Cabin Crew ✔

Episode 10

Jiwon membuka matanya. Pagi ini terlalu terang sehingga membuat Jiwon terbangun karena sinar matahari itu. Ia pun mengambil ponselnya dan kaget karena melihat jam kini sudah menunjukan pukul 2PM. Yang berarti ini sudah siang menuju sore. Entah bagaimana ini terjadi, tapi sepertinya ini karena semalam Jiwon tidak bisa tidur.

Bagaimana mungkin? Jantungnya berdegup sangat kencang. Ia bahkan berfikir bahwa jantungnya itu bisa-bisa menembus keluar tubuhnya.

Setelah ciuman yang mereka lakukan, Jiwon dan Soohyun langsung masuk ke kamar setibanya mereka di Apartemen. Jiwon bahkan tidak mandi karena takut bertemu dengan Soohyun. Ini diluar perkiraannya. Bahkan keadaan ini lebih canggung dari sekedar bertengkar.

Soohyun juga tidak mengatakan apapun setelah ciuman itu terjadi. Lalu Jiwon harus apa? Lelaki itu bahkan tidak menjelaskan arti dari ciuman kemarin itu.

Bagaimana ini? Apa yang harus mereka lakukan? Bahkan nanti malam, keduanya akan pulang ke Seoul. Apa mungkin mereka akan baik-baik saja menjalani harinya setelah ciuman itu?

Drrttt... Drrrrtt...

Hyesun menelfonnya. Dengan cepat Jiwon langsung mengangkat telfon dari seniornya itu. Ia harus bercerita. Persetan dengan dirinya yang akan diledek oleh Hyesun, tapi yang terpenting saat ini ia harus mempunyai teman untuk berbagi pengalamannya.

“Bonjooouuuurrrrr!” ucap Hyesun di sebrang panggilan.

“Eonnie! Aku ingin bercerita denganmu” ucap Jiwon pada Hyesun.

“Cerita apa? Jika kau mau pamer, aku tidak akan mendengarkan ceritamu”

“Tidak! Kau harus mendengarku. Tapi berjanjilah untuk tidak meledek dan ini bersifat rahasia” ucap Jiwon sambil memberikan Hyesun penawaran.

“Astaga ingin cerita saja banyak maunya. Baiklah aku turuti dua keinginanmu itu. Ada apa? Jangan sampai ceritamu ini membuatku mengantuk. Karena disini sudah malam” ucap Hyesun menggoda Jiwon.

“Aku berciuman dengan Soohyun”

“Mwo??! Micheosseo?!” teriak Hyesun pada Jiwon.

“Aku tau jika ini gila, tapi aku juga bingung harus bagaimana, setelah berciuman kita...”

“Kalian tidur bersama? Sudah kubilang bawa kondom! Kenapa kau tidak percaya padaku” ucap Hyesun memotong pembicaraan Jiwon.

“Bukan itu maksudku! Dengar dulu....”

“Bukan? Baiklah lanjutkan ceritamu. Aku penasaran”

“Setelah berciuman, aku dan Soohyun tidak mengatakan hal apapun dan langsung tidur di kamar masing-masing. Menurutmu kenapa dia begitu?” tanya Jiwon pada Hyesun.

“Apa? Dia langsung ke kamarnya? Kenapa kau tidak ikut masuk ke kamarnya? Jika dia tidak maju, maka kau lah yang harus maju, Ji” ucap Hyesun.

“Itu sudah terjadi dan aku juga bingung kenapa dia begitu padaku” ucap Jiwon.

“Apa dia tidak tertarik padamu?”

“Micheosseo?! Bagaimana bisa dia tidak tertarik dengan wanita cantik sepertiku!” ucap Jiwon.

“Begini, Kim Jiwon-ssi. Jika seorang lelaki tertarik padamu, maka dia akan mencium-mu lebih dulu”

“Dia duluan yang menciumku di galeri seni! Berarti dia tertarik padaku kan?”

“Omo! Kalian melakukannya ditempat umum?” tanya Hyesun.

Jiwon semakin bingung, bicara dengan Hyesun bukannya menyelesaikan masalah malah semakin membuatnya pusing. Ia kini jadi bingung harus berbuat apa.