Episode 19

4.9K 466 18
                                    

Ting Tong

Suara pintu Apartemen membuat Soohyun berjalan untuk membukanya. Dan terlihat Hyesun yang datang dengan seragam lengkapnya, sembari menggenggam sebuah koper putih disebelahnya. Ia terlihat menatap Soohyun dengan sangat tajam.

“Dimana adikku?” tanya Hyesun pada Soohyun.

“Dikamarku. Ketuk pintunya dulu sebelum kau masuk. Kondisi Jiwon masih belum stabil” ucap Soohyun mengingatkan.

Dengan cepatnya Hyesun langsung masuk, berlari kedalam Apartemen Soohyun. Ia bahkan meninggalkan kopernya diluar. Untung saja ada Soohyun disana, lelaki itu membantunya untuk membawa masuk koper putih tersebut kedalam apartemen.

Tidak sulit menemukan kamar Soohyun, karena lelaki ini pasti tidur di kamar utama. Dan hanya ada satu kamar dilantai ini. Sementara kamar lain dilantai atas. Jadi Hyesun langsung dengan kepercayaan dirinya mengetuk pintu kamar tersebut.

Tok.Tok.Tok.

“Jiwon-ah? Ini aku Hyesun. Kau dimana?” tanya Hyesun yang kesulitan saat melihat Jiwon yang tidak berada disana.

“Eonnie...” panggil Jiwon dengan suara kecilnya.

Wanita itu disana, duduk diantara dua lemari yang berada di kamar Soohyun. Ia meringkuk dan ketakutan. Tentu itu membuat Hyesun langsung mendatangi dan memeluk Jiwon. Mereka menangis disana. Jiwon seakan menunjukkan ketakutannya pada Hyesun.

Ketakutan yang ia sembunyikan.

“Gwenchana. Aku ada disini. Kau jangan khawatir ya. Aku akan selalu menemanimu” ucap Hyesun pada Jiwon.

Jiwon kini lebih tenang. Kehadirian Hyesun membuat Jiwon jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Jiwon merasa perlindungannya menjadi lebih kuat, karena adanya Hyesun dan Soohyun disini.

Tentu saja Jiwon juga merasa aman karena ada Soohyun. Ia kenal lelaki itu seperti apa. Seminggu bersamanya di Paris sudah lebih dari cukup untuk membuat Jiwon menyadari bahwa Soohyun bisa menjaganya. Lelaki itu tidak akan mungkin melakukan hal yang Jiwon takuti.

Setelah menenangkan Jiwon, Hyesun langsung keluar dari kamar, dan menemui si pemilik Apartemen yang sedang terduduk di meja makan sambil minum sekaleng bir. Lelaki itu sangat bersantai sambil memakan kacang almond yang berada di hadapannya.

“Kenapa kau minum bir di sore hari?” tanya Hyesun sambil mengambil sebuah kacang almond.

“Entahlah. Aku merasa malas untuk makan. Jadinya aku hanya minum” ucap Soohyun.

Hyesun menyenderkan punggungnya itu di kursi dan menghela nafasnya berat. Wanita itu sepertinya sedang mengalami masa sulit. Entahlah, seperti ada yang mengganggu pikirannya saat ini.

Pastinya ini tentang Sohee. Tapi Soohyun belum boleh mengetahuinya.

“Apa ada sesuatu yang terjadi? Kau mau minum?” tanya Soohyun.

“Ani. Aku tidak akan minum hari ini. Kau akan susah mengurusku jika aku mabuk” ucap Hyesun.

Soohyun hanya tertawa kecil mendengarnya. Tiba-tiba raut wajahnya berubah dan menghela nafas yang berat.

“Bagaimana jika aku tidak ada disana? Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Direktur itu benar-benar gila! Dia benar-benar berada diatas tubuh Jiwon. Aku bahkan melihat kissmark di lehernya! Ini sangat keterlaluan! Harusnya ku bunuh dia malam itu” ucap Soohyun mengeluarkan amarahnya pada Hyesun.

"Sudah, tidak usah dibahas lagi. Itu sudah berlalu"

"Tidak bisa, aku masih tidak terima dengan kissmark yang berada di lehernya!"

Cabin Crew ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang