07.32 AM
"Anjir gerbangnya udah di tutup, harus manjat pagar lagi gue" Gerutu Ryujin saat ia baru saja sampai di Neo High School bersama Yuna, namun jangan berpikir mereka satu sekolah. Ryujin hanya numpang di mobil Yuna pagi ini, entah karena apa alasannya.
Dapat Ryujin lihat ada banyak siswa yang berdiri diluar gerbang memohon kepada guru yang bertugas menjaga kedisiplinan agar gerbang tersebut dibuka.
Kalau Ryujin mau, dia bisa saja masuk langsung ke dalam Neo High School tanpa harus memohon kepada Guru. Tentu itu hal yang mudah, Shin Ryujin adalah anak emas sekolah. Sungguh pendeskriminasian yang nyata bukan?
Seperti sekarang, Renjun yang baru saja datang dengan mengendarai mobil, di susul mobil Jisung dibelakangnya langsung di perbolehkan masuk tanpa harus memohon atau dihukum.
Ryujin yang melihat itu hanya mendengus kesal. Apa dia harus menggunakan cara seperti itu juga?
"Ah manjat pagar ajalah, paling juga kalau ketahuan gue ngga bakal dihukum" gumam Ryujin
Ryujin memang benci sistem yang ada di Neo High School. Sebab di sekolah ini pendeskriminasian siswa selalu terasa benar-benar nyata. Ryujin juga tak ingin berbohong jika ia menikmati menjadi anak emas.
Tapi jangan berpikir jika hidup Ryujin di sekolah itu selamanya adem dan tentram karena hampir setiap hari Ryujin akan menerima teror dari orang yang iri pada posisinya.
Lebih parah lagi sebenarnya hanya Ryujin lah anak emas yang selalu mendapat teror. Jika kalian bertanya kenapa, itu karena di Neo high School hanya ada 3 orang anak emas, ah ralat tersisa 2 orang, Ryujin dan Renjun. Mark sudah lulus beberapa bulan yang lalu.
Dan karena Renjun adalah anggota dreamiez dimana tak akan ada yang berani mengusik mereka. Maka yang selalu mendapat teror hanyalah Ryujin.
"Manjat pagar lagi kan lo?" Tebak Yeji saat Ryujin masuk ke kelas dengan napas yang tak teratur.
"Ya mau gimana lagi, lo mau kertas sampah di loker gue nambah karena masuk secara gratis tanpa dihukum"
"Makanya jangan telat bangke!"
"Iya iya. Eh nanti bantuin gue bersihin loker gue. Udah 3 hari gue ngga pernah buka loker, pasti udah numpuk tuh sampah-sampah nya"
Yeji hanya mengangguk sebagai jawaban lalu tak berselang lama Guru kimia yang akan mengajar di kelas 12A pun datang.
-----▪︎▪︎▪︎■■▪︎▪︎▪︎-----
"Pekan depan kita akan mengadakan ulangan harian materi sifat koligatif larutan, jangan lupa persiapkan diri kalian"
"Baik Pak" Setelah serentak siswa menjawab, bel istirahat akhirnya berbunyi.
Ada siswa yang dengan semangat langsung menuju ke kantin ada juga yang memilih tinggal di kelas, tidur, bermain game, belajar, ataupun bergibah.
Sementara Ryujin dan Yeji memilih untuk ke kantin membeli cemilan terlebih dahulu lalu menuju loker Ryujin untuk membersihkannya.
"BANGSAT! SIAPA YANG UDAH NGELAKUIN INI HAH?!" Teriak Yeji pada semua siswa yang berlalu lalang di sekitar mereka.
Loker Ryujin kali ini bukan hanya di penuhi sampah tapi juga di penuhi cairan berwarna merah pekat seperti darah dengan fotonya yang tertancap pisau di bagian dalam pintu loker serta sticky note dengan tulisan peringatan.
Berhenti menggoda Jeno bitch!
"Benar-benar keterlaluan, gue yakin mereka yang udah ngelakuinnya!" Ucap Yeji sambil mencabut pisau yang tertancap di pintu loker Ryujin.
"Yeji..." Lirih Ryujin, sedetik kemudian Ryujin merasakan penglihatan buram dan yang terakhir ia rasakan badannya yang tiba-tiba ambruk di ikuti teriakan panik Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
FanfictionDefinisi masalah yang sesungguhnya itu adalah seorang Lee Jeno -Shin Ryujin ➼ End - Revisi [Dreamiez Universe]