Kuko POV
"Aa, masih bangun ternyata"
"Tidak bisa tidur"
Tengah malam begini masih belum tidur.
Aku juga sih.
Makanya aku duduk di teras rumah.
Dia juga ternyata.
Aku rasa sering sekarang gegara kejadian itu.
"Tidak bisa tidur atau mimpi buruk?"
Gemetaran gitu pasti mimpi buruk.
"Kau memang mengenalku dengan baik ya Kuko"
"Haha, aku kan temanmu dari kecil. Ah, sekarang beda status ya"
"Beda apa? Bagiku sama saja"
"[Name] kau ini"
"Kenapa? Kau saja sekarang tidak mau menatapku"
Aku malu woi!
Pakai baju tidur kaos kebasaran gitu!
Masih pakai celana kan?
"Kuko"
"Hm"
"Aku mimpi buruk...lagi"
"Koi"
Aku menariknya dan memeluknya.
Ini biasa aku lakukan saat dulu dia mimpi buruk.
Dulu sih masih kecil jadi polos, pelukan begini belum ada malu.
Sekarang beda apalagi dia pacarku sekarang.
"Jimat pelindung yang kuberikan kau bawa terus kan [Name]"
"Uhn..."
"Kau harus tenang"
"Aku mencobanya"
"Ssh, sudah tidak apa, semua baik-baik saja"
Sudah tidak perlu takut.
Aku di sini yang akan melindungimu.
Aku sudah janji padamu.
Entah karena setan apa yang mendorongku atau karena suasana yang mendukung.
Bibir kami bertemu.
Pahit, apa dia habis mabuk?
Tapi ada rasa manis juga.
Fix pagi nanti aku harus bebersih diri!
Emang ya setan itu suka menggoda manusia untuk berbuat dosa.
"[Name]..."
"Kuko uhm..."
Toh ka-kami sudah dewasa sekarang jadi tidak apa kan kalau ciuman sampai ke dalam?
Aku melepas ciuman.
Sialan! Jangan bermuka begitu dong!
Curang!
"Hei [Name]...mau pindah ke kamar? Aku temani kau tidur"
"Uhm...ii yo"
MALU AKU MALU!
Untuk kuso oyaji sudah ngorok duluan tadi!
Sialan memang pikiran laknat!
Begitu sampai di kamarnya yang rapi tidak seperti kamarku yang terpaksa rapi.
Dia menggelar futon satu lagi untukku.
"Seperti dulu huh?", jadi ingat masa kecil kami.
"Haha, yah dulu kau kan begitu. Kita tidur berdua kalau salah satu dari kita tidak bisa tidur atau mimpi buruk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Copy Cat Mic || Nagoya Division
Hayran KurguKakiku membawaku ke tempat yang tidak begitu jauh Di sini juga, aku bertemu orang yang selama ini kucari