Trouble

16 ; Hwang twins

"Yunaaa Pulaaaang" Yuna mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah mencari sebuah kehidupan.

"Kok masih sepi sih?"

"Bunda belum balik"

"ANJIR!" Yuna hampir saja memukul Ryujin yang tiba-tiba muncul dari pintu depan. "Kok lo muncul dari pintu depan?"

"Ya gak mungkin kan gue muncul dari atap rumah"

"Maksud gue, kenapa lo bisa muncul dari pintu depan, padahal kan gue gak lihat siapapun tuh tadi di depan rumah"

"Lo kan buta"

"Sialan!"

"Ya emang lo gak liat gue tadi di depan habis nganterin Jeno keluar"

"Terus kenapa Bunda belum balik?"

"Ya mana gue tau, eh tapi gue mau nyusul kesana jengukin Yeji"

"Pasti bang Haje habis adu jotos lagi kan, makanya Kak Yeji sakit"

"Kayaknya sih gitu, Haje kan biasa kelupaan kalau dia luka Yeji juga bakal ikutan sakit"

"Ya udahlah Kuy berangkat" Yuna lalu berjalan terlebih dahulu, di ikuti Ryujin menuju keluar rumah.

Setelah beberapa menit perjalan menuju rumah keluarga Hwang, Yuna dan Ryujin akhirnya sampai.

"Eh kalian berdua kok ada disini? Mau jemput Bunda ya" Ucap Mrs. Shin saat melihat kedua anaknya memasuki rumah keluarga Hwang.

"Orang kita mau jengukin Yeji, ih Bunda kegeeran" Ucap Ryujin, Yuna yang berada di samping nya pun mengangguk setuju.

Mrs. Shin hanya mendengus kesal "Nasib punya anak durhaka"

Sementara itu ibu-ibu arisan yang menyaksikan dialog singkat bunda dan anak itu, hanya tertawa ringan

"Kalau gitu aku sama Yuna mau naik ke kamar Yeji dulu" Ryujin bukan pamit pada Bundanya, melainkan pada Mrs. Hwang yang duduk di samping sang Bunda.

Saat berada di depan pintu kamar Yeji, Yuna dan Ryujin mendengar samar-samar suara game dari dalam.

You enemy has been slain

Double kill

Yuna yang penasaran langsung membuka pintu kamar Yeji dan melihat Hyunjin yang sedang bermain game di meja belajar Yeji. "Wah main gak ngajak! Mabar lah bang"

"Gak sopan banget lo berdua masuk gak ngetuk pintu dulu" Ucap Yeji yang sedang membaca buku sambil bersandar pada sebuah bantal.

"Dih, bukan gue yang langsung buka pintu, anak dajjal tuh" Ryujin menunjuk Yuna yang sudah asik bersama Hyunjin.

Memang Yuna sebenarnya sudah ketularan sintingnya Hyunjin.

"Parah gak lo sakit?" Tanya Ryujin pada Yeji mengabaikan dua mahkluk yang sedang asik dengan dunianya sendiri

"Gak juga sih cumam demam, tapi ya pusing banget"

"Gara-gara Haje berantem lagi pasti"

"Ya lo lihat aja muka dia tuh luka-luka"

"Emang susah ya punya saudara kembar yang gak pernah gunain otaknya"

Hyunjin melotot tak terima mendengar ucapan Ryujin "Woy gue denger ya anjir!"

"Kirain telinga lo udah gak berfungsi," Ucap Ryujin dengan nada suara meledek.

"Gak gue pinjamin CD game lagi lo!"

"Ampun master" Ryujin dan Yeji tertawa melihat Hyunjin mendengus kesal.

Sementara Yuna, gadis itu benar-benar fokus pada game nya. Hingga kemudian terdengar suara 'Victory'

Hyunjin dan Yuna pun bersorak gembira lalu melakukan high five

"Heh princess!" Ryujin menoleh saat mendengar Hyunjin memanggilnya.

Princess adalah nama akun game Ryujin, dan Hyunjin memang sering memanggilnya seperti itu.

"Apaan?" Tanya Ryujin menatap heran Hyunjin

"Lo mau lihat CD game baru gue gak?"

"Gak bohong kan lo?"

"Ya kagaklah anjir. Sini ikut ke kamar gue, biar gue kasih lihat lo"

"Kuylah." Ryujin kemudian berjalan bersama Hyunjin menuju kamarnya yang berada di sebelah kamar Yeji.

Sesampainya di kamar Hyunjin, Ryujin langsung mengambil duduk di kursi gaming Hyunjin.

"Mana nih CD game baru lo?" Tanya Ryujin.

"Tapi bo'ong hayuuuuk"

Ryujin seketika cengo mendengar jawaban Hyunjin "Heh jigong! Gue geprek juga lo lama-lama"

Hyunjin hanya menyengir tanpa dosa.

"Terus tujuan lo bawa gue kesini apa anjir!?"

"Gue mau besok habis pulang sekolah, lo temenin gue ke mall"

"Dih ngapain?"

"Bantu gue pilih hadiah buat Yeji, lo ngga lupa kan satu minggu lagi ulang tahun gue sama Yeji"

"Lah seriusan? Hampir aja gue lupa anjir"

"Jadi lo mau kan temenin gue besok?"

Ryujin tampak berpikir sejenak "Ya udah deh sekalian gue juga mau beliin hadiah buat Yeji"

"Kalau gitu besok gue singgah jemput lo di sekolah"

"Ahshiaaap" Setelah mengatakan itu Ryujin lalu beranjak pergi dari kamar Hyunjin.

"Kenapa gue kayak lupa sesuatu ya" Batin Ryujin