Episode 3

6.1K 490 28
                                    

Joohyuk membuka matanya. Pagi ini kepalanya sedikit pusing dan berat akibat beberapa alkohol yang kemarin malam ia minum di bar. Dirinya pun terduduk diatas kasur sambil memegangi kepalanya, sakit. Rasa pusing itu masih terasa. Ia pun menoleh ke sisi kirinya dan terdapat seorang wanita dengan perawakan bule tertidur disebelahnya.

Ya Joohyuk ingat wanita ini. Dia adalah wanita yang ia temui di bar kemarin malam. Seorang wanita yang menemaninya minum bersama dan berakhir tidur berdua.

Beginilah kehidupan Joohyuk sehari-hari. Ia jarang pulang kerumah dengan alasan bekerja. Padahal dia mampir ke pub dan berakhir di kamar hotel dengan seorang wanita. Kehidupan ini yang Joohyuk sukai ketika menjadi seseorang yang berjiwa bebas. Dia bebas minum kapanpun dan bebas tidur dengan wanita manapun.

Entah sudah berapa pramugari yang tidur dengannya, baik pramugari Korean Air maupun dari maskapai Luar Negeri lainnya. Wajahnya yang memikat membuat wanita ingin mencicipi tubuhnya yang berotot itu.

Wanita yang ditidurinya juga selalu cantik. Karena Joohyuk juga sangat pemilih dalam mencari teman tidur malamnya. Bukan tidur malam, lebih tepatnya olahraga malam.

Ia mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja sebelah kasur, dilihatnya sebuah pesan yang mengatakan bahwa penerbangannya bulan besok tidak bersama Soohyun. Dan diganti oleh pilot lain. Tentunya itu membuat Joohyuk kaget. Selama ini, ia selalu terbang dengan Hyung-nya itu dan enggan untuk diganti oleh siapapun.

Tapi sekarang? Tentunya ia marah. Apalagi penggantian ini tanpa di diskusikan dulu oleh dirinya.

"Mwoya?" ujar Joohyuk saat membaca pesannya.

Dengan cepat ia berdiri dan memakai pakaiannya. Mulai dari celana dalam, jeans, kaos dan juga jaket yang ia kenakan kemarin. Tak lupa juga ia menuliskan pesan pada wanita tersebut jika malam kemarin sangat indah, dan Joohyuk sangat menikmatinya.

Tanpa meninggalkan nomor ponsel, lelaki itu langsung keluar dari kamar. Meninggalkan wanita bule yang masih tertidur di tempatnya. Pekerjaannya ini lebih penting dari apapun.

"Hyung, angkat telfonku" ucap Joohyuk sambil berkali-kali mencoba menelfon Soohyun.

Namun panggilan itu tidak dijawab oleh Hyungnya itu. Pikirannya seketika menjadi kacau, ia tidak bisa bahkan tidak mau terbang dengan oranglain kecuali Soohyun.

Di lain tempat, Soohyun melihat Layar ponselnya. Juniornya itu menelfonnya 3x dan tidak bisa ia angkat, karena dirinya sedang berada di ruangan kepala awak kabin. Tadi pagi, lelaki itu diminta untuk datang kesana. Entah apa keperluannya tapi Soohyun tetap berangkat.

Tok. Tok. Tok.

"Masuk"

Soohyun menolehkan pandangannya ke arah pintu, dan melihat Jiwon yang masuk dengan pakaian pramugarinya yang lengkap. Sepertinya ia barusaja pulang dari terbangnya. Karena Soohyun bisa melihat wajah lelah wanita itu.

Tak jauh berbeda dari Soohyun, Jiwon pun bingung dengan permintaan kepala awak kabin yang menyuruhnya untuk datang ke ruangannya. Ia pun terduduk di satu sofa panjang, tepat disebelah Soohyun. Dengan kecanggungan tentunya.

"Ada apa anda memanggilku?" tanya Jiwon. Dan pertanyaan tersebut juga mewakili Soohyun yang sebenarnya juga tidak tahu apa tujuan mereka dikumpulkan berdua seperti ini.

"Ah, Soohyun-ah, Jiwon-ah, sengaja aku mengumpulkan kalian hari ini karena sepertinya tidak ada hari lain untuk membahasnya. Karena kalian berdua pasti akan sangat sibuk dengan jadwal kalian masing-masing" ucapnya.

Jiwon hanya mengangguk paham sambil mendengarkan sementara Soohyun? Fokusnya sedikit terganggu karena wanita itu. Tanpa Soohyun sadari, matanya terus melihat kearah kaca yang berada tepat di hadapan mereka. Dimana Soohyun bisa melihat dengan jelas wajah Jiwon dan begitupula sebaliknya.

Cabin Crew ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang