07 ; Ryujin Sister

1.1K 215 0
                                    

Suasana di Neo sirkuit malam ini benar-benar riuh ricuh, apalagi saat mobil balap Jisung dan seseorang yang akan menjadi lawannya memasuki lintasan balap.

Ryujin yang sejak tadi penasaran siapa lawan Jisung memperhatikan dengan seksama saat kaca mobil lawan Jisung mulai terbuka.

"What the hell!" Umpat Ryujin saat melihat wajah orang yang menjadi lawan Jisung.

"Jangan bilang lo udah tau kalau yang bakal jadi lawan Jisung itu adek gue?!" Tuduh Ryujin pada Jeno

Tapi bukannya Jeno yang menjawab, Haechan yang mendengar ucapan Ryujin malah melotot kaget. "Seriusan yang jadi lawan Jisung adek lo?!"

"Hadeuh" Ryujin menghela napas frustasi.

Sebenarnya sejak tadi pagi di rumah Ryujin, Jeno sempat terkejut ketika mendengar Ryujin menyebut nama 'Yuna'. Jeno berpikir mungkin tanpa sengaja nama orang yang jadi lawan Jisung sama dengan nama adik Ryujin, jadi ia tak terlalu mempedulikannya. Tapi ternyata itu memang orang yang sama.

"Heh dia beneran adek lo?!" Haechan yang merasa diabaikan sebelumnya kembali bertanya. Dan Ryujin hanya menjawab nya dengan anggukan.

"Tuh bocah bener-bener gila, udah punya pacar masih aja genit ke cewe lain" Celetuk Jaemin yang melihat Jisung mengerling nakal pada Yuna.

Sementara itu Jeno yang melihat Ryujin menatap khawatir ke lintasan balap berusaha untuk menghilang kan rasa khawatir gadis itu "Ngga usah khawatir banget, Jisung selalu balapan dengan aman"

"Iya gue tau. Tapi yang gue takutin Jisung bakal nanggung malu nanti di akhir balapan"

Semua anggota dreamiez yang semula fokus pada balapan yang sudah dimulai langsung menatap Ryujin dengan tatapan bingung.

"Maksud lo apa?" Tanya Jaemin

"Yuna itu bukan pembalap baru, dia udah sekitar dua tahun sering ikut balapan ilegal di Jerman, nyari mati emang tuh anak dajjal" Lagi-lagi Ryujin menghela napas frustasi.

Anggota dreamiez yang mendengar penjelasan Ryujin sebenarnya sedikit tak percaya, namun saat melihat mobil Yuna di lintasan sudah melewati mobil Jisung mereka hanya bisa tersenyum pasrah.

"Ck' udah gue bilang jangan pernah remehin lawan walaupun dia cewe. Goblok emang si Jisung," Ucap Chenle ketika balapan telah berakhir dan tentu dengan Yuna sebagai pemenangnya.

✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧

Satu persatu orang yang datang di Neo sirkuit mulai meninggalkan tribun penonton saat balapan telah selesai. Ryujin pun langsung meminta Jeno untuk mengantarnya pulang, pasalnya Bunda Ryujin sudah menelpon gadis itu untuk segara pulang makan malam bersama. Ah sekalian bermaksud merayakan kedatangan Yuna sebenarnya.

Saat di perjalanan pulang pun Ryujin langsung mengirimi Yuna pesan agar adiknya itu segera pulang dan tidak keluyuran lagi.

Tak butuh waktu lama Jeno dan Ryujin akhirnya sampai dirumah keluarga Shin. Dan di susul Yuna yang juga baru sampai.

"Lo siapa?" Tanya Yuna pada Jeno yang sedang duduk anteng di meja makan bersama ayahnya. Sementara Ryujin sedang membantu sang Ibunda menyiapkan makanan di dapur.

"Gue Lee Jeno. Calon kakak ipar lo," Ucap Jeno sambil memperlihatkan senyumnya.

"Pfftt Wahahaha" Tawa Yuna menggelegar di seluruh penjuru ruang makan.

"Woy kloningan pig! Ternyata ada juga yang mau sama lo" Ucap Yuna sedikit berteriak agar Ryujin mendengar suaranya.

"SIALAN BANGET MULUT LO"

"Yuna! Ryujin!" Tegur sang Bunda saat mendengar kedua anak gadisnya saling meledek di rung makan. Dan dua gadis yang di tegur itu malah cengengesan.

Sementara Jeno dan Mr.Shin hanya tertawa melihat tingkah Yuna dan Ryujin.

Sebenarnya tadi saat mengantar Ryujin, Jeno ingin langsung pulang saja tapi Bunda Ryujin malah menahannya dan memintanya ikut makan malam, lalu secara ajaib Mr. Shin yang sedang bersantai di ruang keluarga langsung bisa akrab dengan Jeno. Seakan merestui hubungan Jeno dan Ryujin.

Ya walapun menurut Ryujin ini hanya hubungan sepihak. Karena Jeno lah yang langsung mengklaim nya sebagai mainan.

"Wah masakan bunda memang yang terbaik" Ucap Yuna saat Ryujin dan Bunda sudah menghidangkan makanan di atas meja makan.

"Jeno ayo makan, jangan sungkan" Ryujin yang melihat Bunda sangat mementingkan Jeno hanya mendengus kesal.

"Berasa anak tiri gue anjir" batin Ryujin

"Oh iya gimana mobil balap yang ayah pilihin tadi Yun?"

Yuna yang sedang sibuk mengunyah makanan hanya mengacungkan jempolnya pertanda ia menyukainya.

"Oh jadi Ayah beliin Yuna mobil balap" Ucap Ryujin melotot tak percaya

"Ih jidi iyih ying biliin yini mibil bilip" Ryujin melotot tajam pada Yuna yang baru aja meledeknya.

"Itu Yuna beli sendiri mobil balapnya, cuman Ayah yang pilihin tadi"

"Oh kirain"

"Ih kiriin"

"Shin Yuna!"

"Shin Yini!"

Emosi Ryujin sudah memuncak, hampir saja ia melemparkan garpu pada Yuna jika saja sang Bunda tak langsung merelai.

Jeno yang melihat pertengkaran Shin bersaudara itu hanya tertawa ringan memperlihatkan eye smile nya. "Ah keluarga yang hangat"


 "Ah keluarga yang hangat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang