Soohyun memasuki Apartemennya dengan membanting pintu, rasa kesalnya tentu masih membekas di dalam hatinya mana kala tau bahwa salah satu orang yang merencanakan ini semua adalah Han Sohee, si pramugari cantik yang ia kenal.
Sohee dan Jiwon bersahabat bukan? Bagaimana bisa dia memperlakukan sahabatnya seperti itu?
Kemudian juga, Hyesun? Apa yang dipikirkan oleh wanita itu sehingga ia tidak langsung memberitahunya tentang hal ini? Apalagi keraguan bagi dirinya untuk jujur? Sungguh Soohyun tidak mengerti jalan pikiran para wanita.
“Argh!” kesal Soohyun saat melepas sepatunya yang ketat.
Ia tampak seperti orang kerasukan.
Langkah kakinya terhenti lantaran dirinya mendapati Jiwon yang terduduk manis di ruang tamu sambil memandanginya. Wanita itu terlihat kaget menatapnya. Mungkin ia takut akibat teriakan Soohyun tadi. Langsung saja lelaki itu merubah raut wajahnya.
“Kim Jiwon?”
“S-sunbaenim, A-Annyeonghaseyo” ucap Jiwon terbata-bata.
Soohyun mendekatinya, dan terdiam untuk beberapa saat. Pikirannya masih berbenturan antara rasa amarah dan juga kaget karena Jiwon keluar dari kamarnya. Wanita ini, terlihat lebih baik dari sebelumnya. Matanya kini sudah mulai bersinar seperti yang pernah ia lihat di Paris, walaupun belum bisa menatapnya terlalu lama.
“Boleh aku duduk disebelahmu?” tanya Soohyun.
Wanita itu langsung menggeser bokongnya, memberikan space untuk Soohyun agar dapat terduduk disebelahnya. Diliriknya dari samping, Jiwon sedang memainkan jemarinya. Pasti ada yang ingin ia ucapkan pada Soohyun.
“Kau.... Sudah berani keluar kamar” ucap Soohyun basa-basi. Untuk memancing Jiwon berbicara. Mungkin saja wanita ini terlalu malu untuk memulai percakapan.
“Ne. Aku sudah lebih baik sekarang. Kamsahamnida, Sunbaenim. Aku belum sempat mengatakannya pada mu, tapi aku sangat berterimakasih sekali” ucap Jiwon sambil membungkukkan tubuhnya.
Lelaki itu terlihat canggung, dan ingin menyentuh tubuh Jiwon untuk menyuruhnya duduk kembali. Namun Soohyun mengurungkan niatnya. Ia tidak boleh sembarangan menyentuh Jiwon lagi. Terlebih lagi akibat kejadian tempo lalu.
Soohyun takut Jiwon masih shock.
“Gwenchana. Aku sudah berjanji pada diriku untuk terus menjagamu” ucapan Soohyun itu membuat Jiwon menatapnya.
“Kapan kau berjanji seperti itu?” tanya Jiwon.
“Setelah kita pulang dari Paris. Ingat kejadian saat ada orang asing yang menyentuhmu di L’Atelier des Lumières? Kau sangat ketakutan saat itu. Maka aku memutuskan untuk terus menjagamu” ucap Soohyun pada Jiwon.
Wanita itu tertegun. Ia berpikir bahwa Soohyun kesal dengannya. Kesal karena Jiwon telah mengambil alih kamarnya, merepotkannya dengan selalu menyodorkan makanan serta meminta perlindungan. Ternyata tidak, Soohyun tidak seburuk yang ia pikirkan.
Lelaki ini sangat baik. Soohyun menjaganya dengan baik.
“Malam ini, aku akan pulang. Jadi.....”
“Pulang? Pulang kemana?” tanya Soohyun. Alis mata lelaki itu menyatu, menandakan bahwa ia terlihat bingung dengan ucapan yang baru saja Jiwon katakan.
“Pulang! Kerumahku. Aku akan pulang karena sudah terlalu lama disini. Aku tidak enak jika terus-terusan berada di kamarmu, sementara kau tidur diluar. Jadi lebih baik aku pulang saja” ucap Jiwon.
“Ani. Tetaplah disini. Kumohon” ucap Soohyun pada Jiwon.
Lagi-lagi tatapan Soohyun sukses membuatnya terdiam. Sorotan dua manik itu seakan menghipnotis Jiwon untuk mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cabin Crew ✔
Fanfiction✨KIM JIWON & KIM SOOHYUN✨ Kisah seorang pilot tampan dan dingin, yang mempunyai sebuah masa lalu kelam tentang mantan kekasihnya dulu dan membuatnya tidak bisa membuka hatinya pada siapapun. Namun perlahan dirinya berhasil membuka hatinya kembali pa...