SMA-

"Tidak ada tuh"

"Uso!"

Sangking kagetnya aku menoleh padanya yang lagi menutup mata menikmati angin semilir.

"Uso ja nai yo...yah, sebut saja aku sedang menunggu seseorang"

Wow, Harai Kuuko? Seorang Harai Kuuko bicara soal cewek?

Si bocil bar bar ini?

Aku tidak percaya! "Kenapa? Nunggu dia putus?"

"Bukan! Tunggu dia pulang, eh tapi dia sudah ke sini sih"

"Ho~ seperti apa dia?"

Gadis itu pasti beruntung mendapatkanmu.

Aku memposisikan diriku telungkup, dahulu aku sanggah dengan tangan kananku agar terangkat.

"Cengeng, polos, nggak peka"

"Hahaha, kau harus berjuang dong biar dia peka"

"Hm! Sedang aku lakukan! Dulu aku selalu melindunginya, tidak! Sampai sekarang pun! Kapanpun!"

"Hm~ apa yang kau sukai darinya?"

Pipinya merona saat menceritakan gadis ini.

Imutnya, Kuuko sudah besar rupanya.

"Ah! Kenapa kau tidak peka sih!?"

"Hah? Apa mak--!"

Aku terdiam mematung kala bibirnya menyentuh bibirku.

Seakan waktu berhenti.

Za wardo! Eh, anjir bukan jojo :'v

"Kau orangnya! Malu tahu aku cerita begitu!"

Ukh, ronanya menular!

Pasti sekarang mukaku seperti apel merah!

"Kuuko baka!"

Aku sembunyikan di antara lipatan lenganku!

Kau pikir kau saja yang malu!?

"Ini tempat umum bodoh..."

"Ah! [Name] baka! Baka! Baka! Baaaaka!"

Copy Cat Mic || Nagoya DivisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang