Jyuushi POV
Aku gugup!
Fuh, harus tenang kalau mau tampil!
Aku gugup karena orang-orang yang berarti untukku ada untuk menontonku.
Aku intip dari balik panggung tidak kelihatan tapi nanti kelihatan!
Aku ingin sekali bertemu sebelum--
"Jyuushi"
"Gya!"
"Aa, maaf membuatmu kaget"
"[Name]-san!"
Gyut.
"Hm? Gugup ya sampai peluk begini?"
E-eh?! Buru-buru aku melepas pelukan!
Tanpa sadar aku memeluknya ukh!
Kuuko-san, Hitoya-san kowaii yo hiks.
Aku salah apa sampai ditatap dengan menakutkan begitu hiks?
"Ma-maaf aku reflek!"
"Tidak apa kok, aku tahu kau gugup"
"Itu tidak mungkin karena aku pangeran kegelapan"
"Dih, keluar chuninbyonya", Kuuko-san masih marah hiks.
"Ganbatte ne, Jyushi"
Kuuko POV
Huh! Dasar chuninbyo bikin iri!
Untung aku duduk di sebelah [Name].
"Kuuko, kau sedang kesal?"
"Betsuni!"
"Biarkan saja dia, bocah nakal itu cuma iri"
"Damare, Hitoya-san!"
"Biar adil aku tengah ya", [Name] nyempil ke tengah. "Biar kalian nggak dikira homo"
HE SIALAN!
MASA GUA HOMO!?
Kalau aku homo mana mungkin suka padamu bodoh!
Cih, ngeselin!
Sejak kapan juga dia jadi menyebalkan begini?
Sudahlah nonton konser si anak cengeng sajalah.
Untung gratis.
"Aku mau ke toilet"
"Hah? Di saat begini kau kebelet, [Name]?"
"Aku kebanyakan minum, hehe"
"Cepatlah sedikit, si Jyushi entar nangis cariin kau"
"Ha'i, ha'i"
Reader POV
Bisa-bisa aku kebanyakan minum tadi.
Kebelet kan pakai plus plus lagi.
Plus boker.
"Hah, sudah dimulai sepertinya"
Aku bisa dengar iringan musik dari luar toilet umum ini.
Jyushi gomen ne.
Aku lihat kau streaming live saja dari sini saja.
Semoga ponselku tidak jatuh ke kloset.
Sepertinya aku salah makan tadi sebelum makan.
"Wah, Jyushi keren"
Suka heran dengan orang yang membullynya, iri bilang kenapa sih?
"Sialan, Hitoya telpon lagi cih", lagi asyik lagi. "Apa?"
[Di mana kau? ]
"Masih di toilet, mules nih lagi boker"
[Aku susul ke sana]
"Hh!? Kau gila ya? Buat apa kau susul aku ke toilet?"
[Kau lupa kau ini apa?]
"Aku tidak lupa kalau aku manusia"
Aku bisa jaga diri kali, memang kau ini ayahku?
Ayahku saja tidak peduli padaku.
Hitoya membuatku tidak mood untuk boker.
Aku beberes di sini, "ini aku keluar, tidak perlu susul"
Benar-benar dia ini.
Aku tahu itu, di luar juga banyak polisi yang berjaga.
Aku bahkan tidak memakai make up biasanya saat aku kerja sebagai butler.
Jadi aku tidak tampan sekarang, tadi buru-buru karena Kuuko reseh.
Mungkin dia lapar dan perlu snikers.
Aku keluar dan sudah ada yang menunggu.
"Sudah aku duga"
Hitoya POV
Firasatku buruk.
Kau pikir aku bakal tidak susul saat kau mengatakan itu?
Aku tidak sebodoh itu, [Name].
Aku menunggu di depan toilet perempuan.
Semoga saja dia masih di dalam.
Banyak polisi yang berjaga di sekitar panggung.
Aku takut dia bakal tertangkap.
Aku menghadang orang begitu ada yabg keluar dari sana.
"Hei, apa-apan kau!?"
"Maaf, apa anda melihat perempuan ini?", aku menunjukan foto yang aku potret dengan ponselku.
"Hm...oh, dia yang beriik tadi ya? Aku lihat dia masuk, saat aku masuk ke bilik yang kosong dia sudah keluar"
Sialan aku terlambat!
Kenapa tadi aku tidak buntuti dia saja!?
"Terima kasih sudah memberitahu"
Aku harus beritahu--
"[Name]?", di mobil polisi.
Sialan! Dia tertangkap!
Ah, dia menatapku.
Kenapa kau menggelengkan kepalamu?
Maksudmu aku tidak boleh mengejarmu?
Aku tidak boleh beritahu yang lain atau apa?
Meski benar tindakan itu agar kami tidak dicurigai telah menyembunyikan kriminal.
Namun dia bukan kriminal!
Dia hanya korban!
"[NAME]!!!!!"
Teriakkan yang kudengar ini familiar.
"Kuuko!"
Astaga bocah itu malah nekat!
"Kuuko berhentei!"
Bocah setan ini membuatku berlari ikut mengejar.
"Lepas! Apa kau tidak lihat hah!? Kau sendri sedang apa!? [Name]!"
Anak ini berontak dan tetap mengejar mobil polisi itu.
"Kuuko hentikan! Dia tidak ingin kita dicurigai telah membantunya"
Dia berhenti dan mengacak rambuy bagai kulit durian itu.
Terlihat frustasi sekali dia.
Kau pikir kau saja yang frustasi?
Aku sendiri merasa begitu, tapi aku harus tenang.
"KUSO!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/206679510-288-k820718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Copy Cat Mic || Nagoya Division
FanficKakiku membawaku ke tempat yang tidak begitu jauh Di sini juga, aku bertemu orang yang selama ini kucari