Jeno melirik Ryujin yang sejak tadi mendengus kesal, "Bolos les sehari gak akan langsung buat lo jadi bodoh"
"Iya gue tau, tapi kemarin gue juga bolos les karena harus ngobatin Haje"
Ryujin lagi-lagi mendengus kesal ketika melihat Jam yang sudah menunjukkan pukul 05.13 PM, itu artinya ia sudah telat 43 menit yang lalu.
"Kenapa bisa macet gini sih!" Gerutu Ryujin pelan.
"Mungkin ada kecelakaan di depan sana"
"Bisa jadi sih, tapi kenapa harus hari ini" Jeno terkekeh pelan melihat raut wajah Ryujin yang saat ini cemberut.
"Oh iya Jen, foto penting di hp lo itu foto apa?" Ryujin menatap Jeno penuh harap. Yah entah mengapa sejak tadi sebenarnya Ryujin penasaran dengan foto penting yang dimaksud Jeno.
"Foto kamu"
Ryujin langsung cengo mendengar jawaban Jeno "A-apa?"
"Foto penting itu foto kamu babe" Jeno menoleh menatap Ryujin yang saat ini dilanda gugup
"Gi-gimana bisa ada foto gue di hp lo"
"Waktu pertama kali masuk di kamar kamu, aku lihat foto masa kecil kamu di atas nakas, jadi aku langsung foto pas kamu gak nyadar. Ternyata lucu juga"
Rasanya sekarang jantung Ryujin ingin meloncat dari tempatnya.
"KENAPA PAKAI AKU-KAMU WOY!!" Teriak Ryujin dalam hatinya.
"Je-Jen... jangan pakai aku-kamu"
Jeno menatap Ryujin heran "Kenapa? Udah sewajarnya kan untuk orang pacaran"
"Iya tapi... gue agak geli dengarnya"
Ya mau bagaimana lagi, untuk orang seperti Ryujin yang hampir menghabiskan waktunya dengan benda mati bernama buku, tentu pacaran masih merupakan sesuatu yang agak menggelikan untuknya.
"Di biasain pakai aku-kamu biar gak geli"
"Kalau gue gak bisa ngebiasain diri gimana?" Ryujin menatap Jeno takut-takut
"Bisa pakai cara paksaan" Jeno tersenyum memperlihatkan eye smile nya.
"Maksud lo—"
Cup
"Lo-gue berarti satu ciuman" Ucap Jeno masih dengan senyum manisnya.
"Gak bisa gitu dong!" Sewot Ryujin
Jeno hanya mengedikkan bahunya, tanda tak peduli. "Tinggal pilih, dibiasain atau pakai cara paksaan"
Ryujin berdecak kesal mendengar ucapan Jeno, ia lalu berbalik ke arah jendela membelakangi Jeno. "Cih nyebelin"
Jeno menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah keluarga Shin. Tangannya yang awalnya mengenggam kemudi mobil, sekarang sudah beralih untuk mengusap pelan rambut gadis yang sedang tertidur pulas di sampingnya.
"Gue gak nyangka bisa jatuh sedalam ini" Jeno tersenyum menatap Ryujin, tangannya masih terus mengusap rambut Ryujin penuh afeksi.
"Ng?" Ryujin membuka pelan matanya saat merasakan sesuatu mengelus rambutnya.
"Wake up babe,"
"Ah gue masih ngantuk" Ryujin sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa kaku.
"Lanjut tidur di rumah aja" Ryujin mengangguk pelan mengiyakan ucapan Jeno
"Jangan lupa ganti plaster di dahi kamu, bahunya juga jangan lupa di kasih salep" Lagi-lagi Ryujin hanya mengangguk sebagai respon. Gadis itu kemudian keluar dari mobil, di susul oleh Jeno juga.
"Itu mobil Haje" Gumam Ryujin menunjuk sebuah mobil yang terparkir di halaman rumahnya. Jeno pun mengikuti arah tunjuk Ryujin.
"Ngapain lagi Hyunjin disini?" Ucap Jeno dengan nada tak suka.
"Ah iya hampir lupa! Hari ini Haje sama Yeji bakal nginap disini karena besok weekend"
"Ngapain nginap?"
"Kita bakal nobar. Oh! Ada Sungchan juga"
"Sungchan?"
"Sungchan teman Yuna"
"Kalau gitu aku mau nginap juga"
Ryujin melongo mendengar ucapan Jeno. "Beneran mau ikut nginap? Memangnya lo—"
Cup
Ryujin melotot ketika Jeno dengan sembarangan menciumnya. "Jangan cium sembarangan Jeno!"
"Aku-Kamu"
Ryujin berdecak kesal "Ck' iya-iya"
Jeno tertawa pelan, nampaknya hari ini dia sudah banyak tertawa berkat gadis di hadapannya itu. "Nanti aku balik lagi kesini, mau ke basecamp Dreamiez dulu ketemu Haechan"
"Iya. Hati-hati" Jeno mengelus rambut Ryujin sebelum ia benar-benar pergi.
"Jadi ini yang dinamakan romantis" Batin Ryujin
____________________________________
Mau double up gak?
Hm... lain kali ya. Hehe😂
Sekian terima cash. Luv U ☺💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
FanfictionDefinisi masalah yang sesungguhnya itu adalah seorang Lee Jeno -Shin Ryujin ➼ End - Revisi [Dreamiez Universe]