17 ; Fight

978 182 11
                                    

Ryujin meringis ketika merasakan aura yang benar-benar menyeramkan terpancar dari Jeno. Sementara di hadapannya saat ini ada Hyunjin yang sedang tersenyum meledek.

"Kenapa gue bisa lupa ucapan Jeno kemarin anjir. Mampus bener gue hari ini" Batin Ryujin

Rasanya sekarang Ryujin benar-benar ingin menghilang dari bumi. Sejak tadi pagi gadis itu sebenarnya sudah gelisah ketika mengingat janjinya dengan Hyunjin.

Ia sudah berusaha menghubungi Hyunjin untuk tidak menjemputnya di sekolah, akan tetapi Hyunjin tidak meresponnya dan malah datang menjemputnya.

Dan sekarang parkiran sekolah Neo high school menjadi terasa seperti kutub selatan. Dingin cuy

"Ngapain lo jemput cewe gue?" Tanya Jeno pada Hyunjin dengan tatapan tajamnya, tangan Jeno bahkan mengenggam erat tangan Ryujin

"Gue ada janji sama Ryujin. Iya kan princess?" Hyunjin menaik turunkan alisnya menggoda Ryujin.

"Sialan Hyunjin" Batin Ryujin

"Gue gak peduli sama perjanjian lo karena Ryujin bakal tetap pulang sama gue!" Jeno menarik tangan Ryujin menjauh dari Hyunjin.

Akan tetapi dengan cepat Hyunjin menahan tangan Ryujin yang tak di genggam oleh Jeno, membuat langkah Ryujin tertahan.

"Lepasin tangan lo bangsat!"

Hal yang sejak tadi dikhawatirkan Ryujin sekarang sudah terjadi, Jeno sekarang mulai tersulut emosi.

"Lo gak punya hak nyuruh gue Lee Jeno," Desis Hyunjin membalas tatapan tajam Jeno.

Tolong siapapun ingatkan Ryujin untuk membanting kepala Hyunjin nanti.

"LEPASIN TANGAN LO HWANG HYUNJIN!"

Ryujin menutup matanya takut mendengar bentakan Jeno. Semua siswa yang saat itu ada di parkiran pun merasa takut mendengar suara Jeno yang begitu lantang.

Sedetik kemudian terdengar tawa meremehkan dari Hyunjin "Lo memang emosian ya. Kasihan banget sahabat gue ini harus pacaran sama lo"

"Bangsat sini lo!" Jeno secara tiba-tiba maju dan menghajar Hyunjin hingga pemuda bermarga Hwang itu tersungkur jatuh.

"Aish! Sial!" Umpat Hyunjin saat merasakan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Dengan sigap Hyunjin berdiri dan membalas pukulan Jeno. Area parkiran sekolah pun sekarang seakan menjadi ring tinju bagi Jeno dan Hyunjin.

Keduanya terus membalas pukulan satu sama lain mengabaikan Ryujin yang terus berusaha melerai mereka.

"JENO! HYUNJIN! BERHENTI!" Ryujin benar-benar khawatir sekarang.

Dilihat dari sisi manapun Hyunjin yang lebih banyak menerima pukulan, Jeno benar-benar tak memberikannya celah.

Dan kekhawatiran Ryujin semakin bertambah ketika Hyunjin tersungkur jatuh untuk kedua kalinya lalu Jeno yang secara brutal menendang perut Hyunjin.

"JEN LO UDAH KETERLALUAN. CUKUP!" Dengan sekuat tenaga Ryujin mendorong Jeno menjauh dari Hyunjin.

"Kalau gue ngga segera ngobatin Hyunjin, Yeji bisa sakit lagi" Batin Ryujin.

Ryujin yang baru saja hendak memapah Hyunjin berdiri langsung tertahan akibat Jeno yang mencengkram tangannya.

"Akh! Jeno sakit!"

"Lo mau ngapain hah?!" Tanya Jeno geram

"Gue harus bantuin Hyunjin, dia luka parah Jen"

"Lo gak lihat gue juga luka Shin Ryujin!"

Ryujin sebenarnya takut pada tatapan Jeno, tapi dia benar-benar harus mengobati Hyunjin sekarang.

"Hyunjin lebih parah Jeno!"

"Jadi lo lebih milih dia dari pada gue?!"

Ryujin terdiam, dia tak tau harus menjawab apa. Disisi lain ia ingin mengobati Jeno tapi di sisi lain jika ia tak segera menolong Hyunjin, Yeji juga akan ikut kena imbasnya. 

"JAWAB RYUJIN!" Ryujin menghela napas sejenak.

"Maafin gue Jeno" Batin Ryujin

"Iya. Gue lebih milih Hyunjin" Ryujin menghempaskan tangan Jeno yang mengenggamnya.

Emosi Jeno semakin memuncak mendengar jawaban Ryujin. Matanya masih terus menatap tajam gadis dihadapannya itu, hingga kemudian Jeno memilih pergi.

Ryujin menatap teduh mobil Jeno yang mulai meninggalkan area parkiran. Kemudian ia berbalik untuk memapah Hyunjin berdiri.

"Goblok sih lo! Ngapain nyari masalah!" Ucap Ryujin sambil terus memapah Hyunjin menuju mobil pemuda itu.

"Ya kalau gak ada masalah hidup ngebosenin lah"

"Gue geprek nih otak lo!"

Hyunjin tertawa pelan mendengar ucapan Ryujin, bahkan ia sampai lupa jika sudut bibirnya itu terluka.

Ah Shin Ryujin, gadis itu memang selalu bisa membuat orang sekitarnya tertawa.

"Gue harap gue bisa selalu dengar candaan lo" Ucap Hyunjin

"Dih kayak gue mau ke akhirat aja"

"Gak ada yang tau kematian, bisa aja lo mati besok"

"Sialan lo!"

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang