"Jadi kita mau kemana?" Tanya Ryujin pada Jeno
"Terserah lo aja" Jawab Jeno santai.
Ryujin yang mendengar jawaban Jeno menatap jengkel pemuda itu. Padahal tadi Jeno yang mengajak Ryujin keluar tapi sekarang Jeno yang tak tau kemana tujuan mereka akan pergi
"Maksud lo gimana sih! Kan lo yang ngajak keluar kenapa jadi terserah gue mau kemana!" Kesal Ryujin
"Ya gue ngajak lo keluar karena gue bosen, gue juga ngga tau mau kemana"
Ryujin menepuk jidatnya frustasi kalau begini akan lebih menguntungkan jika ia tinggal belajar seharian dikamarnya saja.
"Ah gue tau! Gimana kalau kita ke toko buku aja!"
Jeno menatap Ryujin sejenak lalu kembali fokus menyetir "ngapain ke toko buku?"
"Ya buat beli bukulah! Masa buat beli cilok!" Ketus Ryujin membuat Jeno tertawa mendengarnya.
Ryujin yang mendengar Jeno tertawa sedikit terhenyak melihat wajah Jeno yang saat itu memperlihatnya eye smile nya. Wajah Jeno saat tertawa seperti itu benar-benar membuat siapapun akan kagum melihatnya.
"Gue tau gue tampan, ngga usah lo liatin gitu"
"Anjir ketahuan!" Batin Ryujin
"A-apaan sih! gue ngga ngeliatin lo!"
"Lo ngga pintar bohong"
"Iyain aja deh" Lagi-lagi Jeno tertawa mendengar ucapan Ryujin.
Entah mengapa Jeno merasa seperti sedikit nyaman berada di dekat Ryujin, berbeda dengan semua mainannya yang sebelumnya. Jeno seperti menemukan sesuatu yang lain.
Drrt... Drrt...
Swit olhji saljjak meomchishan nuni
neon neomeoga beoryeo imi
nal hyanghae umjigyeo
I like it like thatJeno yang mendengar ponselnya berbunyi disaku celananya, langsung mengambil dan melemparkannya pada Ryujin. Untung saja Ryujin memiliki refleks yang bagus sehingga dengan cepat ia menangkap ponsel Jeno.
"Kenapa lo lempar ke gue bambang?!" Tanya Ryujin dengan nada kesal
"Angkat!"
"Hah?"
"Angkat! Nyalain Loudspeaker nya!"
Ryujin berdecak kesal lalu menatap ponsel Jeno, ia membaca nama yang tertera di ponsel itu.
Kapten Dreamiez is Calling...
"WOY LEE JENO LO DIMANA?!"
Ryujin mengerjapkan matanya kaget saat tiba-tiba suara Haechan terdengar menggelegar dari seberang sana. Gadis itu melirik kembali ponsel Jeno, nama yang tertera memang kapten dreamiez, tapi kenapa malah suara Haechan yang terdengar.
"Bukannya harusnya suara kak Mark?" Pikir Ryujin
"Berisik banget sih lo anjir," Ucap Jeno, ia hampir saja tertawa tadi melihat ekspresi Ryujin yang terkejut.
"Lo dimana jigong!"
"Kepo banget lo!"
"Yeuuu si anjir! Lo kapan ke basecamp? Ini kita udah mau berangkat ke Neo sircuit"
"Sekarang?"
"Tahun depan!" Itu bukan suara Haechan, tapi suara Renjun. Berarti diseberang sana pun Loudspeaker ponsel Mark sedang menyala.
"Renjun udah marah-marah nih nungguin lo"
Jeno melirik jam tangannya sejenak. Jam masih menunjukkan pukul 05.09 PM, itu artinya masih ada 3 jam lagi sebelum pertandingan balapan Jisung dimulai.
"Masih ada 3 jam lagi, kenapa lo semua buru-buru banget!"
"Jisung mau latihan dulu di sircuit"
"Cih, ngga perlu latihan tuh bocah, palingan juga bakal kalah"
"Gue keluarin lo dari Neo high school bang" kali ini suara Jisung yang terdengar dari sana.
"Berani lo ha?!"
"Si Jisung kabur, takut juga tuh bocah"
"Udahlah, lo duluan semua aja kesana nanti gue nyusul." Jeno mengode Ryujin untuk mematikan sambungan teleponnya.
Sementara itu Ryujin yang hanya menyimak pembicaraan Jeno dan Haechan (feat Jisung-Renjun) tersenyum senang sejak tadi, membuat Jeno yang melihatnya mengeryit heran.
"Kalau Jeno mau ke Neo sircuit nanti, itu artinya dia bakal ngantarin gue balik, terus gue bisa bebas. Yes yes yes" Ryunjin bersorak dalam hatinya.
"Nanti lo ikut gue ke sircuit!" Ryujin melongo tak percaya mendengar ucapan Jeno. Orang disampingya itu benar-benar punya hobi merusak kesenangannya.
"Kenapa gue harus ikut sih!" Ketus Ryujin
"Kenapa? Lo ngga mau?!" Dan lagi-lagi tatapan tajam Jeno berhasil membuat nyali Ryujin menciut.
"Mati ajalah gue!" -Ryujin
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
FanfictionDefinisi masalah yang sesungguhnya itu adalah seorang Lee Jeno -Shin Ryujin ➼ End - Revisi [Dreamiez Universe]